Memberi Hadiah
Bismillahirrahmanirrahiim
Hadiah mempunyai pengaruh yang
besar dalam meraih hati seseorang. Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa
Sallam sendiri sangat menganjurkan pemberian hadiah ini, sebagaimana
disebutkan dalam sabda beliau : "Saling memberi hadiahlah kalian,
niscaya kalian akan saling mencintai."( HR. Bukhari ).
Beliau juga menganjurkan untuk menerima hadiah dan tidak menolaknya, seperti yang terungkap dalam hadist dari Ibnu Mas'ud. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : " Penuhilah undangan, dan jangan menolak hadiah yang diberikan." ( HR. Bukhari, Ahmad ).
Beliau juga menganjurkan untuk menerima hadiah dan tidak menolaknya, seperti yang terungkap dalam hadist dari Ibnu Mas'ud. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : " Penuhilah undangan, dan jangan menolak hadiah yang diberikan." ( HR. Bukhari, Ahmad ).
Ibnu Hibban berkata : Dalam hadist ini
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang penolakan hadiah
antar sesama muslim. Apabila diberi hadiah, maka hendaklah ia
menerimanya.Selanjutnya membahas hadiah itu bila ia mampu dengan tidak
lupa mengucapkan berterima kasih. Saya sendiri menganjurkan kepada semua
orang untuk mengirim hadiah kepada saudaranya sesama muslim, karena
hadiah dapat menimbulkan rasa cinta dan menghilangkan kebencian. ( Raudhat Al-'Uqala; hal : 242 ).
Sungguh hadiah itu manis, sama halnya dengan sihir yang bisa meluluhkan hati Mendekatkan yang jauh di hati hingga laksana keluarga Mengubah permusuhan menjadi persahabatan, membersihkan kedengkian dari hati sang seteru dan menghapuskan segala dosa
Maka, sudah sepantasnya orang yang berpendidikan menerima pemberian hadiah dan tidak menolaknya.Menolak hadiah akan menimbulkan perasaan tersinggung. Bahkan bila disadari bagaimana teman yang memberi hadiah ini sudah bersusah payah, maka seyogyanya kita yang diberi hadiah membalas dengan hadiah yang lebih baik dari yang ia beri, atau paling tidak sama nilainya, bukan malah menolaknya dengan alasan tidak pantas menerima.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam biasa menerima hadiah dan membalasnya, seperti yang diutarakan oleh Aisyah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menerima hadiah dan membalasnya. ( HR. Bukhari dalam pembahasan tentang hibah, no. 2585 ).
Seorang yang bijak berkata dalam syairnya :
Hadiah yang diberikan antar sesama manusia Akan melahirkan hubungan dekat di hati mereka Akan menumbuhkan cinta kasih di dalam hati Yang dibungkus dengan kewibawaan dan kemuliaan Itulah pancingan hati tanpa perlu bersusah payah Dia akan memberikan kasih sayang dan keindahan
Oleh karena itu, hendaklah kita menerima hadiah yang diberikan dan tidak memperdulikan berarapapun jumlah atau nilainya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sendiri menerima hadiah yang kecil nilainya, sebagaimana beliau juga menyambut gembira hadiah yang bernilai besar.
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Apabila aku diundang ke pesta bernilai sehasta atau sebetis, niscaya aku akan penuhi, dan jika aku diberi hadiah yang bernilai sehasta atau sebetis, niscaya akan aku terima." ( HR. Bukhari ).
Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan : "Dikhususkan penyebutan hasta dan betis mengandung dua makna, yaitu yang hina dan bernilai mewah.Hasta menunjukkan sesuatu yang sangat disukai, sedangkan betis menunjukkan sesuatu yang tidak ada harganya ( fath Al-Bari : 236 ).
Selain itu kita juga tidak boleh canggung memberi hadiah kepada saudara kita, meski kita tahu bahwa apa yang kita berikan itu tidak seberapa besar harganya.Dari riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah Shallallhu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Wahai para wanita muslimah, janganlah kalian meremehkan tetangga, meski hanya firsan syat ( kaki kambing atau bagian lain yang tidak banyak berisi daging ). ( HR. Bukhari ).
Dalam sebuah syair dikatakan :
Sungguh hadiah itu manis, sama halnya dengan sihir yang bisa meluluhkan hati Mendekatkan yang jauh di hati hingga laksana keluarga Mengubah permusuhan menjadi persahabatan, membersihkan kedengkian dari hati sang seteru dan menghapuskan segala dosa
Maka, sudah sepantasnya orang yang berpendidikan menerima pemberian hadiah dan tidak menolaknya.Menolak hadiah akan menimbulkan perasaan tersinggung. Bahkan bila disadari bagaimana teman yang memberi hadiah ini sudah bersusah payah, maka seyogyanya kita yang diberi hadiah membalas dengan hadiah yang lebih baik dari yang ia beri, atau paling tidak sama nilainya, bukan malah menolaknya dengan alasan tidak pantas menerima.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam biasa menerima hadiah dan membalasnya, seperti yang diutarakan oleh Aisyah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menerima hadiah dan membalasnya. ( HR. Bukhari dalam pembahasan tentang hibah, no. 2585 ).
Seorang yang bijak berkata dalam syairnya :
Hadiah yang diberikan antar sesama manusia Akan melahirkan hubungan dekat di hati mereka Akan menumbuhkan cinta kasih di dalam hati Yang dibungkus dengan kewibawaan dan kemuliaan Itulah pancingan hati tanpa perlu bersusah payah Dia akan memberikan kasih sayang dan keindahan
Oleh karena itu, hendaklah kita menerima hadiah yang diberikan dan tidak memperdulikan berarapapun jumlah atau nilainya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sendiri menerima hadiah yang kecil nilainya, sebagaimana beliau juga menyambut gembira hadiah yang bernilai besar.
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Apabila aku diundang ke pesta bernilai sehasta atau sebetis, niscaya aku akan penuhi, dan jika aku diberi hadiah yang bernilai sehasta atau sebetis, niscaya akan aku terima." ( HR. Bukhari ).
Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan : "Dikhususkan penyebutan hasta dan betis mengandung dua makna, yaitu yang hina dan bernilai mewah.Hasta menunjukkan sesuatu yang sangat disukai, sedangkan betis menunjukkan sesuatu yang tidak ada harganya ( fath Al-Bari : 236 ).
Selain itu kita juga tidak boleh canggung memberi hadiah kepada saudara kita, meski kita tahu bahwa apa yang kita berikan itu tidak seberapa besar harganya.Dari riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah Shallallhu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Wahai para wanita muslimah, janganlah kalian meremehkan tetangga, meski hanya firsan syat ( kaki kambing atau bagian lain yang tidak banyak berisi daging ). ( HR. Bukhari ).
Dalam sebuah syair dikatakan :
Hadiah yang kuberi lebih kecil dari yang kuhendaki Dan keinginanku lebih besar dari harta yang aku simpan Cinta yang tulus, dan sikap lembut yang murni Adalah hadiah yang terbaik yang dapat kuberikan Semoga bermanfaat. Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi para sesama.
Kami beristighfar kepada Allah. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika...
Wassalam...
0 komentar:
Posting Komentar