Alhamdulillah! Tak ada yang patut disembah selain Alloh Swt.
Hanya kepada Alloh kita semua akan kembali. Semoga Alloh Yang Maha
Mendengar setiap doa, senantiasa membimbing kita sehingga kita termasuk
kepada golongan hamba-Nya yang bersyukur. Sholawat dan salam semoga
selalu terlimpah kepada Rosululloh Saw.
Saudaraku, gengsi adalah
penyakit yang menyesakkan dada, membuat hati tertekan, merasa terhimpit,
dunia ini terasa sangat sempit. Ada orang yang karena gengsi naik
angkot, maka dia memaksakan naik taksi, padahal ia tidak mampu dan
memang tidak perlu. Sepanjang jalan ia tidak menikmati jok yang empuk di
dalam taksi karena matanya gelisah melihat argo yang terus bertambah.
Ada
juga orang yang datang ke sebuah acara mengendarai motor lama. Karena
gengsi, ia berusaha datang lebih awal, kemudian mencari tempat parkir
yang agak tersembunyi. Ada lagi orang yang memaksakan diri mencicil
ponsel baru yang mahal hanya karena gengsi di depan teman-temannya
memakai ponsel lama yang dipikirnya sudah ketinggalan zaman. Maa syaa Alloh.
Betapa
menderita hidup yang demikian. Menuruti keinginan, bukan kebutuhan.
Memaksakan diri, tanpa melihat kemampuan. Mengikuti pandangan orang,
tanpa memikirkan kebaikan dan keburukan. Semua itu terjadi karena
gengsi.
Gengsi itu sama bahayanya dengan ‘ujub dan minder.
Semuanya sama-sama perwujudan dari cinta dunia. Gengsi muncul karena
hati sudah terpaut dengan dunia, menjadikan dunia sebagai tolak ukur
kemuliaan. Padahal yang dikejar kemuliaan di pandangan manusia. Apalah
artinya mulia di pandangan manusia, tapi sia-sia di pandangan Alloh Swt.
Saudaraku, tidakkah kita ingat pada sabda Rosululloh Saw., “Demi Alloh,
bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan
tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian
sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga
kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur
sebagaimana mereka hancur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak
perlu kita gengsi memakai motor gara-gara mobil kita dijual. Tidak perlu
kita gengsi tinggal di rumah kontrakan. Demi Alloh.. Semua yang ada di
dunia ini milik Alloh. Yang kita miliki, yang masih kita cicil atau yang
kita sewa, semuanya mutlak milik Alloh. Semua itu ada di tangan kita
hanya titipan saja dan hanya ujian. Tidak perlu gengsi dengan apa yang
kita miliki. Gengsi adalah bentuk lain dari kufur nikmat, seolah karunia
yang Alloh berikan kepada kita tiada berarti. Maa syaa Alloh.
Alloh Swt. berfirman,
ٱعۡلَمُوٓاْ
أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ وَزِينَةٌ۬
وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ۬ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu
yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu.” (QS. Al Hadiid [57] : 20)
Semoga kita bisa
mengendalikan diri dari penyakit gengsi. Pastikan kita memakai dan
memiliki atas dasar perlu, bukan sekedar mau. Ikutilah kesederhanaan
Rasulullah Saw. dan para sahabat serta salafushsholeh. Cinta dunia adalah sumber malapetaka.
Semoga kita tergolong orang-orang yang selamat. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
0 komentar:
Posting Komentar