Jumat, 21 Oktober 2016

Sikap Kita Dengan Orang yang Telah Menyakiti

Cara Bersikap Terhadap Orang yang Menyakiti Kita

Dalam hidup ini pernahkah kita disakiti oleh orang lain? baik dalam hubungan persahabatan, hubungan pekerjaan, hubungan bisnis, hubungan kerjasama, hubungan sebuah organisasi, dan sebagainya. apa yang kita rasakan saat itu? sakit yang mendalam? tidak terima perlakuan teman kita? emosi yang tak terkendali?. 


Kemudian Bagaimana sikap kita terhadapnya? membenci? ingin balas dendam karena tidak terima telah disakiti? atau diam beribu bahasa tanpa ada penyelesaian dan kebaikan yang kita peroleh ?.

Padahal kita bisa mengubah hal-hal yang sangat menyakitkan ini menjadi ladang kebaikan untuk kita, menjadi ladang pahala untuk kita juga menambah kekayaan itibar atas segala apa yang telah terjadi.

Jika kita disakiti,ada dua sikap yang harus kita lakukan yaitu:
 
1. sikap terhadap mereka yang menyakiti
2. sikap terhadap diri kita sendiri.


SIKAP TERHADAP MEREKA YANG MENYAKITI

Pertama, Menahan Amarah
Jika amarah yang diperturutkan maka kitalah yang akan mendapat dua kerugian. yang pertama kita telah disakiti yang kedua kita telah menyakiti diri kita sendiri. karena sikap amarah akan merusak diri kita sendiri baik secara fisik maupun psikis. orang yang marah akan membuat syaraf menjadi menegang, jantungnya menjadai terpacu, bahkan bisa mengorbankan kesehatan dan kebahagian. Sikap amarah yang diperturutkan akan membawa perasaan dan hati kita menjadi sempit dan terbebani. bahkan bisa membuat hati tidak menjadi tenang dan orang-orang yang menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Kedua, Memaafkan
Sikap ini mengindikasikn bahwa hati kita sehat, jernih dan bersih terhadap orang yang telah menyakiti kita, juga menandakan bahwa kita adalah orang yang mencintai kebaikan dan memberikan manfaat kepada orang yang telah menyakiti kita. coba fikirkan lagi. dendam atau memberi maaf? mana yang membawa kebaikan untuk kita dan orang yang telah menyakiti kita? tanyakan pada hati nurani kita dan orang-orang yang menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain.

Ketiga, Berbauat baiklah kepadanya
Cukuplah Rasulullah saw sebagai qudwah dalam hal ini. Rasulullah disakiti, di dzholimi oleh orang kafir saat itu, tapi siapa yang pertama kali menjenguk orang yang telah mendzholiminya? tiada lain dan bukan dialah Rosulullah yang penuh dengan keteladanan. lihatlah apa yang terjadi setelah itu,orang yang biasa menyakiti Rasulullah akhirnya ia masuk Islam, Subhanallah

Keempat, Menyadari
bahwa seseorang tidak akan menyakiti anda, kecuali atas qodla dan qodar Allah. sedangkan seorang hamba hanyalah perantara terjadinya sesuatu, sementara yang menentukan dan menetapkan hanyalah Allah.

Kelima, memahami bahwa perlakuan orang lain yang menyakitkan kita adalah sebagi penebus dosa kita penghapus atas segala kesalahan,pelebur kekhilafan,dan sebagai peninggi derajat kita.

SIKAP TERHADAP DIRI KITA SENDIRI

Pertama, Sadarilah bahwa hal-hal yang menyakitkan kita, bisa jadi akibat dosa yang telah kita lakukan. Untuk hal ini, perbanyakalah mengintrospeksi diri, bermuhasabahlah.., Review apa yang sebenaranya apa yang telah terjadi.

Kedua, Bersyukurlah kepada Allah, karena kita telah dijadikan-Nya sebagai pihak yang teraniaya, bukan yang menganiaya. Jika kita terus bersabar hal ini dapat menjadi ladang amal untuk kita. kebikan- kebaikan akan terus menghiasi hidup kita.

Ketiga, bersikap kasih sayanglah kepada orang yang telah menyakiti kita, karena dia adalah orang yang paling berhak mendapatkan kasih sayang kita. Seorang yang menyakiti kita sangat membutuhkan kelembutan.bukan untuk disakiti kembali atau bukan untuk di benci. 

Kisah Misthah melecehkan Abu Bakar bias di jadikan sebuah ibrah. Ketika Mistah melecehakn Abu Bakar, Abu Bakar bersumpah untuk tidak menafkahi Misthah, padahal pada waktu itu Misthah adalah orang miskin yang nafkah sehari-harinya ditanggung oleh Abu Bakar. Saat itu Abu Bakar berkata: Tentu, aku akan senang jika Allah mengampuni dosaku. Abu Bakar pun kembali menafkahi Misthah dan memaafkannya.

Memang sebuah amal tidak semudah dengan kata-kata, tapi ingatlah tiada yang sulit dalam hidup ini kecuali kita terus berlatih. kita bisa karena terbiasa.cobalah melatih dengan sikap seperti ini.

Insan yang lemah ini pun merasa begitu sakit jika kita harus disakiti, tapi akan jauh lebih sakit jika kita memabalas dengan menyakiti. balaslah keburukan dengan kebaikan, maafkan orang-orang yang telah menyakiti.., ini akan membuat hidup jauh lebih indah. jauh lebih tenang dan akan terus dekat kepada-Nya.

Ya Allah bimbinglah kami untuk senantiasa mengambil hikmah dari setiap kejadian, jadikanlah kami menjadi hamba yang dapat menahan amarah yang terus diperturutkan, lapangkan hati ini untuk senantiasa memaafkan segala kesalahan, berikan kepada kami untuk membalas segala keburukan dengan kebaikan.

Ya Allah.., sadarkan kami bahwa segala sesuatu yang akan dan telah terjadi adalah atas kehendak-Mu, atas taqdir-Mu, jadikan setiap taqdir yang engkau berikan kepada kami senantiasa membawa kami dekat kepada-Mu.

Ya Allah ampuni segala dosa kami dan dosa orang-orang yang telah menyakiti kami.., Satukan hati kami dengan cahaya dan marifah-Mu..Perkenankanlah doa kami, Aamiin.


"Kita harus berterima kasih terhadap orang yang telah menyakiti kita..
karena merekalah yang akan membuat
kita lebih kuat dan tegar lagi..
Sukses bulis.. Hari ini
kita dibuat cerdass olehnya..yang pasti kita tetap menang.."



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution