Iblis, Jin, Setan dan Malaikat Menurut Al-Qur'an
Manusia
merupakan mahluk Allah yang terdiri atas unsur ruh dan jasmani. Tanpa
ruh manusia tidak lagi disebut sebagai manusia tapi disebut mayit atau
jenazah. Namun demikian disekitar kita banyak mahluk Allah lainnya yang
hanya terdiri atas unsur ruh saja. Mereka tidak memiliki tubuh atau
jasad seperti manusia. Mahluk ruh tersebut dikenal dengan sebutan Jin,
Malaikat, syetan, Siluman, Genderuwo dan lain sebagainya. Mahluk ruh ini
bergaul bebas dengan kita selama hidup didunia, mereka bisa melihat
kita namun kita tidak bisa melihat mereka sebagaimana di ingatkan Allah
dalam surat Al A’raaf 27 :
27-
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al A’raaf 27)
Mahluk
ruh (gaib) seperti Jin, syetan, genderuwo, siluman dan lain sebagainya
selalu berusaha menanamkan pengaruh buruk dan negatif kedalam hati dan
fikiran manusia. Sebaliknya Malaikat selalu berusaha membisikan pengaruh
baik dan positip dalam kehidupan manusia. Orang yang suka
memperturutkan keinginan hawa nafsu, tidak percaya pada Allah dan
kehidupan akhirat, cenderung untuk mengikuti bisikan syetan dan Jin
untuk melakukan perbuatan buruk dan negatif. Orang yang tidak suka
memperturutkan keinginan hawa nafsu serta beriman pada Allah dan
kehidupan akhirat cenderung mengikuti bisikan Malaikat yang mengajak
untuk berbuat kebaikan.
Setiap
saat kita selalu berinteraksi dengan mahluk ruh(ghaib) disekitar kita,
itu adalah hal alamiah yang tidak bisa kita hindari. Bisikan baik dan
buruk dari mahluk ruh disekitar kita silih berganti masuk kedalam
fikiran dan hati kita. Bisikan yang dominan , akan membentuk karakter
dan kepribadian seseorang. Mereka yang banyak dipengaruhi bisikan
negatif dari golongan jin dan syetan akan cenderung melakukan perbuatan
negatif dan buruk. Mereka yang beriman dan yakin akan kehidupan akhirat
terpelihara dari bisikan negatif tersebut dan mereka cenderung pada
bisikan Malaikat yang selalu mengajak pada kebaikan.
Mahluk Ruh Iblis, jin dan Syetan
Iblis la’natullah
Iblis
adalah Jenderal atau Panglima Besar dari semua kejahatan dan perilaku
buruk yang dikerjakan manusia, Ia sudah hadir didunia ini sejak zaman
nabi Adam dan akan tetap hidup sampai hari kiamat. Ia mengerahkan
pasukannya yang terdiri atas balatentara syetan dari golongan Jin dan
manusia untuk menyebar bencana dan kemaksiatan dimuka bumi. Iblis memiliki dendam turun temurun terhadap anak cucu Adam sebagaimana disebutkan dalam surat Al Israk ayat
62- Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya
jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya
benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.63-
Tuhan berfirman: “Pergilah, barang siapa di antara mereka yang
mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua,
sebagai suatu pembalasan yang cukup. 64-
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan
ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu
yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh
setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. ( Israak 62-64)
Mahluk Jin
Jin
adalah mahluk Ruh yang dijadikan Allah dari api . Iblis adalah salah
satu dari golongan Jin ini, sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat
Kahfi ayat 50
50- Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka
adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi
orang-orang yang lalim. (Kahfi 50)
Dalam
kehidupan sehari hari kita bercampur gaul dengan mahluk Jin ini tanpa
kita sadari, karena kita tidak bisa melihat mereka dengan kasat mata.
Jin juga berbangsa dan bergolongan seperti manusia, diantara mereka ada
yang baik , soleh dan ada pula yang jahat dan kufur pada Allah
sebagaimana dijelaskan dalam surat Jin ayat 11
11-
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di
antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh
jalan yang berbeda-beda. (Jin 11)
Biasanya
Jin membentuk koloni dan menetap ditempat yang tidak dihuni manusia
seperti Rimba belantara, lautan, Gurun pasir, pulau kosong, rumah atu
bangunan kosong, sungai, pantai yang sunyi, Gua dan lubang ditanah,
Pohon besar dan lain sebagainya. Diantara Jin ini ada juga yang tinggal
bersama manusia di kota, perumahan , pasar dan lain sebagainya.
Kadang
kala terjadi juga keributan dan perseteruan antara golongan Jin dan
manusia karena sesuatu dan lain hal. Ada sekelompok Jin yang tidak
senang karena tempat tinggal mereka yang berupa pohon besar atau
bangunan tua dibongkar oleh manusia. Kelompok Jin yang habitatnya
terganggu akan menyerang dan merasuk kedalam tubuh manusia membuat
keributan berupa kesurupan masal disekolah, pabrik atau tempat umum
lainnya.
Diantara
manusia ada juga yang berkongsi dan minta pertolongan pada Jin untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk mendapat kekayaan, menyerang atau
menyakiti orang yang tidak disenangi, melakukan sihir, santet, tenung
dan lain sebagainya.
6-
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Jin 6)
Gangguan
Jin pada manusia ada yang dilakukan karena permintaan seseorang , ada
pula yang dilakukan karena merasa habitatnya terganggu, karena itu
Rasulullah melarang umat Islam untuk membuang air kecil dilubang dan
tempat yang mungkin didiami Jin.
Banyak
orang yang meyakini bahwa jin bisa melakukan perbuatan luar biasa yang
tidak bisa dilakukan manusia. Hal tersebut menarik hati sekelompok orang
untuk bekerja sama dan minta bantuan Jin untuk melaksanakan maksud dan
tujuannya. Dizaman dahulu Nabi Sulaiman memanfaatkan Jin untuk
mengerjakan pekerjaan berat seperti membangun gedung, menyelam mengambil
mutiara dan perhiasan dari dalam laut. Namun sebenarnya orang yang
bertakwa memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari Jin ini
sebagaimana dikisahkan dalam surat An Naml 38-40
38-
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.39- Berkata
`Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya”.40- Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab:
“Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun
berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia”. ( An Naml 38-40)
Jin
Ifrit mengatakan bahwa ia bisa membawa singgasana Ratu Bilqis dari
Yaman ke Palestina sebelum nabi Sulaiman berdiri dari duduknya, namun
seorang yang mendapat Ilmu dari Allah telah mendahuluinya dengan
memindahkan singgasana itu hanya dalam sekejap mata saja. Ini menunjukan
bahwa Allah memberi kemampuan yang lebih besar kepada orang yang
bertakwa kepadaNya. Pada kenyataannya seluruh Jin dimasa itu juga
tunduk dalam kekuasaan nabi sulaiman sebagai raja dimasa itu.
Kehidup
Jin sama seperti manusia berbangsa, suku, kelompok dan golongan. Jin
mempunyai kewajiban sama seperti manusia, mereka juga akan diminta
pertanggungan jawab atas perbuatan mereka kelak diakhirat. Jin yang taat
patuh pada Allah akan masuk kedalam syurga sedangkan Jin yang
membangkang akan dimasukan kedalam Neraka jahanam. Al Qur’an menjelaskan
ini dalam beberapa ayat sebagai berikut:
130-
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul
dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan
memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka
berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia
telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri,
bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.(Al An Aam 130)
179-
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 179)
56- Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(Adz Dzariyat 56)
56-
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh
jin. (Ar Rahman 56)
Diantara
Jin juga ada yang mempelajari Qur’an dan menyampaikan dakwah bagi
kalangan mereka, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Ahqaf 29.
29-
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang
mendengarkan Al Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya)
lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika
pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi
peringatan. (Al Ahqaf 29)
Dalam
keadaan tertentu Jin bisa masuk kedalam tubuh manusia dan mengendalikan
gerak tubuh manusia sesuai keinginannya. Ia berbicara dengan bahasa dan
gaya yang dimiliki Jin tersebut, sehingga adakalanya orang yang
dimasuki Jin tersebut berbicara dalam bahasa China, Arab, Batak, atau
sunda padahal dalam keadaan sehari hari orang yang dimasuki Jin itu
tidak bisa bahasa tersebut. Jin yang masuk kedalam tubuh seseorang ini
sering mengaku sebagai neneknya yang telah meninggal , ia menirukan cara
bicara dan gerak gerik neneknya itu sehingga keluarga orang yang
kemasukan Jin itu akan mempercayainya. Ada juga Jin yang mengaku sebagai
salah seorang Wali songo, ulama terkenal dan lain sebaginya.
Syetan dan balatentaranya
Syetan
adalah balatentara Iblis yang ditugaskan untuk menghasung dan
menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Syetan ini ada dua macam
yaitu syetan dari golongan Jin yang tidak bisa dilihat oleh penglihatan
mata dan syetan dari golongan manusia yang bisa dilihat dengan kasat
mata.
112- Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika
Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al An Aam 112)
Dibawah
perintah Panglima tertingginya Iblis yang tetap hidup sampai hari
kiamat nanti , syetan dan balatentaranya terus berjuang setiap saat
untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah yang lurus. Syetan
memperlihatkan indah semua perbuatan manusia yang buruk dan
memperlihatkan buruk semua perbuatan yang baik. Orang yang telah
disesatkan syetan merasa bahwa ia berada pada jalan yang benar , ia
tidak menyadari bahwa ia telah ditipu dan disesatkan syetan dari jalan
yang benar.
Dalam usahanya menyesatkan manusia syetan membagi manusia menjadi tiga kelompok:
- Kelompok
orang yang maksiat, yaitu orang yang tidak percaya pada Allah dan
kehidupan akhirat. Seluruh hidupnya hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan syahwat dan hawa nafsunya. Iblis mengatakan padas
balatentaranya:” Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu
membuang tenaga untuk menipu dan menyesatkan mereka, karena ia lebih
sesat dari kita. Mereka tidak percaya pada Allah dan kehidupan
akhirat sedang kita masih percaya pada Allah dan kehidupan
akihirat.
- Kelompok
orang bertakwa, yaitu orang yang percaya pada Allah dan kehidupan
akhirat serta selalu berusaha untuk tetap istiqomah pada jalanNya
yang lurus. Iblis mengatakan pada balatentaranya:”Tinggalkanlah
orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk
menyesatkan orang itu, karena mereka dijaga dan dilindungi Allah
dari tipu daya kita. Allah telah menjamin mereka bahwa kita tidak
akan bisa menyesatkan mereka”
- Kelompok orang awam, yaitu orang yang selalu ragu kadang iman kadang tidak. Iblis mengatakan pada balatentaranya:” Datangilah mereka dari segala penjuru, jangan beri kesempatan pada mereka walau hanya sedetik untuk mengingat Allah, janjikan kepada mereka njanji indah dan muluk, perserikatkan hati mereka dengan harta dan anak anak, dorong mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah, jadikan mereka teman kita didalam neraka jahanam kelak”
Dalam
Qur’an banyak sekali peringatan Allah agar kita jangan mendengar dan
mengikuti bisikan syetan yang selalu muncul didalam hati dan fikiran
kita. Syetan hanya mengajak dan mendorong manusia untuk mengerjakan
pekerjaan maksiat dan durhaka pada Allah. Supaya tidak mudah tetipu dan
termakan bujuk rayu syetan Allah memerintahkan orang yang beriman agar
selalu berlindung pada Allah dari tipu daya dan bujuk rayu syetan yang
menyesatkan.
Syetan
tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang yang beriman dan
bertawakal pada Allah, syetan hanya mampu menguasai dan mengendalikan
orang yang mengambilnya sebagai pemimpin dan menjadikannya sebagai
sekutu Allah sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 99-100.
99- Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. 100-
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang
mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya
dengan Allah. (An Nahl 99-100)
Tentara Malaikat
Malaikat
adalah mahluk Ruh yang diciptakan Allah dari cahaya . Mereka merupakan
hamba- hamba Allah yang ditugaskan menjaga kelangsungan system yang ada
dialam semesta ini. Mereka bertugas mengatur peredaran bumi, matahari,
bulan dan bintang, mengatur perjalanan awan, hujan, menumbuhkan berbagai
tanaman, memberi makan berbagai mahluk Allah dilangit dan dibumi.
Mereka tidak pernah lelah menjalankan tugas yang dibebankan Allah
padanya, mereka mempunyai kedudukan bertingkat tingkat disisi Allah
sesuai tugas mereka sebagaimana disebutkan dalam surat Fathir ayat 1
1-
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan)
yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Fathir 1)
Ada
beberapa nama Malaikat yang sudah dikenal akrab oleh umat Islam yaitu
Jibril yang membawa wahyu Al-Qur’an kepada nabi muhammad saw. Mikail
yang bertugas membagikan rezeki, Izroil yang bertugas mencabut nyawa
manusia ketika datang kematian, Rakib dan Atid yang bertugas mencatat
amal baik dan buruk manusia, Munkar dan Nakir yang menanyakan manusia
dialam kubur, Isrofil yang meniup sangkakala ketika terjadi peristiwa
kiamat, Ridwan yang bertugas menjaga Syurga dan Malik yang bertugas
menjaga Neraka jahanam, dan banyak lagi nama Malaikat yang tidak
disebutkan dan belum kita kenal.
Allah
juga mempunyai beberapa Malaikat khusus yang ditugaskan menjaga dan
memperhatikan kebutuhan hamba Allah yang saleh dan selalu bertawakal dan
bertakwa padaNya sebagaimana disebutkan dalam surat Fushilat ayat 30
30-
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.31- Kami lah
Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya
apa yang kamu minta. (Fushilat 30-31)
Orang
yang beriman, bertakwa dan bertawakal pada Allah selalu mendapat
pengawalan dan penjagaan dari Malaikat yang ditugaskan khusus oleh Allah
dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan musuh yang datang
mengancam, Allah mengingatkan hal ini dalam surat Al Anfal ayat 9
9-
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (Al
Anfal 9)
Mahluk
ruh lain seperti Jin, Syetan, genderuwo, Siluman, prewangan tidak mampu
melawan pasukan Malaikat yang ada disekitar hamba Allah yang beriman
dan bertakwa. Allah mengirim bantuan tentara Malaikat ini untuk
menghadapi orang kafir atau musuh Allah yang menggunakan tentara Jin,
genderuwo, siluman, prewangan dan kekuatan sihir sebagaimana yang banyak
dialami oleh para Nabi dan Rasul dimasa lalu.
Demikianlah
beberapa mahluk Ruh (ghaib) yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Kekacauan, berbagai kemelut politik, ekonomi, kerusakan suatu
bangsa, kaum , keluarga dan rumah tangga, prostitusi, perjudian dan
berbagai perbuatan maksiat adalah produk dari Iblis dan balatentaranya
dalam menjalankan dendam turun temurun yang sudah ada sejak zaman nabi
Adam sampai hari kiamat nanti. Para Nabi, Rasul, hamba Allah yang
saleh, orang yang beriman dan bertakwa berusaha membendung usaha Iblis
ini dengan berjihad di jalan Allah dengan harta dan dirinya.
Pertempuran
antara yang haq dan bathil akan tetap ada selama dunia terbentang
hingga akhir zaman (kiamat). Allah telah menurunkan Al Qur’an sebagai
pedoman bagi orang yang beriman dalam menghadapi tipu daya Iblis yang
telah mendapat izin dari Allah untuk menyesatkan anak cucu Adam sampai
datangnya kiamat nanti. Orang yang patuh pada Allah dan RasulNya insya
Allah selamat, orang yang engkar dan kufur insya Allah akan dihalau
kedalam Neraka jahanam bersama dengan iblis dan balatentaranya. (Oleh Fadhil ZA)
0 komentar:
Posting Komentar