Pengertian dan Hakikat Jujur Menurut Islam
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu
sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat
mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu
rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang
jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat
barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan
penuh tanggung jawab.
Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat
tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika
orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut
tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik.
Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang
tidak jujur maka ‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan
tertolong’.
Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang
dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain kepada
dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus dimiliki bagi
orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki
kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki
manusia. Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam
kategori orang yang pantas diberi amanah karena orang semacam ini
memegang teguh terhadap setiap apa yang ia yakini dan menjalankan segala
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Karena orang yang jujur umumnya akan bertanggung jawab penuh akan segala
yang diberikan atau dibebankan kepadanya maka pasti ia akan berusaha
sekuat tenaga untuk menjalankan kewajibannya tersebut dengan
sungguh-sungguh. Selain itu orang yang dalam lubuk hatinya mengalir
darah kejujuran maka ia tidak akan sanggup menyakiti atau melukai
perasaan orang lain. Dan karena itulah orang semacam ini pantas diberi
amanah, dengan kejujurannya ia tidak akan sanggup mengecewakan orang
yang telah memberinya amanah tentukan bukan amanah yang menyesatkan.
Kejujuran adalah perhiasan orang
berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat
dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai
dengan firman Allah:
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak
benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan
sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka.
Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi
amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan
sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh
kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran
adalah perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).
Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa manusia, selain dapat
berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain, adakalanya berlaku
tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari ketidakjujuran
kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka. Dengan
demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memelihara amanah merupakan
salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan
bagi orang yang beriman.
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak
orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan
suatu yang penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan
tersebut akan merasa aman dan tenang.
0 komentar:
Posting Komentar