Beginilah Kondisi Dispenser yang Jarang Dibersihkan
Dispenser merupakan peralatan rumah tangga yang berfungsi menampung air
minum dan mengalirkannya dari galon ke dalam gelas. Peralatan ini juga
berfungsi untuk memanaskan atau mendinginkan air sehingga kegiatan minum
menjadi lebih praktis.
Meski fungsinya memudahkan, namun banyak orang yang tidak melakukan perawatan terhadap alat ini.
Meski fungsinya memudahkan, namun banyak orang yang tidak melakukan perawatan terhadap alat ini.
Tidak hanya kebersihan bagian luar, dispenser sebaiknya juga harus dibersihkan bagian dalamnya. Pasalnya, meski sudah menggunakan air mineral dengan merek yang sangat terkenal, tetap saja Dispenser bisa menjadi sarang bakteri jika jarang dibersihkan. Dengan pemeliharaan yang tidak benar, tidak hanya ada risiko merusak dispenser, namun juga akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan.
Banyak proses yang dilalui untuk bisa menghasilkan air panas atau dingin
pada dispenser. Pastinya ada proses kimia yang terjadi dalam
menghasilkan hawa panas atau dingin dari air, sehingga menjadi sisa-sisa
yang akan mengendap di dalam dispenser jika dibiarkan dalam waktu lama.
Jika dalam waktu lama tidak dibersihkan, maka bisa menghasilkan
gumpalan putih seperti bubur kertas pada bagian dalam tabung.
Gumpalan ini menyerupai endapan yang terbentuk dari zat-zat yang terkandung dalam air seperti fluoride dan lain sebagainya, jamur, atau memang kotoran debu yang tak tersaring sempurna saat proses produksi air tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas air yang kita minum jika tercampur dengan material dari gumpalan yang ditemukan di dalam dispenser.
Bahkan ini juga bisa dialami oleh pengguna air minum dengan merek terkenal sekalipun. Selain karena faktor dispenser yang tidak higienis, air mineral bermerek terkenal juga bisa meninggalkan bekas yang terakumulasi hingga menjadi gumpalan seperti itu. Terlebih jika air yang digunakan merupakan air isi ulang sembarang dimana proses filtrasi dan kandungan zatnya masih diragukan.
Kondisi lembab dalam dispenser juga bisa menyebabkan tumbuhnya lumut dibagian tangki dalam. Hal ini tentu saja akan membahayakan jika dikonsumsi secara terus menerus.
Sementara itu, dari aspek mikrobiologinya, air yang digunakan untuk dispenser bisa saja tida sehat sehingga mengandung mikroba penyebab penyakit (patogen). Misalnya, bakteri E. coli yang bisa menyebabkan diare dan Salmonela typhi yang menyebabkan tipus bila air yang kita minum tercemar oleh kedua bakteri tersebut.
Untuk itu kita harus lebih selektif dalam memilih air kemasan galon, dan yang paling penting adalah sering-seringlah membersihkan bagian dalam dispenser anda terutama bagian tabung pemanas. Lakukan sterilisasi bagian dalam dispenser secara rutin, supaya dispenser dapat bekerja secara normal juga dapat mengurangi penyebaran bakteri dalam air.
Anda harus membersihkan dispenser air setiap 4 sampai 6 minggu tergantung pada seberapa banyak Anda menggunakannya. Pastikan tangan Anda bersih saat Anda mengambil botol dan tempat ke dispenser, karena jika ada kuman di tangan Anda, mereka akan mentransfer ke botol kemudian ke dalam air Anda akan minum.
Gumpalan ini menyerupai endapan yang terbentuk dari zat-zat yang terkandung dalam air seperti fluoride dan lain sebagainya, jamur, atau memang kotoran debu yang tak tersaring sempurna saat proses produksi air tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas air yang kita minum jika tercampur dengan material dari gumpalan yang ditemukan di dalam dispenser.
Bahkan ini juga bisa dialami oleh pengguna air minum dengan merek terkenal sekalipun. Selain karena faktor dispenser yang tidak higienis, air mineral bermerek terkenal juga bisa meninggalkan bekas yang terakumulasi hingga menjadi gumpalan seperti itu. Terlebih jika air yang digunakan merupakan air isi ulang sembarang dimana proses filtrasi dan kandungan zatnya masih diragukan.
Kondisi lembab dalam dispenser juga bisa menyebabkan tumbuhnya lumut dibagian tangki dalam. Hal ini tentu saja akan membahayakan jika dikonsumsi secara terus menerus.
Sementara itu, dari aspek mikrobiologinya, air yang digunakan untuk dispenser bisa saja tida sehat sehingga mengandung mikroba penyebab penyakit (patogen). Misalnya, bakteri E. coli yang bisa menyebabkan diare dan Salmonela typhi yang menyebabkan tipus bila air yang kita minum tercemar oleh kedua bakteri tersebut.
Untuk itu kita harus lebih selektif dalam memilih air kemasan galon, dan yang paling penting adalah sering-seringlah membersihkan bagian dalam dispenser anda terutama bagian tabung pemanas. Lakukan sterilisasi bagian dalam dispenser secara rutin, supaya dispenser dapat bekerja secara normal juga dapat mengurangi penyebaran bakteri dalam air.
Anda harus membersihkan dispenser air setiap 4 sampai 6 minggu tergantung pada seberapa banyak Anda menggunakannya. Pastikan tangan Anda bersih saat Anda mengambil botol dan tempat ke dispenser, karena jika ada kuman di tangan Anda, mereka akan mentransfer ke botol kemudian ke dalam air Anda akan minum.
0 komentar:
Posting Komentar