Sholat Hajat
Hajat menurut arti katanya yaitu keperluan atau kebutuhan. Hajat atau
keperluan ini ada yang kepada Allah Swt dan ada juga yang mempunyai
hajat kepada sesama manusia, atau disebut dengan urusan duniawi dan
ukhrawi.
Suatu hajat dapat tercapai diantaranya dengan berusaha dan berdoa yaitu dengan shalat. Sehingga berharap Allah Swt akan segera mengabulkan keinginan kita.
Suatu hajat dapat tercapai diantaranya dengan berusaha dan berdoa yaitu dengan shalat. Sehingga berharap Allah Swt akan segera mengabulkan keinginan kita.
Karena Allah telah berfirman dalam Al-Quran:
Ùˆَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ ÙˆَالصَّلاَØ©ِ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِيرَØ©ٌ Ø¥ِلاَّ عَÙ„َÙ‰ الْØ®َاشِعِينَ
Wasta'iinuu bishshabri washshalaati..
"Dan Meminta Pertolongan (kepada allah) dengan sabar dan shalat…" (QS Al Baqarah: 45)
Sedangkan Sholat hajat adalah sholat sunnat yang dilakukan seorang
muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah.
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda ;
"Siapa yang berwudhu dan sempurna
wudhunya, kemudian salat dua rakaat (Salat Hajat) dan sempurna
rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat" ( HR.Ahmad )
Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi Muhammad Saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat).” (HR Tirmidzi)
Sholat Hajat dapat dilaksanakan kapan. Sholat Hajat dilakukan sendiri, tidak berjamaah. Banyaknya rakaat dalam sholat Hajat yaitu minimal 2 (dua) rakaat dan maksimal sebanyak 12 (dua belas) rakaat. Dalam pelaksanaanya, jika dikerjakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara pelaksanaan sholat Hajat.
1. Niat
Untuk niat hendaknya dimantabkan dalam hati dan tidak perlu dilafalkan. Karena Allah Maha tahu apa yang ada didalam hati hambanya. Namun, jika anda merasa lebih nyaman dan tenang dengan melafalkannya pun tidak mengapa sepanjang kita benar-benar berniat beribadah ikhlas karena Allah Subhanahu Wata'ala (Wallahu A'lam bisshowaab). sedangkan untuk lafadznya anda bisa browsing sendiri.
Untuk niat hendaknya dimantabkan dalam hati dan tidak perlu dilafalkan. Karena Allah Maha tahu apa yang ada didalam hati hambanya. Namun, jika anda merasa lebih nyaman dan tenang dengan melafalkannya pun tidak mengapa sepanjang kita benar-benar berniat beribadah ikhlas karena Allah Subhanahu Wata'ala (Wallahu A'lam bisshowaab). sedangkan untuk lafadznya anda bisa browsing sendiri.
Cat : Rasululloh saw tidak melafalkan niat, ada baiknya sebagai umatnya, kita mencontoh apa yang diajarkan Beliau.
2.
Kemudian membaca surat al-fatihah dan surat pendek sebagaimana sholat sunnah lainnya,
lanjutkan seperti melaksanakan sholat sunnah biasa (ruku', i'tidal,
sujud dsb)
3. Pada raka'at kedua serupa raka'at pertama, lanjutkan seperti melaksanakan sholat sunnah biasa (ruku', i'tidal, sujud dsb)
4. Salam
5. Setelah sholat membaca do'a :
3. Pada raka'at kedua serupa raka'at pertama, lanjutkan seperti melaksanakan sholat sunnah biasa (ruku', i'tidal, sujud dsb)
4. Salam
5. Setelah sholat membaca do'a :
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu
subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.
As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata
ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lana dzanban
illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka
ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun.
Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu
yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan
memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan
dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu
kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu
hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan
Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”
0 komentar:
Posting Komentar