Hidup Untuk Ibadah
Tuhan menciptakan manusia dan jin semata-mata hanya untuk menyembah-Nya
(beribadah) lihat dalam Al-Qur’an surat Ad-Dhaariyat 56. Oleh karena
itu apapun jalan hidup yang di pilihkan tuhan (ditakdirkan.red)
manis maupun pahit harus kita jadikan sebagai sarana ibadah kita kepada
Alloh.
Kenikmatan hidup harus kita syukuri, kepahitan pun harus kita
jadikan sarana ibadah dengan bersyukur pula, karena kalau kita bisa
merasakan pahit berarti sebelumnya Dia sudah pernah memberikan
kesempatan pada kita untuk bisa merasakan kemanisan hidup, kita tak akan
pernah tahu hidup ini pahit kalau sebelumnya kita tidak pernah
merasakan manis.
Maha Adil Tuhan dan maha pintar Dia karena telah
menganugerahkan beberapa materi ujian kepada hamba-hamba-Nya agar
mereka bisa lebih tinggi derajatnya dengan cara memberikan kepahitan
hidup. Dari kepahitan hidup manusia bisa semakin dewasa, semakin
tegar, bahkan bisa semakin selalu dekat dengan-Nya,sehingga peringkat
mereka di mata Tuhan menjadi semakin mulia.
Tentu semua itu bisa di
capai andaikata pada saat menjalaninyamereka bisa lebih cerdas
menangkap hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya, tapi bukan tidak
mungkin banyak pula manusia yang dalam kepahitan hidup (baca, ujian
hidup) malah semakin terperosok ke dalam jurang kekufuran
(ma’azdallah) karena dia terlalu enggan untuk menyingkap tabir hikmah
yang ada di dalamnya… bahkan menyalahkan sang pencipta…
Andaikan kita
bisa lebih teliti dalam berfikir, jkita akan dapat menyingkap tabir
rahasia Tuhan itu bahwa sebenarnya kegagalan, kepahitan, kehancuran
atau keterpurukan kehidupan adalah kita sendiri yang mewujudkannya, kita
sendirilah yang mengobrak abrik tatanan Tuhan yand awalnya begitu indah
tapi berakhir dengan keburukan,
Tak sekali kita tak mau mendengar
pesan-pesan dari Tuhan yang dibisikkan lewat nurani kita, kepentingan
dan kekeruhan duniawi membuat matahati kita buta, karena seringkali
yang menjadi imam dalam kehidupan kita adalah hawa nafsu, padahal Tuhan
telah mengatur manusia untuk dijadikan sebagai manusia yang seutuhnya
baik dalam jiwa dan raga, bukan manusia yang beraga manusia tapi berjiwa
binatang. Tuhan turunkan Al-Qur’an melalui malaikat Jibril dan hadist
melalui utusan dan kekasih-Nya baginda muhammad SAW. Dalam Al-Qur-an dan
Hadist telah jelas tuhan membimbing manusia baik ketika mereka hendak
berhubungan denga manusia itu sendiri atau dengan Tuhannya.
Hidup ini adalah satu-satunya sarana kita bisa meraih ridlo-Nya,
karena hidup adalah ibadah, sepahit apapun hidup yang kita rasakan
nikmatilah, jalanilah dengan selalu merasa syukur, daripada kita selalu
berkeluh kesah malah menambah pahit hati, lebih baik kita menikmatinya,
toh hidup di dunia ini hanya sementara, bukankah kehidupan abadi kelak
di ahirat ?!, jadi jangan nodai kehidupan abadi kelak dengan
kebodohan-kebodohan yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan yang
hanya sementara ini. Berharaplah seraya berdoa, semoga kepahitan hidup
yang kita jalani sekarang merupakan satu tiket untuk kita bisa memasuki
kenikmatan di kehidupan abadi kelak, amin…
Dalam menjalani hidup jangan pernah mengharap apapun pada selain-Nya, jika tidak, niscaya kita akan banyak merasakan kekecewaan, karena manusia penuh potensi untuk berhianat, berbuat salah, hilaf, dosa dan segala bentuk kekeruhan hati, walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik baginya.
Mari sejenak kita merenung dengan
kejernihan hati… pernahkah Tuhan sedetikpun berbuat seperti itu pada
kita, bahkan kalau kita berhianat kepada-Nya sekalipun?!, bukankah
kita masih selalu bisa merasakan anugerah kenikmatan dari-Nya ?!, jadi
hanya Dialah satu-satunya yang pantas kita jadikan sandaran hati,
sandaran hidup dan tujuan hidup kita. Menjadi sosok apapun kita,
diwujudkan menjadi seorang apapun kita, jadilah yang terbaik, jangan
pernah pedulikan balasan yang kita terima dari pasangan kita misalnya,
orang tua kita, suami, anak ataupun teman kita.
Bukankah kita berusaha
menjadi baik karena Tuhan, untuk Tuhan bukan untuk siapapun selain-Nya,
karena Dia tak akan pernah membuat kita kecewa dan merana… bersama-Nya
hati kita selalu damai, walau terasa gersang disekitar kita, bersandar
pada-Nya menjadikan manusia tegar di terjang sehebat apapun gelombang
badai kehidupan dunia.
Hidup adalah sarana ibadah, maka berusahalah menjadi yang terbaik di sisi orang-orang yang mengelilingimu, tanpa pernah mengharap balasan perbuatan baikmu dari mereka, kita berbuat baik bukan karena mereka tapi karena Tuhan, hanya Dialah satu-satunya Dzat yang patut kita harapkan kebaikannya karena Dia Dzat yang maha baik, walaupun sebenarnya sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik kepada-Nya ( baca, ta’abbud ) karena memang itulah tugas kita di ciptakan di dunia ini .
Semoga kita selalu diberi petunjuk dari-Nya untuk selalu menjadi
manusia yang baik dan selalu di anugerahi kekuatan untuk tetap konsisten
dalam menjalani kebaikan disisi-Nya, bersama-Nya dan bagi-Nya, amin
Allohumma amin….
https://royannach.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar