Kamis, 13 Agustus 2015

Sahabat Adalah

Arti Sahabat yang sebenarnya 

Ada yang mengatakan sahabat itu adalah orang yang paling dekat dengan kita. Yang mengerti hal-hal terkecil tentang kita. Terkadang ada yang dengan enteng bilang “dia sahabat saya.” Atau “demi persahabatan kita” tapi ketika ditanya tentang keluarga, pendidikan, dan lain-lain ia bingung menjawabnya. Kadanga-kadang pernah terpikirkan ga sih…. Apa arti sahabat buat kita, yang kalau kubilang sahabat menurut versiku ialah orang yang mampu melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi dan pendidikan dan lain-lain. Karena itulah aku jarang sekali menanyakan hal-hal privacy kepada orang yang pernah jadi sahabatku.


Karena buatku privacy itu adalah hal yang tidak untuk di publish, di korek-korek tanpa si empunya mau mengungkapkan atau mengatakan tentang privacynya. Aku lebih suka sebagai penerima keluhan kemudian memberikan masukan itupun jika sahabatku mau menerimanya. Bukannya aku orang yang ga mau tahu tapi… menurutku sahabat itu tidak harus mengerti tetek bengek tetang sahabatnya, tahu semua permasalahannya karena sesungguhnya buatku sahabat itu dinilai dari sedalam kita mengerti tentang sahabat kita bukan mengetahui segala rahasianya. Persahabatan itu dasarnya dari hati ga bakal ilang walaupun dimensi  jarak memisahkan. Ia juga butuh ruang untuk sendiri untuk menyelesaikan permasalahannya tanpa campur tangan orang lain tentu saja tujuannya agar ia tidak tergantung dengan orang lain (sahabat), agar ia lebih dewasa dan mandiri dalam bersikap.

Kalau ada yang bertanya siapa orang yang kupercaya selain kelurga? Jawabnya pastilah “sahabat” , ia adalah orang yang bisa di ajak bicara tentang masalah kita. Sahabat sejati sangat sulit di cari, rasanya tidak berlebihan kalau ia kusebut orang yang istimewa karena selalu ada saat kita butuhkan, ia juga bisa disisi kita untuk menemani saat kita tak membutuhkanya.

Dalam persahabatan seringkali ada perselisihan yang akan membuat kita marah, atau mungkin benci yang sebenarnya semua itu bila kita bisa menyatu kembali akan ada sebuah persahabatan lagi yang lebih kuat . Aku juga sangat mengerti disaat kita harus meninggalkannya atau sahabat meninggalkan kita tetes air mata akan keluar dari mata kita.

Mempunyai “satu” sahabat itu buatku lebih berharga daripada memilik seribu teman yang hanya mementingkan diri sendiri. Persahabatan tidak pernah terjadi secara otomatis, butuh proses dan waktu untuk saling memahami. Proses yang membutuhkan pemeliharaan dan kesetiaan. Dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak namun semua itu tidak dilakukan dengan tujuan untuk kebencian. Kadangkala kejengkelan itu selalu ada, cobaan datang silih berganti. Tapi untuk sahabat sejati cobaan itulah yang akan membuat kita mampu bertahan bahkan tumbuh bersama karenanya.

Seorang sahabat dengan rasa cintanya ia memberanikan diri untuk menegur apa adanya, ia mau mengambil resiko menyatakan hal yang paling menyakitkan dengan tujuan agar sahabatnya mau berubah. Karena ia tak pernah menyembunyikan kesalahan untuk menutupi perselisihan, tak pernah membungkus pukulan dengan sebuah ciuman. Sahabat itu apa adanya.. tak pernah menutupi, dan tak saling menyelamatkan untuk hal-hal yang buruk.

Kerinduan adalah bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang berawal dengan egoistic. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati tetapi tidak semua orang akan mendapatkannya. Banyak pula orang yang menikmati indahnya persahabatan, tetapi .. tidak sedikit pula yang merasakan hancur dihianati oleh sahabatnya sendiri.

Sahabatku dulu pernah bilang….

“Sahabat adalah orang yang bisa kau ajak menangis karena untuk diajak tertawa semua orang bisa melakukannya. Sahabat adalah cahaya kita disaat mata kehilangan sinarnya, sahabat adalah suara disaat mulut kita tidak bisa berkata, tempat berbagi saat kita rapuh dan sulit berpijak.”

Tapi sahabat untukku adalah…

“Disaat kita sedih ia mampu membuat kita tersenyum, disaat kita bahagia ia lebih berbahagia daripada kita, sahabat adalah harta berharga dari sekedar materi. Dalam percintaan sejati pasti ada persahabatan.tetapi dalam persahabatan tidak boleh adanya percintaan karena hanya akan menghancurkan keduanya. Dan yang lebih penting lagi, buatku sahabat itu adalah orang yang juga menganggapku sahabatnya”

Aku tak pernah meminta menjadi orang yang terpenting dalam hidupmu, itu permintaan yang terlalu besar dan berlebihan yang kuinginkan hanya jika kelak kau dengar namaku kamu akan tersenyum dan bilang “dialah sahabatku..”


 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution