Jumat, 07 Agustus 2015

Suamiku Bahagiakan Orang Tuamu

Aku Milik Suamiku Dan Suamiku Milik Ibunya
Ditujukan buat para menantu....tetapi lebih ditujukan buat diriku sendiri....

Seburuk apapun mertua.. aku selalu ingat bahwa..

Dia..adalah wanita yang mngandung suamiku dalam kepayahan selama 9 bulan..


Dia..adalah wanita yang air susunya menjadi makanan pertama bagi suamiku..

Dia..ialah wanita yang mendidik dan membesarkan suamiku, yang mngajarkan kepada suamiku akhlaq sehingga aku nyaman di sisi suamiku.

Aku..tidak pernah keluar uang sepeserpun untuk nyekolahin suamiku.. hingga ia dapat ijazah, yang sekarang ijazah itu ia gunakan untuk mencari nafkah..untuk menafkahi aku!!

Aku..tidak sedikitpun mendidik suamiku hingga kini ia jadi pria yang penuh tanggungjawab.. dan aku merasakan bahagia menjadi istrinya.

Setelah pengorbanannya yang bertubi tubi.. anak laki lakinya menikah denganku.. dia bagi kasih sayang anaknya denganku..

Cemburu? Pasti dia cemburu..aku wanita asing, yang kini selalu disayang-sayang oleh anak laki lakinya..


Harta anak laki lakinya tercurah untuk kunikmati..padahal ia yg melahirkan..membesarkan dan mendidik..


Aku memahami cemburu itu.. walau aku pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuaku..


Aku bukan malaikat yang tidak pernah jengkel dengan mertuaku, dan mertuaku pun bukan malaikat yang selalu kubela.


Adakalanya aku marah..cemburu dan sakit hati,


Namun aku ingat semua jasanya pada suamiku.. jasa yang sampai akhir hayatpun aku tidak akan mampu membayarnya..


Pada ujung tangisku.. terngiang nasehat ibundaku tercinta..

"Nak.. dukunglah suamimu utuk berbakti pada ibunya.. jangan suruh ia memilih antara kau dan ibunya.


Karena.. kelak kau akan merasakan bagaimana sakitnya diperlakukan seperti itu oleh anak laki lakimu..


Apa yang engkau lakukan pada mertuamu..akan dilakukan pula oleh menantumu.. segala sesuatu pasti ada timbal baliknya"..


Dan tangisku makin deras..

Oh suamiku.. bahagiakanlah orang tuamu semampumu..


Semoga kelak anak-anak kita pun membahagiakan kita, sebagai balasan baktimu pada orang tuamu.


Mumpung mereka masih hidup.. belum tentu pula mereka masih bisa merepotkan kita 10 tahun ke depan.


Tidak lama.. tapi balasannya adalah syurga.




Copas dari teman yang baik hati....
Filia Harumi Santoso

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution