Suka Menyalahkan Orang Lain
Bersegeralah
beramal! Karena dunia ini adalah tempat beramal tanpa hisab di dalamnya
dan akhirat adalah tempat hisab tanpa amal di dalamnya.
“Mereka
menjawab: ‘Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya
jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu
dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami’. Utusan-utusan
itu berkata: ‘Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika
kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah
kaum yang melampui batas’.” (QS. Yasin [36]: 18-19).
Saya merasa heran dengan orang yang selalu menyalahkan orang lain atas setiap musibah yang menimpanya. Dia
tidak mau merenung mengapa semua itu terjadi pada dirinya dan mengapa
tidak pada orang lain. Hal itu ibarat dia terkena lemparan bola golf
padahal berada di tengah lapangan yang sangat luas. Tidakkah dia
berpikir mengapa bola golf yang sekecil itu bisa mengenainya?
Jika
hal itu terjadi pada diri Anda, mulailah menginstrospeksi diri, mungkin
ada dosa yang pernah Anda lakukan? Mungkin amalan Anda tidak karena
Allah? Mungkin ada kata-kata Anda yang menyakiti hati orang lain dan
orang itu mendoakan Anda agar Anda terhina? Buatlah beribu-ribu
kemungkinan atas setiap musibah yang terjadi pada diri Anda. Fudhail bin
Iyadh pernah berkata, bahwa jika ia berbuat dosa maka pengaruhnya bisa
menimpa keluarganya dan hewan tunggangannya. Sedangkan Ibnu Sirin
merasakan bahwa penyebab dia mengalami kebangkrutan adalah karena empat
puluh tahun yang lalu dia pernah mengatakan kata-kata kasar pada orang
lain.
Janganlah
Anda merasa sombong dengan apa yang Anda miliki sehingga Anda tidak mau
mengakui kesalahan Anda sendiri. Dan janganlah sombong ketika
berhadapan dengan teman-teman Anda karena mereka akan menjauhi Anda.
Orang-orang yang tidak mau mengakui kekurangan dirinya, kelak akan
menderita berkepanjangan, dunia terasa sempit, dan musibah demi musibah
akan menimpanya tanpa ia sendiri mampu menghentikannya.
Kita
tentu kasihan dengan mereka. Sudah diberi jalan, mereka malah mencari
jalan yang lain. Sudah diberi peluang, mereka malah melepasnya. Sudah
diberi anugerah, mereka malah mencari yang lain. Semuanya dikembalikan
pada diri mereka masing-masing, maukah mereka mendapatkan kebahagiaan?
Atau mereka lebih memilih hidup menderita? Maukah mereka merendahkan
hati dihadapan sesama, menangisi dosa-dosa, bertaubat, khusyu, tunduk
dan berharap hanya kepada-Nya?
Wahai
sahabatku, hendaknya Anda menyesali dosa-dosa yang telah Anda perbuat
dan memperbanyak amal untuk negeri akhirat. Karena disanalah tempat Anda
kembali untuk selamanya. Sungguh dunia ini hanya persinggahan
sementara. Ia tak lebih sebagai tempat untuk bercocok tanam amal
Anda. Segalanya akan berakhir dengan cepat. Lihatlah, mereka yang baru
lahir ke dunia kemudian Allah mematikannya.
Bukankah Allah membiarkan
hidup lama orang-orang yang sudah tua usia? Wahai sahabat, semua itu
pasti ada hikmahnya. Sesungguhnya kematian itu merupakan rahasia Allah.
Rahasia itu membuat manusia bersiap-siap menyambut kedatangan sang maut.
0 komentar:
Posting Komentar