Bagaimana ?
Renungkan ayat ini : Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari
daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian
kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
(Al Jumuah 62 : 8)
Apa yang akan terjadi bila Anda mengetahui bahwa dalam catatan
harianmu yang tergeletak di samping ranjang tempat tidur Anda tertulis
sebuah agenda yang menyatakan bahwa pagi ini adalah hari terakhir Anda ?
bagaiaman kalau kepercayaan Anda tersebut menegaskan bahwa kepergian
Anda dari dunia sudah tinggal hitungan jam, dan bahwa malaikat maut
telah bersiap-siap mengetuk pintu rumahmu dan akan segera menjemput
Anda, sedangkan Anda masih berleha-leha ? Apakah Anda akan segera
menuliskan ungkapan “Silahkan” di depan pintu Anda, atau Anda akan
menutup rapat-rapat pintu rumah Anda, dan Anda akan terus termenung
melamunkan umur Anda yang telah berlalu sedangkan cita-cinta Anda belum
semuanya terwujud sebelum ajal Anda menjemput ?
Ucapan dan pertanyaanku diatas bukanlah hanya isapan jempol semata ! sebuah penelitian di Amerika menemukan sebuah gen yang mampu menentukan dan memprediksi tanggal kematian manusia pada hari dan jam dengan sangat akurat. Proses ini telah dicapai setelah dilakukan penelitian terhadap gen, dimana bahwa jam biologi yang terdapat di dalam tubuh manusia –menurut pandangan para peneliti- mengatur sebagian besar fenomena biologi dan etika manusia.
Ucapan dan pertanyaanku diatas bukanlah hanya isapan jempol semata ! sebuah penelitian di Amerika menemukan sebuah gen yang mampu menentukan dan memprediksi tanggal kematian manusia pada hari dan jam dengan sangat akurat. Proses ini telah dicapai setelah dilakukan penelitian terhadap gen, dimana bahwa jam biologi yang terdapat di dalam tubuh manusia –menurut pandangan para peneliti- mengatur sebagian besar fenomena biologi dan etika manusia.
Bacalah berita ini : Jakarta, Jodoh, rezeki dan usia ada di tangan Tuhan. Walau begitu, ada beberapa hal yang dapat membantu manusia memperkirakan perkembangan nasibnya. Misalnya, orang yang rajin bekerja biasanya rezekinya lancar. Nah, baru-baru ini, ilmuwan berhasil menemukan gen yang dapat memperkirakan kapan seseorang meninggal dunia. Dalam dunia kedokteran, dikenal istilah 'irama sirkadian' atau jam biologis yang menentukan proses di dalam tubuh seperti tekanan darah, efisiensi jantung dan proses umum lainnya http://health.detik.com/read/2012/11/19/155804/2094633/763/wah-ada-gen-yang-dapat-memperkirakan-jam-berapa-orang-akan-meninggal
Bagi kita kaum muslimin yang besar dalam didikan agama : “bahwa umur itu ada di tangan Allah”, lalu setelah mendengar dan membaca berita diatas, apakah dengan ungkapan tersebut pendapat peneliti telah menjadi kenyataan yang tidak dapat dipungkiri ! lalu bagaimana mungkin manusia dapat berinteraksi dengan pemikiran kematian yang telah diketahui sebelumnya ? ataukah itu semua merupakan siksaan tersendiri bagi manusia yang telah mengetahui atau ingin mengetahui rahasia yang menjadi hak paten Allah !
Memang tidak ada salahnya bila setiap individu berusaha mewujudkan semua impiannya hingga ajal itu menjemputnya, akan tetapi hal itu jangan sampai melupakan Sang Khalik. Dengan perimbangan ini maka ia tidak saja hanya menunggu akhir dari kehidupannya, atau berlari dari kematian yang selalu siap menjemput siapa saja termasuk orang yang ia cintai.
Pernah pula aku membaca sebuah berita ; bahwa para orang kaya di dunia membelanjakan uangnya untuk membuat obat yang dapat menjauhkan mereka dari kematian yang selalu menghantui mereka, hal ini tentu disebabkan ketergantungan mereka pada dunia dan kehidupan, padahal kematian itu akan datang walaupun seseorang berada di dalam benteng yang sangat kokoh. Ia adalah sunnatullah dan merupakan salah satu dari rahasia kehidupan, dan walaupun kematian itu sangat mencekam dan menakutkan bagi kebanyakan manusia, hanya saja ia menjadi teka-teki yang tidak diketahui kapan datangnya, lalu kenapa para peneliti itu terus berusaha menemukan rahasia tersebut ?
Oleh Abdul Latief Sukyan
0 komentar:
Posting Komentar