Diam Itu Emas
Diam itu bukan berarti kosong,
Diam itu bukan berarti hampa,
Diam itu bukan berarti tidak mengerti,
Diam itu bukan berarti tak peduli,
Diam itu bukan berarti hampa,
Diam itu bukan berarti tidak mengerti,
Diam itu bukan berarti tak peduli,
Diam itu penutup segala kebodohan,
Diam itu perhiasan tanpa berhias,
Diam itu kehebatan tanpa kerajaan,
Diam itu benteng tanpa pagar,
Diam itu penutup segala aib,
Diam itu ibadah yang tanpa bersusah payah,
Diam itu perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah,
Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang,
Diam itu istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
Diam itu perhiasan tanpa berhias,
Diam itu kehebatan tanpa kerajaan,
Diam itu benteng tanpa pagar,
Diam itu penutup segala aib,
Diam itu ibadah yang tanpa bersusah payah,
Diam itu perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah,
Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang,
Diam itu istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
Tapi …
Jangan diam saat orang bekerja
Jangan diam saat kejujuran dikoyak
Jangan diam saat keburukan ada didepanmu
Jangan diam saat hatimu pilu, berdzikirlah supaya hatimu tenang
Jangan diam saat harus bicara
Jangan diam saat ditanya, meski jawabnya ‘tidak tahu’
Jangan diam saat imam selesai membaca Al-Fatihah.. bacalah Amin..
Jangan diam saat Engkau berdoa
Diam yang baik itu…
Diam sedang menyerap ilmu,
Diam ingin mencari makna,
Diam sedang merajut asa,
Diam sedang memperhatikan,
Diam karena ilmu nya orang tua,
Diam karena mendengarkan,
Diam sedang menahan ghibah dan dusta,
Diam sedang menahan amarah,
Diam sedang berpikir,
Diam sedang berdoa dalam hati,
Diam sedang mencari solusi.
Diam sedang menyembunyikan keikhlasan,
Diam sedang menyerap ilmu,
Diam ingin mencari makna,
Diam sedang merajut asa,
Diam sedang memperhatikan,
Diam karena ilmu nya orang tua,
Diam karena mendengarkan,
Diam sedang menahan ghibah dan dusta,
Diam sedang menahan amarah,
Diam sedang berpikir,
Diam sedang berdoa dalam hati,
Diam sedang mencari solusi.
Diam sedang menyembunyikan keikhlasan,
Sungguh lidah memang tak bertulang, setiap gerakannya akan
menggetarkan pita suara, dan suara yang keluar jika tak bernilai
kebaikan sebaiknya diam, dan mustinya harus selalu diingat bahwa setiap
gerakan lidah akan dimintai pertanggungjawaban oleh ALLAH di peradilan
ALLAH nanti.
Iya lidah dan ucapan akan dihisab, bicara apa dan berkata apa. Di
peradilan ALLAH tidak ada pengacara yang akan membela. Di sana lidah
hanya akan berkata jujur tentang semua yang pernah diucapkannya, dan
betullah seharusnya kita DIAM ketika tidak bisa berkata benar.
“Kalau dihina ?” gak usah dibalas dengan hinaan. rugi mengotori lidah
dengan menghina orang itu lagi. Ketika ada orang yang menghina,
sesungguhnya orang itu sedang menghina dirinya sendiri. Ketika membalas
dengan hinaan, apa bedanya dengan dia. Jangan.. jangan.. pahala dan
energi bisa habis hanya untuk membalas sesuatu yang gak penting lagi
buat kita bukan? biarkan saja… sudahi dengan DIAM dan senyum manis.
Berhati-hatilah, karena lidah lebih tajam dari pedang (pesan sayyidina Umar bin Khottob).
Kata orang ”Setan itu mencari sahabat sahabatnya dan ALLAH melindungi
kekasih kekasihNYA” salah satu agar dicintai ALLAH dan menjadi kekasih
ALLAH adalah dengan menjadi ahli dzikir dan sifat dari para ahli dzikir
itu “diamnya dzikir, bicaranya dakwah” …
-------------------------
Firman-ALLAH, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat
amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir.“ (QS Qaf: 16-18).
”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (Riwayat BUKHARI & MUSLIM)
”Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya”.(Riwayat AT-TARMIZI)
“Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.” (HR Ibnu Mubarak).
0 komentar:
Posting Komentar