Kasih Sayang Allah swt Tak Terbatas
Allah swt berfirman, “mintalah (berdoalah) kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan bagimu.” (QS. Al-Mu`min:60)
Tatkala
Dzunnun Al Misri hendak mencuci pakaian di tepi sungai Nil, ia melihat
seekor kalajengking yang sangat besar hendak menyengat dan mendekati
dirinya. Ia pun cemas dan segera memohon perlindungan kepada Allah swt
agar terpelihara dari cengkraman hewan itu. Saat itu pula kalajengking
tersebut malah membelok dan berjalan cepat menyusuri tepi sungai.
Dzunnun pun mengikuti di belakangnya.
Kalajengking
itu terus berjalan menuju pepohonan yang rindang. Di bawah salah satu
pohon yang berdaun banyak itu berbaringlah seorang pemuda yang sedang
dalam keadaan mabuk. Kalajengking itu pun mendekati pemuda yang sedang
terlelap itu. Dzunnun yang mengamati kejadian itu sangat khawatir
kalau-kalau kalajengking itu akan membunuh pemuda itu.
Dzunnun
semakin takut dan kaget ketika tiba-tiba ada seekor ular yang juga
mendekati pemuda itu. Akan tetapi yang terjadi kemudian sangatlah di
luar dugaannya. Sang kalajengking justru menyengat kepala ular itu
sehingga ular tersebut tak berkutik lagi.
Setelah
itu, kalajengking berjalan meninggalkan pemuda yang masih tertidur itu
dan kembali ke sungai. Dzunnun pun mengikuti kalajengking itu hingga ke
tepi sungai. Kemudian Dzunnun kembali lagi ke tempat pemuda mabuk tadi
dan berkata,
“ Wahai orang yang sedang kelelapan
Allah Yang Maha Agung selalu menjagakan
Dari setiap kekejian yang menimbulkan kesesatan
Mengapa bisa si pemilik mata sampai ketiduran?
Padahal mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan.”
Ternyata
si pemuda mabuk mendengar perkataan Dzunnun. Ia bangun dalam keadaan
terperanjat. Dzunnun pun langsung menceritakan apa yang telah terjadi.
Maka, setelah si pemuda mendengarkan cerita Dzunnun, ia langsung
bertaubat kepada Allah swt. Ia menjadi sadar, betapa kasih Allah swt
sangat besar kepada hamba-Nya, bahkan kepada seorang pemabuk seperti
dirinya, Allah swt masih memberikan perlindungan dan kesempatan untuk
bertaubat.
Kasih
sayang Allah swt kepada hambanya memang tak terbatas. Bahkan kepada
orang yang telah berbuat dosa. Allah swt masih memberikan nikmat-Nya
melalui kehidupannya di dunia, berkumpul dengan keluarga dan
orang-orang yang disayanginya, serta nikmat lainnya. Selain itu, Allah
swt juga memberikan kasih-Nya dengan mengampuni dosa-dosa seseorang
apabila ia memohon ampunan Allah dan bertaubat.
Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Allah swt berfirman,
‘Wahai
Anak Adam (manusia)! Sesungguhnya apa yang kamu minta dan harapkan
kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak
peduli. Wahai Anak Adam! Andaikata dosa-dosamu mencapai awan di langit
(sejauh mata memandang ke langit), kemudian kamu meminta ampun
kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai Anak Adam! Sesungguhnya
andaikata kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa (kecil)
sepenuh isi bumi, kemudian kamu bertemu dengan-Ku (mati dengan memohon
ampun dan tanpa berbuat syirik), tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu
apapun, niscaya Aku akan mendatangkan ampunan kepadamu sepenuh isinya
pula.” (HR. at-Turmudzy)
Allah
Maha Mulia dan Maha Baik. Allah selalu mengampuni hamba-Nya yang telah
berbuat dosa. Allah senantiasa mengampuni dan merahmati hamba-Nya.
Manusia sungguh sangat kecil di mata Allah, dengan segala keterbatasan
dan kesalahan yang ada pada manusia. Untuk itulah, manusia diciptakan
Allah swt untuk tunduk kepada-Nya, meminta ampunan kepada Allah swt
untuk kembali ke jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah swt.
sumber:Kisah-Kisah Sejuta Hikmah, Syekh Syihabuddin Al-Qalyubi
0 komentar:
Posting Komentar