Kamis, 28 Agustus 2014

Inilah Dunia

Lebih takut pada atasan (bos dunia) daripada ALLOH SUBHANAHU WATA'ALA (Bos dunia akhirat) 



Inilah Dunia , Hanya tipuan Belaka .
Hanya permainan Saja. Mengaku umat Rasulullah saw, tapi Islam di luarnya saja. Astagfirullah, Saat ini hampir sebahagian manusia lebih mengutamakan dunia ketimbang mengutamakan kehidupan akhir nanti, orang lebih banyak mengutamakan apa yang menjadi untuk kebutuhan didunia ini, kebutuhan akan hari nanti ditempatkan pada urutan ke 12 atau urutan paling buncit lainnya setelah kebutuhan dunia terpenuhi. lihat saja bagaimana seorang bisa dengan mudahnya meninggalkan shalat 5 waktu hanya karena alasan menjalankan perintah atasan atau, dengan alasan lain pula takut bos marah atau 1001 macam alasana lainnya.

Kadang seorang bos merasa bahwa mereka dapat melakukan apa saja pada bawahannya, dan kadang pula para bos tidak mau tahu masalah situasi dan kondisi, pokoknya saat  para bos membutuhkan para bawahan harus selalu dalam keadaan siap.


Banyak sekali kondisi dimana bawahan tidak berani menolak pada perintah atasan, contoh soal kita berani meninggalkan shalat hanya karena menjalankan perintah bos, padahal meninggalkan shalat sangatlah merugi, meninggalkan shalat kemudian mengutamakan atasan sama saja melepas berlian  mengejar recehan, tidakkah kita tahu bahwa shalat adalah keutamaan dari yang paling utama dimuka bumi ini, banyak lagi kondisi dimana kita melepas apa yang seharusnya kita dapatkan, dan kemudian kita hanya mendapatkan recehan yang tidak bisa mencukupi segala kebutuhan kita
.
Seharusnya para bawahan mau dan berani menentang dan megatakan tidak kepada para bos manakala ada hak – hak bawahan yang terzolimi, tapi menentang para bos membutuhkan keberanian dan nyali yang besar serta mau menanggung segala resiko.

Memang sangatlah sulit untuk mengutamakan apa yang seharusnya kita utamakan, sekarang jaman sudah berubah, sekarang orang lebih mengutamakan status dunia, dan salahnya lagi orang dihormati saat ini bukan karena kesucian hatinya melainkan saat ini orang dipandang dan dihargai dikarenakan kedudukan jabatan dan hartanya.

Mampukah kita mengutamakan sesuatu yang memang harus diutamakan, mampukah kita medahulukan perintah Allah dari pada perintah atasan, mampukah kita mengatakan “tidak” jika itu memang bertentangan dengan kebenaran, sanggupkah kita menanggung segala resiko, rasanya sangat berat, karena biasanya kita takut akan kehilangan dunia kita.

by.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution