Ketika Hidup Harus Memilih
Niatkanlah untuk selalu beramal dan berbuat kebaikan, karena
hanya dengan niat yang tulus dengan diiringi ke-sungguh-sungguhan kita
akan mendapatkan apa yang kita amalkan, apa yang kita cita-citakan dan
apa yang kita harapkan. Allah akan melihat kesungguhan niat kita dalam
mencari ridlonya dan Allah akan memberikan apa yang kita niatkan saja
dan tidak memberikan selain apa yang kita ber-niat kepadanya,
luruskanlah niat kita sebelum kita melakukan sesuatu,
jangan sampai
karena salah niat atau karena niat yang salah kita kehilangan apa yang
seharusnya kita miliki, begitu juga dalam mencari ridlo Allah dan
melakukan apapun harus disertai dengan kesungguhan niat tanpa niat yang
baik dan sungguh-sungguh maka sia-sia-lah amalan kita, segala sesuatu
itu tergantung niat kita dan kita akan mendapatkan apa yang kita niatkan
saja,luruskanlah niat kita dan ber-amalah untuk Allah dan karena Allah.
Sesuatu yang indah menurut kita belum tentu indah di mata
Allah, sesuatu yang buruk di mata kita belum tentu jelek dalam pandangan
Allah SWT. Apa yang terjadi pada diri kita, baik jelek atau bagus dalam
pandangan kita, yakinlah itu pasti terbaik yang diberikan Allah untuk
kebaikan kita selaku hamba-Nya. Apa yang kita milikki, apa yang kita
banggakan itu semua hanya titipan. Renungkanlah mata yang indah ini,
wajah yang tampan ini, wajah yang cantik ini, yang terkadang kita
berbangga dengannya dan bahkan lupa untuk mensyukurinya, ingatlah
semuanya hanya titipan yang akan di ambil kembali oleh pemiliknya suatu
saat nanti. Lantas apa yang akan disombongkan lagi setelah kita tahu
bahwa semua yang ada pada diri kita itu hanya sebatas titipan? Orang
yang memiliki akal sempurna dan orang yang memakai akalnya di jalan yang
benar ialah orang yang akan selalu berfikir bahwa apa yang ada
ditangannya dan ada dihadapannya hanya sebatas ujian yang akan
membawanya untuk menempuh kehidupan yang akan berbuah bahagia atau
sebaliknya. Di sini, di dunia ini kita singgah hanya dalam persinggahan
yang akan kita tinggalkan entah dalam senyuman atau dengan wajah yang
cemberut.
Apa yang akan disombongkan lagi setelah kita tahu bahwa semua yang ada pada diri kita itu hanya sebatas titipan?
Wahai tuhan kami, jauhkanlah kami dari kematian dengan wajah yang cemberut dan rahmatilah kami untuk mati dalam senyuman.
Kenalilah keindahan sejati, keindahan yang
sesungguhnya adalah adanya nabi Muhammad SAW, adanya bulan, matahari dan
bintang yang tak pernah merasa lelah dalam menerangi bumi, namun tidak
ada cahaya yang menerangi seindah cahayanya nabi Muhammad yang akan
bercahaya sepanjang masa bagi setiap orang yang mengikuti
jejak-jejaknya. Di sana hanya ada keindahan ruh bukan keindahan tubuh,
keindahan tubuh hanya akan nampak dalam satu masa saja, seiring waktu
berganti maka keindahan itu pun akan sirna, namun jiwa yang indah, akan
menumbuhkan pesona yang bercahaya yang akan membuat semua orang menaruh
simpati karena pribadi yang memiliki akhlak mulia dalam kehidupannya.
Semua yang ada di hadapan kita, itu hanya
sarana untuk memakmurkan ruh kita dan untuk kenyamanan jasad kita di
dunia. Karena sesungguhnya dalam tubuh kita itu ada mudhghah, dan
apabila mudhghah itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh kita, dan
apabila mudhghah itu baik maka baik pula seluruh tubuh kita, ketahuilah
bahwa mudhghah itu adalah hati.
Penjagaan hati adalah penjagaan yang paling
sulit, apabila salah selangkah saja maka akibatnya fatal dan beresiko
tinggi. Hati kadang terlupakan untuk mendapat perawatan, kebanyakan dari
manusia lebih memperhatikan keadaan fisiknya daripada kondisi hatinya,
semua itu karena kurangnya perhatian dan pengetahuan terhadap hati untuk
selalu di jaga keadaannya agar tetap jernih seperti awal diciptakannya
hati itu. Berbagai macam penyakit hati yang ada jarang disadari
keadaannya, ketika hati terjangkiti penyakit malah dibiarkan sehingga tanpa disadari penyakit itupun semakin berkembang dan merusak struktur kesuciannya.
Jangan lalai dalam mengingat Allah, itulah
satu kata yang tepat untuk jadi perenungan bagi orang yang ingin
mendapatkan kebeningan hati dalam kehidupannya. Perjalanan hidup yang
kita tempuh hanya dalam hitungan masa saja terlepas dari itu semua
hanyalah mainan yang akan menyengsarakan andai kita terlena oleh semua
perhiasan dunia, maka beruntunglah orang yang mengambil perhiasan itu
hanya untuk mencari ridlo Allah SWT saja.
0 komentar:
Posting Komentar