Selasa, 08 Juli 2014

Kita ini Terpenjara

Penjara Bintang Lima 
Kita ini terpenjara yang paling utama pada banyak orang, terpenjara pada perasaan menunggu dibuat berhasil. Kita ini sedang menunggu dibuat berhasil, sedang menunggu digaji lebih tinggi, sedang menunggu dinaikan pangkat, sedang menunggu dikasihani, sedang menunggu dihitung benar. Bukan sedang menunggu hasil dari kerja keras, dari keberanian untuk memunculkan diri sebagai pelayan terbaik dibidangnya. 

Apapun yang menjadikan anda menunda yang penting bagi anda adalah penjara; yang menjadikan anda dalam keadaan yang sama, dengan masalah yang sama dan kesulitan yang sama.


Contoh orang-orang yang terpenjara :



Ada seorang wanita karir dia bekerja dalam suatu perusahaan dengan gaji yang sangat tinggi melebihi gaji suaminya. Karena takut kehilangan pekerjaannya, dia rela menunda untuk hamil hingga masuk dalam usia yang sudah rentan untuk hamil. Dia sebetulnya di penjara oleh uang yang tidak seberapa, dan ditukar dengan potensi anak-anak yang pintar-pintar dan lucu-lucu itu di masa depan.

Ada seseorang yang menikah dalam pernikahan yang sangat buruk sekali, tetapi dia tidak bisa melepaskan diri dari pernikahan yang buruk itu hanya karena pasangannya seorang yang kaya raya.


Terkadang kita memilih lebih baik bersahabat dengan iblis yang sudah lama kita kenal, daripada berkenalan dengan malaikat baru.


Marilah kita berpihak kepada yang penting bagi kita, dan menyadari bahwa sebagian besar dari kenyamanan yang kita pikir keuntungan, adalah penjara yang mencegah kita masuk ke kehidupan yang lebih baik.


Kita itu diciptakan dengan semua potensi yang ada pada semua mahluk. Seorang bayi dilahirkan dengan potensi menjadi sebaik malaikat atau sekejam iblis.


Media masa sekarang sedang dipenuhi dengan pemberitaan-pemberitaan yang sebetulnya tidak mendidik anak-anak kita. Pejabat-pejabat tinggi direndahkan, orang-orang yang berpangkat tinggi dituduh tidak jujur, kemudian mempertahankan dirinya dan tidak tahu siapa yang benar. Orang-orang yang terhormat berbicara dengan bahasa orang-orang yang tidak terhormat.


Kita merindukan ada seorang peminpin yang tegas dan berani mengatakan semua ini, “Berhenti itu semua, dan berpihaklah kepada yang baik”.


Banyak televisi yang dipenjara oleh ‘income’ dari memberitakan yang tidak baik. Itu penjara, bintang lima memang, tetapi dampaknya bagi kehidupan bangsa menjadi tidak baik.


Kalau begitu, bukan me-label diri kita sebagai malaikat atau iblis, tetapi memeriksa kualitas dari pekerjaan kita bagi orang lain.


Tidak mungkin anda bisa membahagiakan orang lain, kalau yang anda lakukan tidak mendamaikan anda. Atau tidak mungkin anda menjadi pribadi baik, kalau yang anda lakukan tidak menolong orang lain dari kesulitannya.


Hindari jadi orang ‘Low Profile’ dan jadilah anda orang ‘Good Profile’. Jangan menipu orang bahwa anda sebetulnya seseorang yang berwenang. Semua itu harus terlihat pada pandangan mata anda dan pada kata-kata dalam kalimat anda.


Kesalahan-kesalahan terbesar dalam hidup adalah salah mempercayai orang. Karena kita menduga salah, bahwa orang yang kita percaya sebagai pasangan hidup, sebagai partner, sebagai karyawan yang penting, ternyata meleset.


Ketika seseorang tampil dihadapan kita, otomatis kita membuat penilaian. Anda tidak bisa menghindari penilaian. Orang itu meminta atau tidak, pasti anda menilainya.


Maka sadarilah anda, apapun penampilan anda, itu dinilai. Dan setiap orang membuat keputusan berdasarkan penilaiannya.


Jadi sangat mungkin kita adalah korban dari kesalahan penilaian orang lain, karena kita tidak tahu caranya tampil. Maka hati-hatilah dengan cara kita menampilkan diri.


Banyak orang tidak sadar bahwa sebagian besar penolakan yang diterimanya, karena penampilannya tidak mencerminkan kebutuhan untuk disetujui.


Orang bisa diputuskan apa pekerjaannya berdasarkan penampilan, dan itu tidak selalu ‘fair’. Tetapi kehidupan bermain dengan peraturan itu. Hormati peraturannya, tampillah yang baik, lalu buktikan bahkan anda lebih baik dari yang mereka duga.


‘Good Profile’ itu dimulai dari bahasa. Kalau orang menyepelekan kita sebelum bicara, tidak masalah. Tetapi kalau kita harus bicara, karena dalam hidup ini harus bicara, maka berbicaralah dengan suara yang menggelegar dan lantang, melihat lurus kedepan.


Dan jika tidak ada yang baik untuk dikatakan, lebih baik diam. Karena peraturan pelayanan mengatakan ‘jika tidak ada yang baik, jangan katakan apapun’. Karena orang yang sudah habis bercerita, dan masih bercerita, pasti ceritanya buruk.


Jadi ‘Good Profile’ itu ada dalam bahasa, karena bahasa adalah pembeda kelas yang sesungguhnya.


Ada dua arahan dalam hidup jika ingin baik, yaitu harus tertarik surga atau takut neraka.


Pengertian bahwa kebaikan yang membayar bagi kebahagiaan, belum sepenuhnya ada dalam kehidupan masyarakat kita. Kita masih di-didik oleh hal-hal yang salah, bahwa kebahagiaan bisa dibeli.


Diantara para penjahat, bahwa dipenjara itu bukan sesuatu yang memalukan. Mereka hanya bilang, itu nasib sial. Tetapi bagi orang baik, jangankan dipenjara, bahkan baru dituduh saja, itu sudah perendahan derajat.


Jadi banyak-kan lah orang yang mengerti kebaikan; supaya mereka memiliki rasa malu yang sama dengan orang baik.


Dalam proses kita menjual kebaikan, kita berlaku dengan cara yang membuat orang tidak menyukai kebaikan. Sebagai contoh, anggota dewan yang bicaranya tidak santun, pejabat yang bicara-nya merendahkan orang lain; seolah-olah orang tidak tahu bahwa dia tidak jujur.


Semua hal ini yang perlu kita perbaiki, mulai dari diri kita sendiri. Kalau kita belum sepenuhnya jujur, berbicaralah santun kepada orang yang anda kita tidak jujur.


Cek apakah anda tidur dengan damai, dengan bantal yang lunak. Karena tidak ada bantal yang lebih lunak daripada hati nurani yang bersih.


Tujuan program dalam episode ini, lebih berpihak kepada saudara-saudara kita yang bebas, tetapi yang terpenjara oleh konsep-konsep yang tidak baik. Seperti kalau orang dilahirkan dari keluarga miskin  tidak boleh kaya, kalau tidak punya koneksi  tidak ada harapan, atau bekerjalah cari pensiun - walaupun gajinya kecil.


Kita masih terpenjara melihat kebaikan hanya dari satu agama, dari satu suku, atau dari satu bangsa. Kita juga merasa bahwa kalau kita tidak sama kasarnya dengan teman-teman kita, maka kita tidak punya tempat.


Banyak sekali orang-orang yang sedang dipenjara oleh pengertian-pengertian salah. Dan semua ini yang menuntun mereka untuk betul-betul masuk dalam penjara yang sebetulnya. Dan kemudian menjadi bagian dari pemberitaan, karena dia harus membayar lebih mahal untuk penjaranya.


Sebetulnya perjuangan paling sibuk, dan paling banyak menyita waktu anda adalah perjuangan meinggalkan apa adanya anda sekarang. Sebetulnya untuk bisa jadinya nanti.


Bagaimana mungkin menjadi pribadi nanti yang lebih mapan, yang kaya, yang sejahtera, yang berpengaruh; kalau masih menyimpan diri yang santai, yang malas, yang penunda, yang penakut,yang klenik.


Jadilah pribadi yang tidak mempan diramal, jika ada orang berusaha meramal nasib anda, maka tersenyumlah lalu katakan “itu bergantung dariku, bukan darimu”.


Bagaimana mungkin kita bisa menjadi yang sejahtera nanti, kalau kita masih mempertahankan diri kita yang penunda yang malas sekarang.


Bagi orang yang tidak menghormati dirinya, dia akan sediakan dirinya jadi serendah-rendahnya orang, karena banyaknya bayaran.


Kalau ada orang yang mengatakan “Lebih baik dia direndahkan dirinya, dengan dipenjara bintang lima;daripada orang yang bangga dengan kejujurannya yang tinggal dikolong jembatan”; itu adalah perintah bagi kita orang-orang baik yang sudah sejahtera, untuk menyisihkan sebagian uang, untuk pendidikan saudara kita yang salah mengerti.


Kita ini terpenjara yang paling utama pada banyak orang, terpenjara pada perasaan menunggu dibuat berhasil. Kita ini sedang menunggu dibuat berhasil, sedang menunggu digaji lebih tinggi, sedang menunggu dinaikan pangkat, sedang menunggu dikasihani, sedang menunggu dihitung benar. Bukan sedang menunggu hasil dari kerja keras, dari keberanian untuk memunculkan diri sebagai pelayan terbaik dibidangnya.


Sebagian besar dari kita ini sedang terpenjara dalam perasaan menunggu; sehingga kalau tidak berhasil, kita marah kepada orang lain.


Gaji dan rejeki yang kita dapatkan adalah keputusan Tuhan. Gaji dan pendapatan itu urusan pribadi, bukan urusan orang lain.


Maka duduk-lah pada malam-malam yang sepi, berbicaralah dengan ramah kepada yang menyejahterakan kita, lalau bertanya “Tuhan apakah ada yang harus aku perbaiki, agar mudah bagiku untuk berejeki baik?; jadikanlah tahun 2010 ini menjadi tahun yang cepat mendahulukan yang penting, cepat mununda yang tidak baik bagiku, mendengarkan yang baik, melihat yang baik, membicarkan yang baik. Agar diriku dipihak-kan kepada kebaikan.”


Kalau anda pasrah betul-betul, anda tahu bahwa penghinaan orang itu membuat bahwa anda seharusnya tegas mencari pergaulan yang baik.


Kalau anda digaji seperti anda dipuaskan dengan bayaran sebanyak kacang; anda itu diberitahu untuk mencari tempat yang lebih menghargai. Tetapi kita tidak ikhlas mempercayai bahwa Tuhan itu akan membayar kita ditempat yang lebih baik, dan menukar Tuhan dengan bayaran kecil.


Bahkan ada diantara kita yang bekerja menjadi tukang suap, menjadi negosiator kepada pejabat, supaya meringankan hukuman kepada klien-nya.


Kita tidak betul-betul ikhlas ber-Tuhan, dan menerima hanya yang halal, kita bersedia dibayar dengan gaji yang tidak baik, bekerja pada perusahaan yang merugikan kesehatan masyarakat.


Kalau semua kita baik, tidak akan ada perusahaan yang mencemari lingkungan bisa punya karyawan, karena kita semua menolak digaji dari uang-uang yang tidak berkah.


Tidak ada satupun dari kita yang terbebas dari fitnah masa lalu. Maka jangan coba membuat fitnah baru. Lalu jadilah pribadi yang Tuhan cegah dari fitnah-fitnah masa lalu yang masih mau mengigit kita sekarang itu; supaya kita lulus menjadi pribadi yang baik. Hidup damai dalam kebaikan, dan melepaskan diri dari penjara yang menunda kita, masuk ke kehidupan kita yang baru.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution