MA'RIFATULLAH
Sesungguhnya mengenal Allah (ma'rifatullah) adalah suatu asas yang berdiri di atasnya seluruh kehidupan ruhiyah. Dari sinilah kita mengenal para nabi dan para rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta hajat manusia kepada risalahnya, mengenal mukjizat, karomah dan kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh dan hari akhir , dsb.
PENTINGNYA MENGENAL ALLAH
Seseorang yang mengenal Allah SWT pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan untuk apa dia diciptakan dan untuk apa dia berada di atas dunia. Oleh sebab itu dia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terpedaya oleh harta dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia,
Allah SWT berfirman :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ
يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا
قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS.6. Al An’aam/130) .
Manusia-manusia seperti ini akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia yang pada gilirannya dia habiskan waktunya untuk mencari dunia, menikmatinya, layaknya seperti binatang saja.
Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ
كَمَا تَأْكُلُ الأنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (QS.47. Muhammad/12)
Seseorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagai manapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu dibalik kehidupan pana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan. Seandainya ia seorang kaya, ia akan bersyukur sebab harta yang ada padanya sekarang ini adalah harta titipan Allah yang diamanatkan padanya.
Rasulullah SAW bersabda, " Amat mengherankan terhadap urusan mukmin, apa yang yang terjadi padanya semuanya baik hal itu tidak terdapat kecuali pada orang mukmin, bila ditimpa musibah ia bersabar dan dengan sabarnya itu mendatangkan kebaikan pada dirinya dan bila diberi nikmat ia bersyukur dan dengan syukurnya itupun mendatangkan kebaikan pada dirinya." (HR Muslim).
Lain halnya dengan seorang yang tidak mengenal Allah. Ia akan merasakan kehidupan dunia ini sempit bagaimanapun keadaannya begitupun sebaliknya.
lihatlah firman Allah berikut:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (QS.20. Thohaa/14).
Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridho-Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat kecuali bila hal itu dirdhoi Allah SWT. Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya.
Renungkanlan firman Allah dibawah ini :
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ
إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلا
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?. atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS.25. Al Furqon /43-44).
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ
لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ
بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS.7. AL A'RAAF/ 179).
Sesungguhnya mengenal Allah (ma'rifatullah) adalah suatu asas yang berdiri di atasnya seluruh kehidupan ruhiyah. Dari sinilah kita mengenal para nabi dan para rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta hajat manusia kepada risalahnya, mengenal mukjizat, karomah dan kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh dan hari akhir , dsb.
PENTINGNYA MENGENAL ALLAH
Seseorang yang mengenal Allah SWT pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan untuk apa dia diciptakan dan untuk apa dia berada di atas dunia. Oleh sebab itu dia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terpedaya oleh harta dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia,
Allah SWT berfirman :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ
يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا
قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS.6. Al An’aam/130) .
Manusia-manusia seperti ini akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia yang pada gilirannya dia habiskan waktunya untuk mencari dunia, menikmatinya, layaknya seperti binatang saja.
Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ
كَمَا تَأْكُلُ الأنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (QS.47. Muhammad/12)
Seseorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagai manapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu dibalik kehidupan pana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan. Seandainya ia seorang kaya, ia akan bersyukur sebab harta yang ada padanya sekarang ini adalah harta titipan Allah yang diamanatkan padanya.
Rasulullah SAW bersabda, " Amat mengherankan terhadap urusan mukmin, apa yang yang terjadi padanya semuanya baik hal itu tidak terdapat kecuali pada orang mukmin, bila ditimpa musibah ia bersabar dan dengan sabarnya itu mendatangkan kebaikan pada dirinya dan bila diberi nikmat ia bersyukur dan dengan syukurnya itupun mendatangkan kebaikan pada dirinya." (HR Muslim).
Lain halnya dengan seorang yang tidak mengenal Allah. Ia akan merasakan kehidupan dunia ini sempit bagaimanapun keadaannya begitupun sebaliknya.
lihatlah firman Allah berikut:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (QS.20. Thohaa/14).
Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridho-Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat kecuali bila hal itu dirdhoi Allah SWT. Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya.
Renungkanlan firman Allah dibawah ini :
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ
إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلا
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?. atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS.25. Al Furqon /43-44).
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ
لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ
بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS.7. AL A'RAAF/ 179).
0 komentar:
Posting Komentar