Menghargai Karya Orang Lain
“sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada
manusia lain”. ( sepakat ahli hadis)
Islam mengajarkan agar para penganutnya menggapai
kebaikan kehidupan di dunia serta akhirat. Keduanya harus dilakukan dengan
seimbang. Oleh karena itu, setiap muslim harus menjalankan kehidupan di dunia
dengan sebik-baiknya. Seolah-olah, demikian dalam sebuah riwayat (hadis)
dirinya akan hidup selama-lamanya. Akan tetapi, hal tersebut harus diimbangi
juga dengan menjalankan berbagai amal untuk akhirat. Seolah-olah, menurut
sebuah riwayat pula, dirinya hendak mati besok pagi.
Salah satu wujud
penting pada diri seseorang yang berkaitan dengan kebaikan hidup di dunia
adalah berkarya. Islam menghendaki para umat pengikutnya memperhatikan
pentingnya berkarya. Setiap muslim hendaknya mempunyai karya, entah itu dalam
skala kecil serta sepele, ataupun dalam skala besar dan spektakuler.
Tidak sempurna
ke-islam-an seseorang apabila hidupnya menjadi beban orang lain. Oleh karena “
sebaik-baik manusia adalah yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain”
sebagaimana kutipan diatas merupakan prinsip penting dalam islam. Bagaimana
dengan sikap kita terhadap karya orang lain itu ? inilah tema yang hendak kita
uraian dalam bab berikut.
A. Perihal menghargai karya orang lain
Manusia sering
disebut sebagai homo socius dan homo faber. Istilah yang pertama
berarti makhluk social. Bahwa manusia tidak dapat hidup seorng diri. Ia butuh
orang lain untuk bermasyarakat. Sementara itu, istilah yang kedua berarti
manusia sebagai makhluk yang suka bekerja atau berkarya. Pada akhirnya manusia
disini menyandang predikat sebagai makhluk yang berkebudayaan.
Setiap manusia
mempunyai kelebihan tertentu. Apa gerangan yang dimaksud dengan “kelebihan tertentu” itu ? tidak lain
adalah kemampuan berbuat serta berkarya. Ya, setiap manusia senantiasa berkarya
dalam segala tingkatannnya. Para petani, pedagang, ahli ilmu, pelajar, dan
masih banyak lagi tidak lepas dari perbuatan berkarya. Terukirnya
peradaban-peradaban manusia dalam berbagai kurun sejarah, tidak lain disebabkan
oleh kemampuan manusia dalam berbuat serta berkarya.
1. Pengertian dan maksud menghargai karya
orang lain
Istilah
“karya” dalam kamus besar bahasa
Indonesia memiliki beberapa arti. Karya dapat berarti pekerjaan, hasil
perbuatan, dan ciptaan atau buatan. Oleh karena itu, bias dikatakan bahwa
secara mendasar pada diri manusia telah melekat beraneka macam karya. Mengapa
demikian ? tidak lain karena pada diri manusia melekat berbagai hal yang
menunjukan pengertian tentang karya.
Manusia terbiasa mengerjakan sesuatu. Manusia terbiasa melakukan suatu
perbuatan. Manusia juga biasa membuat atau menciptakan segala sesuatu. Berkarya
berarti melakukan atau mengerjakan sesuatu sampai menghasilkan (sesuatu
pula) atau menimbulkan manfaat dan berarti bagi semua orang.
Sebagai
seorang muslim hendaknya kita harus menghargai karya-karya orang lain. Kita
tidak boleh melakukan segala macam perbuatan yang sifatnya mengejek,
merendakan, apalagi menghina dan sejenisnya kepada orang lain dengan segala
karyanya. Islam dalam hal ini menyerukan bahwa seorang muslim adalah yang
membuat oranng lain di sekitarnya selamat baik dari ucapannnya maupun
perbuatannya.
2. Berbagai cara menghargai karya orang lain
Hasil karya orang lain perlu kita
hargai. Hal tersebut merupakan salah satu sikap dalam upaya membina keserasian
serta kerukunan hidup di antara sesama manusia. Ketentraman, kedamaian, dan
keharmonisan dalam masyarakat akan terjadi apabila sikap yang dikembangkan para
warga saling menghargai satu sama lainnya. Termasuk pula dalam hal ini adalah
sikap menghargai atas segala karya kepada orang lain.
Suatu karya biasanya dapat
mencerminkan pribadi seseorang. Dalam menghormati serta menghargai karya orang
lain hendaknya dilakukan dengan tanpa memandang derajat, pangkat, status, juga
warna kulit.
Beberapa cara yang dapat
diwujudkan untuk menghargai karya orang lain :
a)
Tidak mencela suatu hasil karya ( msekipun
misalnya karya tersebut menurut kita jelek )
b)
Memberikan berbagai bentuk penghargaan
c)
Tidak menyalahgunakan pada hal-hal yang mengarah
maksiat
d)
Mengakui kelebihan-kelebihan suatu karya
e)
Menaruh perhatian dan peduli, serta
f)
Memberikan masukan-masukan secara objektif.
B. Sikap menghargai karya orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
Islam menganjurkan kepada segenap umatnya untuk saling
menghargai satu sama lain. Sikap selalu menghargai orang lain itu (termasuk
dalam karyanya) didasari oleh jiwa yang santun ( al-hilm ), dimana seseorang
dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya sendiri. Termasuk
bagian dari menghargai orang di luar dirinya itu adalah penghargaan terhadap
karyanya.
Mungkinsaja
kita boleh tertawa bersama orang lain untuk berbagi kebahagiaan (hidup). Akan
tetapi, kita tidak boleh menertawakan orang untuk menghina serta mengolok-olok.
Mengapa ? siapa tahu dalam satu dan lain hal, orang lain tersebut dengan segala
karyanya ternyata lebih baik daripada kita sendiri.
Perhatikan firman Allah :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok)
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)… (Q.S. Al-Hujurat [49]: 11)
Selain itu, perhatikan pula hadist
Rasulullah saw. Berikut.
Artinya : Barang siapa yang membuat kebaikan dalam Islam maka baginya akan mendapatkan pahala dan pahala dari orang yang mengikuti sesudahnya, tanpa sedikitpun dikurangi dari pahala mereka itu. Dan barang siapa yang membuat kejelekan dalam Islam, maka baginya akan mendapatkan dosanya, ditambah dosa-dosa orang yang mengikuti sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosanya itu. (H.R. Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar