Hidup Hanya Sekali
Berusahalah
untuk duniamu seakan-akan kau akan hidup selamanya, dan berusahalah
untuk akhiratmu seakan-akan kau akan mati besok (al-hadits)
Hadits di atas kena banget untuk diterapkan bagi kamu, saya dan kita semua yang mengaku dirinya muslim. Berusaha untuk dunia itu artinya kamu harus rajin belajar dan bekerja untuk memakmurkan bumi dan seisinya. Bumi butuh ditanami agar tumbuh padi. Bumi butuh dikelola agar menghasilkan bahan bakar yang berasal dari gas alam. Bumi dan dunia seisinya ini butuh dikelola agar menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal.
Pada saat yang sama, kamu gak boleh lupa sama akhiratmu. Jangan hanya mengejar dunia tapi malah lupa sama akhirat, kampung abadi tempat kembali setelah capek tinggal di dunia.
Pada saat yang sama, kamu gak boleh lupa sama akhiratmu. Jangan hanya mengejar dunia tapi malah lupa sama akhirat, kampung abadi tempat kembali setelah capek tinggal di dunia. Maksudnya kamu harus juga siap-siap bila setiap saat akan dipanggil kembali oleh-Nya alias meninggal. Dunia dan akhirat disebutkan secara seimbang oleh Rasul tercinta supaya kaum muslimin itu gak salah langkah.
Berapa banyak orang yang cinta dunia tapi takut mati. Itu karena dikiranya harta kekayaan dan kepandaiannya bakal bisa menyelamatkan dia dari incaran si maut. Orang seperti ini lupa kalau ajal bisa setiap saat datang tanpa dia bisa menduganya. Biasanya nih orang punya prinsip, hidup hanya sekali jadi kenapa gak dinikmati. Dinikmati dalam hal ini maksudnya adalah digunakan untuk berhura-hura dan berbuat maksiat. Mereka suka menganggap orang-orang yang sibuk ibadah adalah para pemalas dan kalah bersaing di dunia nyata.
Sebaliknya, ada orang-orang tertentu yang sibuk ibadah terus tanpa melakukan amal untuk dunianya. Kerjaannya Cuma sholat terus tanpa mau bekerja, seolah-olah duit bisa turun dari langit. Mereka ini sinis terhadap orang-orang yang giat bekerja seolah-olah itu semua adalah kerjaan sia-sia karena toh dunia tak dibawa mati. Mereka berpendapat bahwa hidup hanya sekali, ibarat musafir yang mampir untuk minum. Jadi tidak perlu menikmati dunia yang hanya sementara ini. Hmm…dua sikap ekstrem satu sama lain yah.
Seorang muslim yang baik, dia tidak akan memilih satu pun di antara dua opsi di atas. Tak ada muslim yang bakal mau memilih dunia saja dengan melupakan akhirat. Dan tak ada juga yang hanya memilih akhirat dengan menafikkan dunia. Muslim yang baik adalah yang memilih pertengahan di antara kedua pilihan tersebut yaitu berusaha di dunia untuk bekal di akhirat kelak.
Islam bukan hanya agama yang ngurusi ibadah mahdhah saja semisal sholat, zakat dan puasa. Tapi Islam juga mempunyai liputan ibadah secara umum yaitu bekerja akan bernilai ibadah bila diniatkan mencari ridho-Nya dan untuk menafkahi keluarga. Belajar yang rajin juga sama, yaitu bernilai pahala bila ditujukan untuk kejayaan Islam saja. Jadi, berusaha untuk dunia, akhirat pun juga dapat hasilnya. Imbang.
Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf dan masih banyak lagi nama-nama sahabat lainnya yang ternyata sangat kaya raya. Uniknya, ibadah mereka juga oke kok sehingga mereka itu pantas dijadikan orang-orang yang dijamin masuk surga. Wih….keren banget kan? Udah kaya di dunia, di akhirat pun masuk surga pula. Ini nih generasi muslim yang bener, yaitu dunia akhiratnya seimbang, gak berat sebelah kayak contoh di atas.
Rasulullah juga pernah mengindikasikan sifat seorang mukmin itu ibarat singa di siang hari dan seperti rahib di malam hari. Maksudnya bila siang, seorang mukmin itu sibuk mencari risky Allah yang halal dengan giat serta memakmurkan bumi seisinya dengan dakwah dan jihad tapi pada saat yang sama ketika malam tiba, maka mereka berubah menjadi ahli ibadah yang khusyuk. Aktifitas siang dan malam saling menunjang untuk sarana meraih ridho Ilahi. Begini ini gambaran seorang mukmin yang ideal, tidak memisahkan dunia dengan akhirat.
Hidup hanya sekali, teman. Kejarlah dunia untuk akhiratmu. Toh, tak ada larangan bagi seorang muslim untuk menjadi kaya, asalkan dengan cara yang halal. Karena sesungguhnya kefakiran itu dekat dengan kekafiran. Jadi, ayo bekerja giat secara halal dengan tidak melupakan akhirat kita! Ini baru namanya muslim ideal.
Penawar Masalah Hidup
Sering kali kita dihadapkan
pada suatu masalah. Kita telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah
yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan. Ada rasa lelah,
gundah, gelisah, dan lain–lain. Dan berharap–harap datangnya pertolongan
dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Bagaimana
caranya agar turun pertolongan Allah ?
1. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)
2. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
Di ayat ini dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.
Singkat kata, setiap orang harus meningkatkan ketakwaannya agar datang pertolongan Allah buat mereka.
3. ”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (Ath Thalaq:2)
4. ”Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.” (Ath Thalaq:4)
Dan jauhi juga kemaksiatan. Karena kemaksiatan merupakan sebab tidak datangnya pertolongan Allah.
Kemudian apa itu takwa?
”Taqwa adalah menjauhkan diri dari apa–apa yang bisa membuat engkau jauh dari Allah.” (Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di)
Dengan demikian, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempermudah urusan kita. Dan memberikan pertolongan-Nya buat kita.
5. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Al Baqarah : 153)
6. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Subhanallah! Suatu hadits yang sangat berharga sekali. Kita perlu camkan baik – baik hadits tersebut. Ingat baik – baik bahwa Allah akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong saudara kita. Tolonglah saudara kita, sehingga Allah pun berkenan menolong urusan kita.
Sebagai penutup, baiknya kita catat dengan tinta emas di hati kita dua ayat ini. Agar timbul semangat dan kita tidak patah hati bila menghadapi masalah yang ada dalam hidup ini. Ini dia,
7. ”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al Baqarah : 214)
8. ”Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang – orang yang beriman.” (Ar Ruum : 47).
Semoga terhitung menolong agama Allah Jalla wa 'Ala
Semoga bermanfaat, Amiiin.. ..
1. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)
2. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
Di ayat ini dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.
Singkat kata, setiap orang harus meningkatkan ketakwaannya agar datang pertolongan Allah buat mereka.
3. ”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (Ath Thalaq:2)
4. ”Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.” (Ath Thalaq:4)
Dan jauhi juga kemaksiatan. Karena kemaksiatan merupakan sebab tidak datangnya pertolongan Allah.
Kemudian apa itu takwa?
”Taqwa adalah menjauhkan diri dari apa–apa yang bisa membuat engkau jauh dari Allah.” (Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di)
Dengan demikian, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempermudah urusan kita. Dan memberikan pertolongan-Nya buat kita.
5. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Al Baqarah : 153)
6. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Subhanallah! Suatu hadits yang sangat berharga sekali. Kita perlu camkan baik – baik hadits tersebut. Ingat baik – baik bahwa Allah akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong saudara kita. Tolonglah saudara kita, sehingga Allah pun berkenan menolong urusan kita.
Sebagai penutup, baiknya kita catat dengan tinta emas di hati kita dua ayat ini. Agar timbul semangat dan kita tidak patah hati bila menghadapi masalah yang ada dalam hidup ini. Ini dia,
7. ”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al Baqarah : 214)
8. ”Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang – orang yang beriman.” (Ar Ruum : 47).
Semoga terhitung menolong agama Allah Jalla wa 'Ala
Semoga bermanfaat, Amiiin.. ..
Sumber : Perpustakaan-Islam.com
0 komentar:
Posting Komentar