Membuka Lembaran Hidup Baru Adalah Momen Perubahan
Tidak ada kata terlambat untuk membuka lembaran hidup baru, Anda bisa memulainya sekarang juga.
Membuka Lembaran Hidup Baru sering dikaitkan dengan hidup baru
seperti saat kita baru kuliah, baru menikah, baru masuk ke perusahaan
baru, baru pindah ke rumah baru, memasuki tahun baru, setelah Idul
Fitri, dan sebagainya. Ya, itu bisa dikatakan lembaran hidup baru, namun
bukan hanya itu. Anda bisa membuka lembaran baru Anda setiap hari. Ya,
setiap hari.
Lembaran hidup baru bukan berarti sekedar hidup yang baru atau hidup
yang berbeda dengan yang sebelumnya. Membuka lembaran hidup baru bukan
hanya setelah terjadi perubahan, justru membuka lembaran hidup baru
adalah momen perubahan ke arah hidup yang lebih baik. Bukalah lembaran
hidup baru setiap hari agar Anda mendapatkan momen perubahan setiap hari
yang artinya perbaikan diri setiap hari.
Membuka Lembaran Hidup Baru Setelah Hari Raya ‘Idul Fitri
Membuka Lembaran Hidup Baru setelah hari raya ‘Idul Fitri adalah
momen yang bagus. Tentu saja dengan pemahaman kembali ke fitrah yang
benar.
Bukan berarti kita bebas lagi berbuat apa saja dengan dalih semua dosa
sudah diampuni. Namun ini adalah momen perubahan ke arah yang lebih baik
dimana kita sudah melewati masa tarbiyah (pendidikan) dimana kualitas
ketaqwaan kita sudah jauh lebih baik.
Ramadhan adalah momen pembuktian
bahwa kita bisa hidup lebih baik. Bukti bahwa kita mampu melakukan
kebiasaan-kebiasan yang lebih baik. Jika sudah terbukti mampu, maka saat
Ramadhan sudah lewat, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak
melakukan ibadah-ibadah tersebut. Kita bisa terus ibadah shaum sunah
Senin Kamis atau shaum Nabi Daud as. Kita bisa tetap shalat malam. Kita
bisa tetap rajin shalat berjama’ah ke masjid. Dan kita bisa tetap
membiasakan tilawah Al Quran setiap hari.
Kadang kita aneh, ada orang yang tidak mau ghibah saat bulan Ramadhan
dan dia sanggup, tetapi kembali dilakukan saat ‘Idul Fitri sudah lewat.
Ini bukan lembaran hidup baru, justru kembali ke masa lalu yang kelam.
Kenapa kita tidak menatap ke depan? Membuka lembaran hidup yang baru
yang lebih baik sebagai hasil tarbiyah kita selama bulan Ramadhan.
Membuka Lembaran Hidup Baru Mulai Sekarang, Membuka Lembaran Hidup Baru Artinya Menutup Lembaran Lama
Tidak peduli bagaimana kelamnya masa lalu, hidup dipenuhi dosa dan
kegagalan demi kegagalan, Anda bisa menatap masa depan yang lebih baik.
Kita harus menutup lembaran lama agar tidak menjadi beban dan
memberatkan langkah kita di masa depan. Jika kita terus menatap lembaran
lama, maka kita tidak akan ada waktu untuk membuka lembaran baru yang
justru ini yang terpenting bagi hidup kita karena kita hanya melangkah
ke depan.
Bagaimana pun dosa kita membumbung setinggi gunung, namun Allah Maha
Pengampun, jika kita benar-benar taubat, insya Allah, Allah akan
mengampuni dosa kita. Sudah banyak dalil-dalil yang menjelaskan bahwa
Allah akan mengampuni semua dosa kita.
“Karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Zumar: 53)
Bahkan jika kita melakukan dosa syirik, kemudian kita berhenti dari
kesyirikan tersebut dan berubah mentauhidkan Allah, maka dosa kita pun
akan diampuni.
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 68-70)
Kuncinya adalah saat kita mati, kita tidak lagi menyekutukan Allah
“Siapa yang mati sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan
apapun juga, pasti ia masuk surga. Siapa yang mati dalam keadaan
menyekutukan Allah dengan sesuatu, pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)
Jadi, menutup lembaran lama dari dosa-dosa ialah dengan bertaubat yang sebenar-benarnya.
Kemudian menutup lembaran lama dari kegagalan demi kegagalan ialah
dengan melakukan evaluasi atau muhasabah dan memaafkan diri sendiri atau
siapa pun yang terlibat atas kegagalan tersebut.
Menjadikan Masa Lalu Sebagai Bekal Masa Depan
Kita menutup lembaran lama agar tidak lagi menjadi beban, namun bukan
berarti kita tidak memanfaatkan masa lalu karena semua itu pasti ada
hikmahnya bagi kita. Keberhasilan masa lalu, maka lanjutkan dan
tingkatkan di masa depan. Kalau pun itu kesalahan dan kegagalan, maka
ambilah hikmahnya dan jadikan sebagai bekal untuk masa depan kita.
Hikmah dari masa lalu akan menjadikan kita lebih bijak dan pintar dalam
mengambil keputusan saat ini.
Tekadkan dan Bertawakal Kepada Allah
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya. (QS.Ali ‘Imraan:159)
Tekadkan Anda untuk hidup lebih baik. Tekadkan untuk meraih
pencapaian-pencapaian luar biasa. Tekadkan untuk meraih prestasi
gemilang. Tekadkan untuk memberikan kontribusi kepada sesama.
Tekadkan
….
Kemudian bertawakallah kepada Allah.
Menarik disini, bahwa tawakal diletakan setelah tekad (azam). Artinya
tawakal bukan hanya diletakan setelah ikhtiar, tetapi juga setelah kita
bertekad agar urusan kita menjadi mudah karena pertolongan Allah.
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat
mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain)
dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja
orang-orang mukmin bertawakkal. (QS.Ali ‘Imraan:160)
Kesimpulan
Membuka lembaran hidup baru dengan melepaskan beban dimasa lalu
dengan bertaubat dan memaafkan. Kemudian ambillah hikmah dari masa lalu
dan jadikan bekal untuk melangkah ke depan. Dan bulatkan tekad serta
bertawakallah kepada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar