Selasa, 06 Desember 2016

Akhlak Mulia

Akhlak Mulia, Akhlak Mulia

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menguasai seluruh alam ini menganugerahkan kepada kita hati yang senantiasa istiqomah yakin kepada Alloh Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. yang telah mengajarkan kepada kita akhlaqul kariimah, kemuliaan akhlak.


Saudaraku, Alloh Swt. mengutus nabi Muhammad Saw. untuk mengajarkan akhlak mulia kepada seluruh umat manusia. Dan, tiada pernah bisa akhlak mulia hadir pada diri seseorang kecuali lahir dari tauhiid yang bersih, iman yang kokoh kepada Alloh Swt.

Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Bukhori)

Ada orang yang sangat giat bekerja, tiada hari baginya kecuali diisi dengan bekerja, ibaratnya kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, banting tulang bekerja dengan keras. Ada juga orang yang sangat tekun belajar sehingga menjadi orang yang pintar, satu gelar berhasil diraih, gelar berikutnya ia kejar dengan giat. Semua ini adalah baik.

Akantetapi, ada juga orang yang bekerjanya giat, belajarnya rajin, ikhtiarnya ulet, namun tidak diiringi dengan akhlak yang mulia. Maka tidak heran jika kita menemukan ada orang yang sukses mendapat penghasilan tinggi karena pekerjaannya, namun ternyata ia tidak jujur, tega menipu demi keuntungan yang besar. Ada juga orang yang sukses meraih banyak gelar, namun kepintarannya ia gunakan untuk memperdaya orang lain, untuk membodohi orang lain.

Lantas apa artinya karir tinggi, penghasilan yang besar, gelar yang banyak jika tidak punya akhlak yang mulia. Semua itu sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat dan keberkahan, padahal inilah yang sesungguhnya kita perlukan. Bukan sekedar tingginya jabatan, bukan sekedar besarnya pendapatan, bukan sekedar berderet-deretnya gelar, melainkan keberkahannya. Dan, akhlak mulia adalah jalan meraih keberkahan itu.

Rosululloh Saw. bersabda, “Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka..” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa memupuk keimanan di hati kita, senantiasa memeriksa ke dalam diri agar senantiasa lurus dan kokoh tauhiid kita, sehingga kita tergolong orang-orang yang berakhlak mulia dan mendapatkan limpahan berkah dari Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.



Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution