Asertif untuk Kehidupan yang Seimbang
Dengan mencoba untuk bersikap asertif,
bukan hanya Anda dapat menyatakan perasaan Anda dengan baik, Anda juga
dapat mengatur hidup menjadi lebih seimbang.
Pernahkah Anda mendengar kata
“asertif”? Menurut Pratanti (2007), asertivitas adalah kemampuan untuk
mengomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada
orang lain, namun dengan tetap menjaga dan menghargai perasaan orang
lain.
Apa yang Anda lakukan jika ada orang
yang meminta tolong? Biasanya, jika peminta tolong adalah kerabat
dekat, tak jarang permintaan tolong dikabulkan atas dasar pertemanan.
Namun, hal ini juga seringkali membuat orang yang menolong menjadi
kesulitan.
Tanpa mempertimbangkan urusan dan
tanggung jawab sendiri, terlalu sering mengabulkan permintaan orang
lain dapat membuat urusan sendiri terbengkalai. Merasa ‘tidak enak’
atau segan untuk menolak adalah penyebab utama kekacauan ini.
Salah satu hal untuk mengatasi
kesalahan-kesalahan seperti ini adalah dengan mencoba bersikap asertif.
Sikap asertif dapat membuat seseorang menyadari kapasitas dan tanggung
jawabnya. Sikap asertif tidak sama dengan agresif, karena agresif
cenderung berkonotasi negatif. Agresif kadangkala tidak memperhatikan
situasi bersama lawan bicara, sehingga suasana menjadi tidak kondusif.
Menurut Pratanti (2007), orang yang
asertif memiliki kriteria merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan,
pikiran dan keinginan; mengetahui hak mereka; dan mampu mengontrol
kemarahan.
Apabila selama ini Anda belum bersikap
asertif, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memulainya,
menurut betterhealth.vic.gov.au dan mayoclinic.com, Anda bisa berlatih
berbicara dalam nada yang tidak agresif. Langkah ini bisa dicoba dengan
berlatih bersama rekan Anda untuk meminta saran.
Anda juga perlu berkata jujur mengenai
apa sebenarnya perasaan Anda ketika Anda dimintai tolong. Gunakan kata
“saya merasa” atau “sepertinya” untuk menjelaskan alasan Anda.
Selanjutnya, upayakan untuk tidak memotong perkataan orang lain dan
coba pahami cara pandangnya. Terakhir, usulkan untuk mencari solusi
bersama yang tidak menyita tanggung jawab atau waktu Anda.
Memulai untuk bersikap asertif mungkin
akan terasa sulit pada awalnya, apalagi jika Anda mungkin sering
bersikap pasif dan segan. Selain itu, perlu banyak latihan dan
keberanian untuk mencoba berbicara daripada diam dan tidak menolak.
Jika Anda cenderung untuk bersikap agresif, cobalah untuk mengatur nada
bicara Anda dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar