Tak Dilayani Karena Berpenampilan Lusuh, Akhirnya Pria Ini Borong 25 Ponsel
Kata bijak mengatakan jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya.
Meski pepatah tersebut sudah dianggap kuno, namun juga masih bisa
dibuktikan kebenarannya hingga sekarang. Terbukti dari kisah dibawah ini unik tapi nyata dan semoga menjadi pelajaran buat kita.
Karena berpenampilan lusuh, seorang lelaki paruh baya tidak digubris oleh karyawan dan karyawati. Peristiwa ini terjadi di sebuah counter
seluller ternama di kota Semarang, Jawa Tengah. (gambar di atas hanya ilustrasi).
Linawati, salah seorang karyawati counter tersebut menuturkan sebuah kisah unik tapi nyata yang terjadi di counter tempatnya bekerja. Perempuan asal Demak tersebut mengungkapkan, beberapa hari lalu ada seorang lelaki berpakaian lusuh yang ingin membeli sebuah smartphone di counternya.
"Tak ada satu pun teman teman penjaga counter saya yang mau menanggapi bapak tersebut. Akhirnya saya yang melayaninya" ungkap Linawati.
Kata bijak mengatakan jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya. Meski pepatah tersebut sudah dianggap kuno, namun juga masih bisa dibuktikan kebenarannya hingga sekarang.
Linawati, salah seorang karyawati counter tersebut menuturkan sebuah kisah unik tapi nyata yang terjadi di counter tempatnya bekerja. Perempuan asal Demak tersebut mengungkapkan, beberapa hari lalu ada seorang lelaki berpakaian lusuh yang ingin membeli sebuah smartphone di counternya.
"Tak ada satu pun teman teman penjaga counter saya yang mau menanggapi bapak tersebut. Akhirnya saya yang melayaninya" ungkap Linawati.
Kata bijak mengatakan jangan pernah menilai buku hanya dari sampulnya. Meski pepatah tersebut sudah dianggap kuno, namun juga masih bisa dibuktikan kebenarannya hingga sekarang.
Ya, kita tak bisa menghakimi orang lain hanya dengan melihat luarnya
saja. Karena belum tentu orang yang berpakaian serba wah itu benar-benar
orang 'punya' dan belum tentu juga orang yang berpakaian ala kadarnya
itu orang tidak mampu. Sayangnya, kata bijak diatas tampaknya tidak
benar-benar dihayati oleh para karyawan dan karyawati di counter tersebut.
Namun karena hanya pakaiannya lusuh dan compang camping seperti belum disetrika, serta memakai sandal jepit, tak ada satu pun karyawan maupun karyawati counter itu yang mau melayani bapak paruh baya tersebut. Seluruh pegawai counter tampak sibuk melayani pembeli lain, malah ada beberapa karyawati yang bercengkrama satu sama lain ketika bapak tersebut melihat-lihat, tanpa menanyakan bahkan sama sekali tidak menyapa calon pembeli yang dikira miskin tersebut.
Linawati yang melihat sikap acuh tak acuh dari karyawan itu pun akhirnya langsung turun tangan dengan mendekati bapak tersebut dan menanyakan apa yang bisa dibantu.
"Tak ada satu pun karyawan yang mau meladeni bapak tersebut. Akhirnya saya yang baru saja selesai istirahat yang melayaninya" ungkapnya, Senin (14/3).
Tak disangka-sangka, ternyata pria tersebut hendak memborong smartphone seharga Rp. 2 juta sebanyak 25 buah dan dia bayar dengan uang tunai. Melihat segepok uang yang dibawa bapak tersebut, teman-temannya sesama karyawan di counter heran dan langsung berlomba-lomba membantu pelayanan untuk calon pembeli yang telah diabaikannya tadi.
Namun karena hanya pakaiannya lusuh dan compang camping seperti belum disetrika, serta memakai sandal jepit, tak ada satu pun karyawan maupun karyawati counter itu yang mau melayani bapak paruh baya tersebut. Seluruh pegawai counter tampak sibuk melayani pembeli lain, malah ada beberapa karyawati yang bercengkrama satu sama lain ketika bapak tersebut melihat-lihat, tanpa menanyakan bahkan sama sekali tidak menyapa calon pembeli yang dikira miskin tersebut.
Linawati yang melihat sikap acuh tak acuh dari karyawan itu pun akhirnya langsung turun tangan dengan mendekati bapak tersebut dan menanyakan apa yang bisa dibantu.
"Tak ada satu pun karyawan yang mau meladeni bapak tersebut. Akhirnya saya yang baru saja selesai istirahat yang melayaninya" ungkapnya, Senin (14/3).
Tak disangka-sangka, ternyata pria tersebut hendak memborong smartphone seharga Rp. 2 juta sebanyak 25 buah dan dia bayar dengan uang tunai. Melihat segepok uang yang dibawa bapak tersebut, teman-temannya sesama karyawan di counter heran dan langsung berlomba-lomba membantu pelayanan untuk calon pembeli yang telah diabaikannya tadi.
Ternyata pria itu adalah owner sebuah jasa travel umroh dan haji serta
pemilik sebuah restoran ternama di kota tersebut. Dia berniat membelikan
semua karyawan di kantornya dengan smartphone yang mau dibeli sebagai
bonus target di perusahaan travelnya.
"Alhamdulillah setelah saya melayani beliau dengan ramah, saya langsung diberi uang tip Rp 1 juta dan ditransferkan pulsa Rp 200 ribu. Rejeki anak sholehah," kata Lina dengan tersenyum.
"Alhamdulillah setelah saya melayani beliau dengan ramah, saya langsung diberi uang tip Rp 1 juta dan ditransferkan pulsa Rp 200 ribu. Rejeki anak sholehah," kata Lina dengan tersenyum.
Kita tak bisa menghakimi orang lain hanya dengan melihat luarnya
saja. Karena belum tentu orang yang berpakaian serba wah itu benar-benar
orang 'punya' dan belum tentu juga orang yang berpakaian ala kadarnya
itu orang tidak mampu.
Seduhkopi.com
0 komentar:
Posting Komentar