Hidup di Dalam Baskom, Muslimah ini Tetap Bersyukur
Bernama Rahma Haruna, gadis Muslim asal Kano, Nigeria. Namanya sontak
cepat menyebar ke seluruh pelosok Nigeria, lantaran foto – fotonya yang
diuanggah seorang fotografer di media sosial. Terlahir dengan anggota
tubuh tak lengkap, mengharuskan gadis berusia 19 tahun tersebut hidup
diatas Baskom hijaunya.
Dengan tubuh separuh badan, pada bagian perut ke
atas, serta dengan ‘sedikit’ tangan yang juga tak berfungsi secara
normal, membuat ia tak putus asa dalam menjalani hidupnya serta selalu
tersenyum.
“Satu hal tentang Rahma ketika kalian mengunjunginya. Dia mencoba selalu tersenyum kepada kalian” tulis Sani Maikatanga, fotografer yang pertama kali menyebarkan foto Rahma.
Mengenai kondisi Rahma, seperti dilansir Buzz Nigeria, tak ada seorang
pun yang tahu kenapa ia terlahir seperti itu. Segala upaya telah
diusahakan oleh kedua orang tuanya demi kesembuhan Rahma, namun kata
seorang dokter tradisional (tabib, dukun) tak ada yang bisa dilakukan.
Ungkap Rahma, menerima keadaan dirinya adalah sesuatu yang ia rasa
begitu sulit. Namun, dengan bertambahnya usia, Rahma senantiasa memahami
dirinya bahwa ia tak sama dengan keadaan orang secara umum dan
menerimanya dengan ikhlas.
“Saya bersyukur hidup dalam keadaan sehat. Oleh karena cacat yang saya
derita, saya belajar untuk tumbuh tanpa seorang teman. Keluarga saya
adalah satu – satunya teman yang saya miliki. Butuh waktu lama untuk
menerima cacat yang saya alami, serta memahami bahwa semua orang
terlahir berbeda. Saya tak peduli. Saya tetap pada keyakinan saya
sendiri, bahwa saya beruntung dengan hidup yang saya jalani”.
Sejak foto rahma dan adiknya menyebar viral di media sosial, banyak yang
simpatik dengan keadaannya. Dari organisasi kemanusiaan, seniman hingga
jurnalis BBC, Alhaji Ibrahim M. Jirgi. Alhaji menghadiahkan sebuah
kursi roda untuk Rahma, agar memudahkan sang adik membawa Rahma
kemana-mana. Sebelumnya, sang adik (-Fahad) selalu membawa kakanya
didalam baskom diatas kepalanya sejauh 25 kilometer dari rumahnya ke
pusat kota Warawa dan Kano.
“Cukup dengan melihat seorang gadis muda di dalam baskom, membuat hati kita tergerak” ungkap Alhaji.
Kini Rahama dan adiknya mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya. Dan sekarang mereka sekolah di sekolah Islam modern.
Kini Rahama dan adiknya mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya. Dan sekarang mereka sekolah di sekolah Islam modern.
0 komentar:
Posting Komentar