Berani Mengambil Sikap
Perjalanan dan pengalaman hidup biasanya akan bisa merubah pola pikir seseorang. Itu pula yang aku rasakan. Selain mendengarkan pengalaman dan motivasi dari orang lain, aku merasa hal yang positif tanpa aku sadari terbentuk dalam diri aku.
Ketidaknyamanan yang aku rasakan ketika bekerja di beberapa tempat, sering membuatku bertanya-tanya, apakah aku terlalu idealis dengan apa yang aku inginkan dan harapkan dalam pekerjaanku? Apakah aku terlalu banyak mengeluh dan kurang mensyukuri dengan apa yang aku dapatkan selama bekerja? Sering sekali aku merenungi hal ini, namun terkadang hati kecilku menjawab, mungkin aku terlalu empati dengan keadaan yang ada, di mana tidak bisa melihat orang lain dan juga diri sendiri di perlakukan seenaknya, di perlakukan tidak adil dan tidak di hargai.
Keikhlasan, itulah
kuncinya. Seperti yang kita tahu, ikhlas adalah salah satu ilmu yang
paling sulit dalam islam. Wajar rasanya jika hati ini berontak, di saat
kita sendiri ataupun melihat orang lain di perlakukan tidak baik. Hatiku
sendiri saja geram rasanya ketika melihat orang lain hanya bisa berdiam
diri dan menerima saja ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik,
tidak menghargai dirinya. Mungkin orang lain bisa, tapi aku sendiri
tidak bisa bersikap seperti itu. Dan seringnya, karena rasa geramku
terhadap keadaan inilah yang pada akhirnya membuat aku mengambil
keputusan untuk mengajukan pengunduran diri.
Setelah
beberapa kali bekerja di tempat kerja yang berbeda, aku mempunyai
sebuah kesimpulan, kalau setiap tempat kerja itu hampir sama, tidak ada
yang sepenuhnya enak ataupun nyaman. Semua tergantung kepada diri kita
sendiri. Sejauh mana kita bisa bertahan dengan keadaan yang ada. Hal ini
juga menyimpulkan satu hal, ketika kita berada dalam dunia kerja,
keputusan ada pada diri kita. Apakah kita akan bertahan dengan
konsekuensi menerima semua keadaan yang ada, termasuk hal-hal yang tidak
menyenangkan, merugikan bahkan menyakitkan, atau memilih untuk berani
mengambil sikap dengan mencari tempat yang mungkin jauh lebih baik. Kuncinya adalah keberanian untuk mengambil sikap.
Banyak
sekali orang yang sering mengeluh, tanggung jawab dalam pekerjaannya
terlalu banyak dan tidak bisa teratasi, gaji yang kecil atau tidak
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, perlakuan yang tidak baik
dari perusahaan maupun atasan dan masih banyak hal lainnya. Tapi
pertanyaannya, apakah kondisi akan berubah jika kita hanya mengeluh?
Tidak! Yang terjadi justru kita hanya menyakiti diri sendiri. Sebenarnya
kita tahu apa yang kita inginkan dan kita butuhkan, tahu apa yang
terbaik untuk diri kita, tapi kita tidak pernah berani mengambil sikap.
Banyak keraguan, ketakutan akan resiko.
Coba
kalian pikirkan, apakah hati dan pikiran kalian merasa tenang dengan
kondisi seperti itu? Aku yakin tidak, yang ada justru kalian merasa
depresi dan tertekan. Sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi yang ada
tapi tidak ada keberanian untuk mengambil sikap dan mengambil resiko.
Cobalah untuk yakin dengan diri dan kemampuan sendiri. Terutama yakinlah
pada pertolongan Allah, karena Allah tidak akan merubah kondisi dan
nasib hamba-Nya, jika dia tidak berusaha mengubahnya. Jika masalah
materi yang kalin takutkan, cobalah untuk berpikir positif, kalau rejeki
akan selalu ada selama kita berusaha keras untuk meraihnya. Rejeki
tidak hanya kita dapatkan di satu tempat itu saja, masih banyak pintu
lain yang mungkin tanpa kita tahu dan sadari akan jauh lebih besar,
lebih baik dan lebih berkah, namun tetap yang di dapatkan dengan cara
yang baik dan halal.
Sebenarnya
yang di butuhkan untuk keluar dari kondisi yang sudah tidak nyaman ini
adalah renungkan baik-baik kondisi yang ada, tanyalah hati kecilmu,
pertimbangkan baik dan buruknya, ambillah keputusan, berani ambil
resiko, dan yakinlah bahwa masih banyak pintu rejeki untuk kita, asalkan
kita mau berusaha dan yakinlah selama ada kemauan, akan selalu ada
jalan. Beranilah untuk mengambil sikap demi kebaikan kita sendiri.
Hargailah dirimu sendiri, hargai kemampuanmu. Jika kita merasa sudah
berusaha melakukan yang terbaik, namun apa yang kita dapatkan tidak
sebanding dengan apa yang telah kita lakukan, mungkin inilah waktunya
bagi kita untuk mengambil sikap. Pilihan ada pada diri kita, kitalah
yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan dan kualitas hidup kita
sendiri, bukan orang lain.
Satu
hal yang ingin aku ingatkan di sini, harga diri cukup berharga untuk di
perjuangkan. Jangan pernah mau dan membiarkan orang lain meremehkan
bahkan merendahkan kita. Kita mempunyai kemampuan yang lebih kuat dari
apa yang kita pikirkan. Yakinlah, selama kita melakukan sesuatu selalu
dengan niat, hati dan cara yang baik, Allah akan membantu kita.
Berpikir dengan tepat, memiliki keyakinan dan keberanian, maka apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar