Kisah Menyedihkan Rio Haryanto Sebelum Masuk Formula One
Seluruh warga negara Indonesia sedang menanti dirinya membalap di
ajang kasta balapan tertinggi Formula One. Sebelum bantuan dana
dikucurkan untuk pembalap muda ini, sudah banyak yang pro dan kontra
tentang keputusan tersebut.
Saat ini, Rio sedang menanti debut
pertamanya di Formula One dan tentunya berbagai komentar positif hingga
negatif telah dipersiapkan para oknum yang pro dan kontra terhadap
bantuan dana yang diberikan kepada Rio untuk dapat bertarung di atas
sirkuit F1 bersama tim Manor.
Sekali lagi, perjuangan pemuda Solo ini berkarier ingin mengharumkan
nama bangsa di kanca Internasional. Namun dibalik kesuksesan yang
diperoleh Rio Haryanto, sosok orang tua adalah kunci keberhasilannya.
Dukungan penuh dari orang tua, bakat dan kemauan tinggi untuk menjadi
sukses merupakan latarbelakang pemuda berusia 23 tahun ini mencapai
kesuksesan yang gemilang. Saat ini semua mata tertuju kepadanya,
termasuk pemerintah yang menaruh harapan tinggi untuk pembuktian dirinya
menjadi yang terbaik demi terhindar dari sorotoan publik negatif atas
keputusan yang dikeluarkan.
Namun dibalik wajah tampan dan gayanya yang keren, Rio Haryanto
memiliki kisah menyedihkan dalam perjuangannya sebelum masuk ke Formula
One.
Dianggap Pembalap Pelengkap
Peristiwa ini terjadi saat dirinya menjalani laga GP3 seri Instanbul,
Turki. Dipandang remeh dan tidak diperhitungkan karena berkembangsaan
Indonesia, sekaligus dianggap sebagai pembalap pelengkap, tidak ada yang
menyangka bahwa dirinya mampu berada diposisi pertama hingga akhir lap.
Ternyata pihak panitia pun demikian, terbukti saat Rio berada di podium
tidak ada lagu Indonesia Raya yang dipersiapankan sehingga Rio sendiri
yang menyanyikan lagu tersebut. Belum lagi bendera merah putih yang
tidak ada, hingga akhirnya memakai bendera negara Polandia yang dibalik
sebelum dinaikkan.
Selain peristiwa itu, saat Rio Haryanto kembali menjuarai seri di
Inggris, Silverstone 2010 dirinya kembali mendapat sebuah penghinaan
dengan bentuk pemeriksaan mobil yang dikendarainya. Diduga mesin yang
digunakan melebih batas yang telah ditentukan oleh aturan, namun
lagi-lagi itu tidak terbukti kebenarannya. Adapula perlakuan buruk yang
diterima berikutnya saat komentator mengulang berkali-kali penyebutan
namanya seakan itu sebuah lelucon yang sangat lucu untuk ditertawakan.
Rela Meminta Sumbangan
Kerja kerasnya bersama keluarga dan tim untuk masuk ke F1 tidak
membuatnya malu untuk di ekspos, meminta sumbangan kepada Gubernur DKI
Jakarta. Terlihat seluruh Tim Rio Haryanto dengan semangat memberikan
persentasi kepada pada Ahok dan seluruh pejabat yang ada dalam
pertemuaan yang diselenggaran kurang lebih memakan waktu 1 jam itu.
Selain itu para penggemar pria tampan ini di akun media sosial twiter
menggalang dana demi membantu mewujudkan mimpinya tersebut.
Pabrik Keluarga Terbakar
Diketahui 2015 tahun lalu pabrik kertas merk Kiky yang berpusat di
Boyolali, Jawa Tengah milik keluarga Rio ini mengalami kebakaran hebat.
Kobaran api yang sangat besar menghabiskan kurang lebih 8 gudang
penyimpanan kertas. Musibah ini setidaknya akan mempengaruhi ekonomi
keluarga yang sedang giat mencari dana untuk mewujudkan mimpi Rio untuk
bertarung di ajang tertinggi Formula One.
Namun semua kisah menyedihkan ini seakan telah terhapuskan setelah
namanya resmi tercatat diantara 22 pembalap lainnya di F1, bergabung
bersama Team MRT-Marcedes 2016 dan memakai nomor mobil 88. Balapan resmi
pertama ajang F1 tanggal 18-20 Maret 2016 di Australian Grand Prix akan
menjadi pertarungan pertama pemuda ini.
0 komentar:
Posting Komentar