Pastinya akan ada banyak hal yang
berubah dari hubungan kalian ke depannya. Hubungan pertemanan kalian
mungkin gak akan sama seperti sewaktu dia belum jadi atasan kamu ya,
khususnya saat berada di lingkungan kerja. Emang kenapa gitu bro? Jadi gini loh
mbaksis, masbro. Dalam dunia kerja tuh ada peraturan alias etika kerja.
Sedekat apapun hubungan kalian, saat menyangkut profesionalisme kerja ya
harus ada batasan.
Nih, hal-hal yang harus kamu lakukan saat teman berubah jabatan jadi atasan atau bos kamu:
1. Tetap Profesional
Jangan lupa, walau kalian teman dekat
tapi pada saat kalian berada di kantor ya tetap harus bisa menjaga
hubungan seprofesional mungkin layaknya seorang atasan dan bawahan. Apa
yang menjadi hak dan kewajiban kamu harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya.
Jangan pernah takut meminta apa yang
menjadi hak kamu dan jangan juga meremehkan pekerjaan. Jadi jangan
karena kamu merasa teman kamu yang sudah menjadi atasan akan memahami
kelalaian kamu dalam menyelesaikan pekerjaan. Kamu gak bisa tuh
ngeremehin dan mikir bisa ulur-ulur deadline kerjaan.
2. Memberi Dukungan Positif
Sebagai seorang teman yang baik
singkirkan rasa iri dan rasa negatif lain saat teman kamu naik jabatan
menjadi atasan. Sebaliknya, beri dia dukungan kamu dengan selalu siap
memberi ide atau menyelesaikan semua kewajiban pekerjaan dengan sebaik
mungkin.
Bantu teman kamu agar bisa
mempertanggungjawabkan apa yang menjadi bagiannya di kantor kepada
atasan yang lebih tinggi lagi. Bersikap kooperatif deh dengannya. Ingat,
walau dia atasan, tetap saja statusnya karyawan yang bekerja untuk sang
empunya perusahaan. Sama seperti kamu.
3. Beri Kesempatan Berkarya
Oke, rasa baper pasti ada. Mungkin ada
terbersit sedikit rasa iri saat melihat teman yang seusia atau malah
mungkin lebih muda sudah bisa naik ke posisi yang lebih baik di atas
kamu. Atau bahkan menjadi atasan kamu langsung. Hayooo jujur deh sama
perasaan kamu sendiri.
Sebenarnya wajar kok kalau ada rasa
seperti itu. Tapi, jangan biarkan rasa itu mendominasi perasaan kamu
seterusnya dan keseluruhan ya. Lalu kamu mempertanyakan bahkan meragukan
kompetensi temanmu menjadi seorang atasan.
Beri kesempatan dulu deh untuk temanmu
yang kini menjadi atasan untuk menunjukkan kemampuannya. Jangan baru
mau mulai sudah disindir, gak disupport karena termakan rasa iri atau
bahkan dijegal. Jangan terlalu cepat menghakimi sebelum melihat kerja
nyatanya ya.
4. Mendengarkan
Katakanlah kalian punya hubungan
pertemanan yang akrab bahkan udah kayak kakak adik. Tapi, saat berada di
lingkungan kantor dan urusan kerjaan, kamu wajib untuk serius dan
profesional. Terutama saat si atasan yang teman kamu itu sedang memberi
wejangan, input atau instruksi pekerjaan ya kamu harus mendengarkan
dengan baik.
Segala sesuatu yang baik itu dimulai
dari mendengarkan, bukan hanya mendengarkan yang masuk kuping kanan lalu
keluar kuping kanan. Mendengarkan yang artinya mencoba memahami apa
yang sedang diutarakan dengan baik. Jangan ragu bertanya sekiranya ada
yang janggal.
Sama halnya, ketika kamu melakukan
kesalahan dalam pekerjaan. Jika atasan yang notabene adalah temanmu
marah atau kecewa, ya kamu harus siap menerima. Jangan kelewat baper
lalu berpikir itu karena sentimen pribadinya.
5. Jujur
Sudah bukan rahasia lagi kalau
kejujuran adalah kunci segalanya, namun kejujuran juga merupakan sesuatu
yang langka. Apalagi di dunia persaingan kerja dan bisnis.
Saat teman kamu si atasan melakukan
kesalahan, kamu harus berani menunjukkan di mana kesalahannya. Tentu
saja harus dengan cara yang baik dan waktu yang tepat. Jangan hanya
diam, menerima tapi membuat kesalahan itu jadi bahan pergunjingan. Duh,
gak baik tuh bro.
Sebaliknya, saat kamu melakukan
kesalahan yang segera kamu sadari, ada baiknya mengaku. Jangan merasa
gengsi, takut atau ragu kalau memang yang kamu katakan demi kebaikan
perusahaan. Dengan saling jujur, kamu dan atasan toh bakalan bisa
membuat performance kerja jadi lebih baik lagi.
Teori memang selalu lebih mudah
dibandingkan dengan praktek dan realitanya ya. Tapi, paling gak harus
berusaha melakukan yang terbaik dong. Gak sedikit sih yang nyatanya
memilih pindah perusahaan karena temannya naik jabatan menjadi atasannya
buat menghindari konflik.
Sekarang dikembalikan lagi deh ke
pribadi kita masing-masing. Bukankah dengan rekan kerja yang naik
jabatan bisa mencambuk kita lebih termotivasi ya. Dia bisa, kenapa kita
gak? Nah, tunjukkan dengan hal-hal yang positif supaya kamu juga bisa
meraih pencapaian karir terbaikmu.
Tifanny
Image credit:
- http://media.suara.com/thumbnail/api/images/2016/05/30/o_1ajvh4gcb1vq814f0mg49gk628a.jpg?s=653×366&watermark=true
- http://www.gaulgelaa.com/wp-content/uploads/2013/08/Apa-Yang-Harus-Dilakukan-Ketika-Teman-Akrab-Tiba-tiba-Menjadi-Atasan-2.jpg
0 komentar:
Posting Komentar