Kaum wanita modern kehilangan begitu besar potensi kehidupan mereka. Tiada tampak kesegaran spirit, tetapi kelayuan…
Tapi di masa sekarang, terutama setelah Reformasi 1998, terjadi transformasi kultural yang sangat ekstrem. Seruan kebebasan bukan hanya beredar di dunia politik dan informasi; tetapi dalam kultur keseharian kaum wanita juga amat sangat berubah. Tata nilai dan standar etik kewanitaan (taruhlah dalam konteks keindonesiaan) berubah sangat tajam.
Beberapa contoh riil bisa disebutkan…
Dulu kaum wanita muda merasa takut untuk keluar rumah malam-malam. Tetapi saat ini, batasan malam itu sudah tidak jelas bagi mereka. Banyak wanita sampai jam 11 malam masih ngider-ngider di tengah kota.
Dulu memakai pakaian seksi, ketat, membentuk badan, memakai rok mini, celana pendek, dll.
Dianggap tabu dan memalukan. Tetapi saat ini ia menjadi kebanggaan.
Banyak wanita muda masa kini “stress” kalau tidak bisa berseksi-seksi ria di depan umum.
Dulu, dunia pelacuran itu sangat dibenci dan dijauhi sekuat tenaga.
Tetapi saat ini banyak pelacur tanpa malu-malu memamerkan diri dan tubuhnya di TV, majalah, koran, arena konser, dan memamerkan suara erotik di radio, lewat lagu, dll.
Dulu wanita-wanita muda yang terlibat dalam pornografi sangat sedikit. Sangat kecil jumlahnya.
Tetapi saat ini, jumlah mereka sangat besar. Mereka tidak malu-malu menjadi obyek media pornografi.
(Biasanya, wanita-wanita demikian sudah pernah melakukan zina dengan laki-laki, siapapun dirinya.
Karena sudah pernah zina, jadi “urat rasa malunya” sudah putus. Dengan terlibat pornografi, selain alasan komersil, dia juga ingin “balas dendam” kepada semua laki-laki. Siapa yang berbuat, siapa yang kena akibat?).
Dulu kaum wanita muda memiliki komitmen moral dalam sikap, perilaku, perkataan, cara bergaul.
Mereka tidak mau melakukan hal-hal yang melanggar norma moral.
Tapi saat ini, tingkah wanita sudah seperti “hidup tanpa norma” sama sekali. Sayang sekali…
Okelah….untuk sementara itu dulu contoh yang bisa disebut. Banyak kalau mau, tapi tujuan kita bukan kesana. Ini baru sekedar “pengantar” sebelum masuk materi sebenarnya.
Kalau dicermati dengan teliti, kaum wanita modern di Indonesia, termasuk kalangan Muslimahnya, memiliki 5 ciri khas. Hal itu menunjukkan karakter sesungguhnya dari kehidupan mereka.
Karakter-karakter ini sangat simple, sehingga untuk memahaminya pun tidak membutuhkan proses berpikiur njelimet (kompleks).
LIMA- KARAKTER WANITA (INDONESIA) MODERN…
[1]. Kalau beribadah seperlunya saja. (Itu pun bagi yang masih ibadah). Tidak tampak adanya kesungguhan, semangat, kegairahan menapak prestasi ibadah yang tinggi; seperti umumnya ciri wanita-wanita shalihah.
Mereka memang shalat, tapi umumnya hanya shalat wajib dengan semangat “asal gugur kewajiban”.
Kadang shalatnya juga cepat, tidak sampai 5 menit shalat selesai.
Kalau untuk fitness, shoping, hung out di mall-mall, ngobrol di kafe-kafe… mereka kuat banget.
Tetapi untuk hak-hak Rabb-nya, mereka berikan prioritas belakangan.
[2]. Aktivitas utama, kalau tidak studi, ya bekerja. Bisa jadi mereka masih SMP-SMA, tetapi banyak juga yang kuliah. Kalau tidak kuliah, biasanya bekerja. Bekerja apa saja, dari yang paling besar income sampai yang remeh-remeh; dari yang paling terhormat sampai paling nista; dari yang paling formal sampai paling informal; dari ruangan yang harum dengan parfum sampai tempat-tempat kumuh dengan bau comberan…Kaum wanita modern sangat semangat berebut pekerjaan, mengambil-alih tugas dan posisi yang mestinya dipikul kaum laki-laki. Tidak jarang situasinya terbalik…sang isteri bekerja di luar, sang ayah mengasuh anak.
[3]. Konsentrasi mengurus kecantikan dan penampilan diri. Dulu kaum wanita intens bekerja di dapur, bekerja beres-beres rumah, mengasuh bayi, memelihara tanaman, mengajar anak-anak mengaji, dll.
Tetapi saat ini, konsentrasi ke arah itu sudah diambil alih kesibukan mempercantik diri dan penampilan.
Caranya… membeli alat-alat kosmetik dan make up mahal; datang ke salon-salon; rutin berkunjung dan konsultasi ke dokter kulit; rajin membeli pakaian yang seksi-seksi di FO, mall, butik-butik; rajin ikut fitness; langgalan majalah wanita dan kecantikan; ikut seminar kecantikan dan pelatihan; makan nutrisi, vitamin, ikut saran diet; melakukan tindakan medis radikal seperti suntik botox, operasi plastik, transplantasi, dll.
Krisdayanti pernah bilang:
0 komentar:
Posting Komentar