Pastor Tenggelam
By Jansen Sinamo 02 January 2013
Sebuah desa sedang dilanda hujan lebat. Warga mengalami kebanjiran,
termasuk seorang pastor yang biasa melayani umat di sana.
Ketika air makin
tinggi, petugas meminta para warga untuk mengungsi. Tapi pastor menolak,
“Tuhan akan menolong saya”, katanya.
Air makin tinggi. Dikirimlah truk untuk menjemput pastor. Tapi pastor
kembali menolak, “Bantu saja warga yang lain, Tuhan akan menolong saya”,
ujarnya.
Hujan makin deras. Pastor naik ke atap gereja. Dikirimlah perahu
bermesin untuk menjemputnya. Tapi lagi-lagi ia menolak. Ketika air makin
tinggi, dikirimlah helicopter. Tapi pastor tetap menolak dengan alasan
yang sama. Dengan berat hati, petugas meninggalkan pastor.
Airpun
meneggelamkan gereja. Pastor itu hanyut, tenggelam, dan tewas.
Di surga, pastor protes kepada Tuhan. “Kenapa Engkau tega membiarkanku
ditelan banjir? Bukankah selama ini aku setia memberitakan firmanMu?”,
kata pastor. Tuhan menjawab, “Aku sudah mengirim perahu, truk, dan
terakhir helicopter, tapi kamu menolak semuanya”.
Kisah ini mengatakan kepada kita bahwa cara kerja Tuhan tidak selalu
seperti yang kita harapkan. Tuhan maha baik, maha adil, dan maha kreatif.
Tuhan bisa datang dengan modus yang tidak kita ketahui, seperti dalam
bentuk orang miskin, pelanggan, orang sakit, atau orang kaya.
Cerita ini
mengajak kita untuk mampu melihat kehadiran Tuhan dibalik sesuatu.
Bila kita mengatakan “kerja adalah ibadah, maka kita harus memasang indra
ketujuh, inilah yang disebut iman, batin, atau nurani. Itulah yang membuat
kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dimanapun, dengan cara apapun.
Bila
kita mengatakan “kerja adalah ibadah”, maka kita menghayati kehadiran
Tuhan di ruang kerja kita. Tuhan bisa datang dalam bentuk sebagai
customer, atau konstituen.
Tuhan juga siap memberkati dan menolong kita dalam bekerja, sehingga
pekerjaan kita dimungkinkan untuk sebaik-baiknya, dan bermanfaat banyak
bagi sekitar.
Kita bisa mengharapkan Tuhan bahagia dengan apa yang kita
kerjakan. Andai Tuhan adalah pelanggan, maka terjadilah God Satisfaction.
Sharing saja. semoga berkenan.
0 komentar:
Posting Komentar