Kenapa Ada Orang Suka Iri, Mencela dan Ngomongin Anda ?
Sebagian manusia tidak mampu mengelakkan
dirinya dari sifat iri dan dengki. Dengki kepada rekan yang mempunyai
kelebihan dibandingkan dirinya. Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang
lain menerima nikmat.
Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada
dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima
kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang
disebut hasud, mencela, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan
nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan
nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama
itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.
Rasa dengki biasanya banyak terjadi di antara
orang-orang terdekat; antar keluarga, antarteman sejawat, antar tetangga dan
orang-orang yang berdekatan, bahkan dengan teman baik yang sangat akrab dengan
kita, Maka rasa dengki itu timbul karena saling berebut pada satu tujuan. Dan
itu tak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada
keduanya tidak ada ikatan sama sekali.
Tentu Anda
akan merasa tidak enak kalau ada orang yang suka iri, mencela dan
ngomongin Anda alias rempong dengan anda. Masih lumayan kalau Anda
bisa bersabar. Kalau tidak sabar mungkin bisa menimbulkan pertengkaran atau
bahkan perkelahian. Sebenarnya kenapa sih mereka itu ? Apa motivasinya? Apa
untungnya dia mencela orang lain? Ada apa gerangan dia?
Orang yang suka mencela ada di mana-mana. Di kantor,
Twitter, Facebook dan di mana saja. Bisa juga di tetangga, di jalan, di angkot
dan di mana saja.
Sekarang yang
jadi pertanyaan di saya adalah, kenapa kok ada orang suka mencela saya,
ngomongi saya, berniat jahat sama saya, dan resek sama saya.
Setelah saya membaca di sebuah artikel Psikologi Imadha, Kenapa kok ada orang
resek,suka mencela, ngomongin saya dan berniat
jahat sama saya.
Antara lain
1.Sirik tanda tidak mampu
2.Memiliki gen jahat
sejak lahir yang bersifat dominan
3.Sedang stres,
frustrasi, depresi atau gangguan kejiwaan
4.Memiliki keinginan yang
tidak pernah kesampaian
5.Ingin memiliki sesuatu
yang bisa dibanggakan
6.Suka membanggakan milik
orang lain
7.Senang melihat orang
lain sakit hati
8.Merasa bisa dan lebih
bisa membuat yang lebih baik
9.Suka membanggakan miliknya
10.Ingin merasa lebih
superior dari orang lain padahal minder (rendah diri) atau teori kompensasi.
1.Sirik tanda tidak mampu
Sudah menjadi rahasia
umum, orang yang sirik (iri dan dengki) gemar sekali mencela. Dengan
segala cara selalu berusaha mencari kejelekan-kejelekan milik orang lain
padahal yang dikatakan hanya bersifat subjektif saja. Sebab, sesungguhnya objek
yang dicelanya dalam keadaan yang baik.
2.Memiliki gen jahat sejak lahir yang bersifat dominan
Menurut hasil penelitian,
ternyata semua orang punya gen jahat sejak lahirnya. Namun, ada yang tidak
dominan, setengah dominan dan dominan. Orang yang suka mencela mempunyai gen
yang dominan dalam arti pikirannya tidak mampu mengendalikan reaksi gen yang
buruk itu.
3.Sedang stres, frustrasi, depresi atau gangguan kejiwaan
Ada orang-orang tertentu
yang mengalami stres, frustrasi, depresi atau gangguan kejiwaan yang dia
sendiri tidak pernah tahu apa sebabnya dan bagaimana solusinya. Bahkan perasaan
itu cenderung mempengaruhi kehidupannya relatif secara dominan.
4.Memiliki keinginan yang tidak pernah kesampaian
Ada juga tipe-tipe orang
yang punya banyak keinginan atau selalu iri jika ada orang lain mempunyai
sesuatu yang dia sendiri tidak mampu memilikinya atau melakukannya. Bisa karena
faktor ekonomi yang lemah tetapi bisa juga karena dia tidak mempu melakukannya
untuk memilikinya sendiri atas usahanya sendiri.
5.Ingin memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan
Orang tipe ini selalu
berpikir, kalau orang lain bisa, orang lain punya, maka saya harus bisa dan
harus punya. Bahkan harus bisa dibanggakan. Dan jika keinginannya tercapai dan
memiliki barang atau benda yang menurut dia bisa dibanggakan, maka diapun
mencela barang serupa milik orang lain. Selalu mengatakan barangnya lebih baik
dan barangnya orang lebih buruk.
6.Suka membanggakan milik orang lain
Tipe lain yaitu, suka
membanggakan milik orang lain yang kadang-kadang tidak sejenis. Miisalnya Si A
punya kanopi/atap motor, maka dia yang tidak punya apa-apa membanggakan
tetangganya yang pendidikannya rendah, tapi mampu menciptakan alat perontok
padi. Dan dia merendahkan hasil inovasi yang dibuat Si A yang samasekali tidak
ada hubungannya dengan mesin perontok padi. Sementara dia sendiri tidak punya
karya apa-apa.
7.Senang melihat orang lain sakit hati
Penyebab lain yaitu
pribadi impulsif. Seringkali tanpa ada sebab, dia mencela orang lain atau apa
saja yang dimiliki orang lain. Pokoknya kegemarannya memang mencela. Dia merasa
memperoleh kepuasan psikologis jika ada orang lain tersinggung atau
marah-marah. Sebuah kepuasan psikologis semu dan tidak normal.
8.Merasa bisa dan lebih bisa membuat yang lebih baik
Biasanya bersifat
insidensial. Misalnya dia melihat orang memodifikasi motor dari dua roda
menjadi tiga roda. Maka tanpa ditanya dia mengatakan dia bisa juga bisa
memodifikasi motor. bahkan lebih baik dan sempurna. Kemudian segala teori
modifikasi versi dia diceritakan panjang lebar. Padahal kemudian, sampai
kapanpun dia tidak pernah membuat motor tiga roda. Dia mencela orang lain
dengan gayanya dan caranya seperti itu. Tujuannya supaya dia dianggap serba
tahu, lebih tahu dan ingin dianggap hebat.
9.Suka membanggakan miliknya
Kebetulan dia mampu memiliki barang yang cukup ngetop. Kemana-mana dia selalu membawa barang itu dan jika ada orang lain punya tetapi mereknya lain, maka diapun mencela barang milik orang lain itu. Dengan kalimat yang panjang lebar dia membanggakan barangnya sendiri dan menganggap barang milik orang lain kualitasnya lebih rendah.
10.Ingin merasa lebih superior dari orang lain padahal minder (rendah diri) atau teori kompensasi.
Ada juga Si Pencela tipe
ini. Misalnya, kalau dia membaca status Facebook orang lain, selalu atau
terlalu sering menyalahkan status atau artikel yang dibuat Facebooker lain.
Padahal, dia tidak punya karya apa-apa, apalagi karya yang lebih baik. Komennya
bernada mencela, mengolok-olok,merendahkan kemampuan pembuat status, bernada
menyalahkan, menyerang atau mencela pembuat status dan kata-kata yang tidak
enak dibaca atau menyinggung perasaan. Kalau yang ini termasuk kategori
pengidap psikopat.
Nah, jika suatu saat Anda atau karya Anda dicela orang lain, maka Anda sudah tahu jawabannya kenapa dia suka mencela, iri, dan ngomongi kita. Sebaiknya jauhkan orang yang demikian. Jika dia seorang Facebooker, lebih baik diremove atau diblokir saja. Sebab, orang demikian sangat sulit disembuhkan.
Kalau menurut saya, orang yang mencela dan ngomongin saya sekarang, memang sudah termasuk kategori pengidap psikopat, karena berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan sejak 1973 terhadap komentar-komentar surat pembaca penulis yang dimuat di berbagai surat kabar dan komentar-komentar artikel-artikel penulis, blog/website dan Facebook, maka bisa ditarik kesimpulan selalu ada dan cukup banyak komentar-komentar yang bernada negatif, baik secara eksplisit maupun implisit. Tentu, komentar merupakan manifestasi daripada pikiran, emosi dan kondisi jiwa komentator. Bahkan mencerminkan tingkat kecerdasan maupun kepribadian seseorang.
Psikopat sebagai kelainan kepribadian memang sulit disembuhkan. Sebab menyangkut emosi kejiwaan maupun kualitas rasio dan format berlogika yang mempengaruhi cara pandang. Karena emosi kejiwaan dan kualitas rasio dan format berlogikanya kurang baik, maka menyebabkan matinya hati nurani. Tidak lagi mampu melihat kenyataan, tidak lagi bisa menerima pendapat orang lain dan akan memperoleh kepuasan psikologis dengan cara menyakiti perasaan orang lain. Untuk menyembuhkan butuh diagnosa yang mendalam, perlu observasi psikologis maupun medis lebih jauh. Butuh waktu relatif lama.
Di kutip dari berbagai
sumber, Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar