Lailatul Qadar Terkadang Bisa Dilihat dan Dirasakan
Seorang muslim tidak perlu memaksakan diri mencari-cari tanda-tanda
malam lailatul qadar atau melihatnya. Hendaknya fokus pada 10 malam
terakhir untuk beribadah. Hikmah dirahasiakan kapan malam tersebut agar
terlihat siapa dari mereka yang memang bersungguh-sungguh mencari
keutamaan malam lailatul qadar.
Namun sebagian orang bisa merasakan dan melihat malam lailatul qadar. Tanda-tandanya malam lailatul qadar diantaranya:
- Udara terasa sejuk, tenang dan cerah. Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ليلة لقدر ليلة سمحة, طلقةو لا حارة, ولا باردة, تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء
“[malam] lailatul qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan” (HR. At-Thayalisy 349, Ibnu Khuzaimah III/231, Bazzar I/486, dihasankan oleh syaikh Ali Hasan Al-Halabi).
- Matahari pada pagi harinya jernih dan tidak ada sinar yang menyilaukan. Dari Ubay radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صبيحة ليلة لقدر تطلع الشمس لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع
“pagi hari malam lailatul qadar, matahari terbit tidak ada sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi” (HR. Muslim no. 762).
- Ada rasa ketenangan dan kelezatan dalam beribadah karena para
malaikat Jibril ‘alaihissalam malaikat turun pada malam tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan, “Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya berkah pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir (majelis ilmu). Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. Adapun “ar-ruh” ada pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah malaikat Jibril” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 8/444, Darul Thayyibah, 1420 H, Syamilah).
Malam lailatul qadar terkadang bisa dilihat dan dirasakan. Pertanyaan berikut diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,
“apakah lailatul qadar bisa dilihat oleh mata manusia? Karena sebagian
orang mengatakan jika mampu manusia melihat lailatul qadar maka ia akan
melihat cahaya di langit. Bagaimana Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabat melihatnya? Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa
ia melihat malam lailatul qadar? Apakah ia tetap mendapat pahala jika
pada malam itu ia tidak melihatnya? Kami memohon penjelasan bersama
dalilnya”.
Beliau menjawab, “malam lailatul qadar bisa dilihat dengan mata bagi mereka yang mendapat taufik dari Allah Subhanahu, dengan melihat tanda-tandanya. Para sahabat radhiallahu ‘anhum melihat
dengan tanda-tandanya. Akan tetapi tidak melihatnya tidak menjadi
penghalang mendapatkan pahala bagi mereka yang beribadah karena beriman
dan mengharap pahala.
Hendaknya seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya pada 10 malam terakhir Ramadhan sebagaimana Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum
untuk mencari pahalanya. Jika bertepatan dengan malam lailatul qadar
ketika ia beribadah maka ia mendapat pahalanya walaupun ia tidak
mengetahuinya.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang mengerjakan qiyamullail pada malam lailatul
qadar karena iman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ’alaihi)
(Majmu’ fatawa bin Baz, sumber: http://binbaz.org.sa/mat/638)
(Majmu’ fatawa bin Baz, sumber: http://binbaz.org.sa/mat/638)
Demikian semoga bermanfaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi
tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala
alihi wa shahbihi wa sallam.
0 komentar:
Posting Komentar