Senin, 25 Mei 2015

Apa Itu Uang Sogok-menyogok

Bahaya Sogok-Menyogok

Ayyuhal mukminun,

Sogok-menyogok adalah penyakit berbahaya yang menyebabkan kebinasaan dan datangnya adzab apabila ia berada di tengah masyarakat. Penyakit ini dapat menghilangkan wibawa dan harga diri seseorang. Disia-siakannya hak.
 
Tersebarnya kezaliman. Banyak orang yang akan tersakiti. Dan mudharat-mudharat lainnya yang merupakan buah dari keberadaannya. Inilah penyakit sogok-menyogok.

Tahukah Anda apa itu sogok-menyogok? Sogok-menyogok adalah harta atau uang yang diberikan kepada pimpinan, hakim, atau pegawai dengan tujuan mewujudkan sesuatu yang bukan haknya atau menggugurkan sesuatu yang semestinya. Perbuatan ini juga termasuk memakan harta dari jalan yang haram. Orang yang memberi dan menerima, maka mereka terancam hukuman dari Allah ï·». Allah ï·» berfirman,

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS: Al-Baqarah | Ayat: 188).

Allah berfirman “dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim” yakni memberikan suap kepada orang-orang yang memiliki kuasa dan penentu keputusan. Kemudian Allah ï·» lanjutkan, “padahal kamu mengetahui”. Kamu mengetahui hal itu tidak halal untuk kalian karena Allah telah mengharamkannya.

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Sogok-menyogok adalah kebiasaannya orang-orang Yahudi. Mereka dikenal, bahkan sogok-menyogok menjadi identitas mereka. Allah ï·» berfirman,

“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 42).
Firman-Nya yang lain,

“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.” (QS: Al-Maidah | Ayat: 62).

As-suht (sesuatu yang haram) dalam dua ayat di atas ditafsirkan oleh para ulama sebagai suap-menyuap atau sogok-menyogok. Orang-orang Yahudi disifati dengan hal ini. Dan mereka bersegera melakukan yang demikian. Oleh karena itu, orang-orang yang terbiasa dan melakukan perbuatan ini, mereka telah bersifat dengan sifatnya orang-orang Yahudi. Sifat yang buruk.

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Apabila sogok-menyogok ini tersebar di masyarakat. Mereka saling tolong-menolong dalam hal ini. Sogok-menyogok dianggap lumrah. Yang biasa dianggap jadi kebenaran. Dan yang benar jadi salah karena jarang dilakukan. Terbaliklah standar kebenaran di masyarakat. al-Hasanal-Bashri berkata, “Apabila sogok-menyogok telah masuk dari suatu pintu, maka amanah akan keluar lewat jendela”.

Lihatlah! Betapa banyak kemudharatan karena adanya sogok-menyogok. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhuma, Nabi ï·º bersabda,

“Laknat Allah atas orang yang menyuap dan menerima suap.”

Laknat adalah dijauhkan dari rahmat dan kasih sayang Allah ï·». Yang demikian tidaklah terjadi kecuali pada dosa-dosa besar.

Ibadallah,

Suap-menyuap atau sogok-menyogok ini biasanya disamarkan dengan nama-nama tertentu. Kadang disebut pemberian parsel, hadiah, uang tips, uang jajan, dll. bahkan kadang disebut bonus, padahal bukan bonus. Oleh karena itu, kita harus memahami hakikatnya. Dan nama-nama tersebut tidak mengubah hakikat suap-menyuap. Namanya berganti namun hakikatnya tetaplah harta yang haram. Yang berdosa dan mendapatkan laknat dari Allah ï·».

Oleh karena itu, syariat kita melarang hadiah dari suatu pekerjaan atau yang kita kenal dengan gratifikasi. Gratifikasi haram hukumnya untuk pegawai manapun. Karena gratifikasi membuka pintu keburukan yang besar. Hal ini pernah terjadi di zaman Nabi ï·º:

Abu Humaid as-Sa’idi radhiallahu ‘anhu mengisahkan bahwa Rasulullah ï·º pernah menugaskan seseorang dari bani al-Asad, yang dikenal dengan panggilan: Ibnu al-Lutbiyah untuk mengumpulkan zakat. Ketika ia telah selesai dari tugasnya, ia berkata kepada Rasulullah ï·º: “Ini zakat yang berhasil aku kumpulkan, dan ini adalah hadiah yang diberikan kepadaku.”

Mendengar ucapan itu, segera Rasulullah ï·º naik ke mimbar, lalu membaca puji-pujian kepada Allah, dan bersabda: “Mengapa seorang petugas yang aku utus berkata: ‘Ini zakat yang berhasil aku kumpulkan, dan ini adalah hadiah yang diberikan kepadaku’, berdiam diri saja di rumah ibu atau ayahnya, agar ia mengetahui apakah ada orang yang memberinya hadiah atau tidak?

Sungguh demi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah ada seseorang dari kalian yang mengambil hadiah semacam itu, melainkan kelak pada hari kiamat ia akan memanggulnya dalam bentuk onta yang bersuara, atau sapi yang melenguh, atau kambing yang mengembek.” Selanjutnya Rasulullah ï·º mengangkat tinggi-tinggi kedua tanganya, hingga kami dapat menyaksikan bulu ketiaknya, lalu berkata: “Apakah aku telah menyampaikan hal ini kepada kalian?” dua kali. (Muttafaqun ‘alaih)

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Wajib bagi setiap muslim untuk mewaspadai dan menjauhi hal-hal yang dapat mendatangkan murka Allah ï·». Hendaknya ia menempatkan diri dalam kehidupan dunianya jauh dari hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Karena Rasulullah ï·º bersabda,


“Barangsiapa yang menjaga diri dari yang rancu, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.”

Semoga Allah senantiasa memperbaiki keadaan kita semua dan selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus.

Ibadallah,

Kita menyadari dan kita lihat sogok-menyogok di masyarakat kita begitu tersebar bahkan ia telah menjadi budaya. Bukan hanya di kalangan pejabat tinggi negara, rakyat biasa pun melakukannya. Untuk mendapatkan pekerjaan, seseorang menyogok. Untuk melancarkan urusan, seseorang menyogok. Bahkan untuk masuk sekolah pun seseorang menyogok. Kebiasaan buruk orang-orang Yahudi ini telah menjadi bagian dari masyarakat Islam. Hanya kepada Allah lah kita memohon taufik dan perlindungan.

Ibadallah,

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya sebuah nasihat yang sangat bermanfaat. Sebuah kalimat yang sangat menyentuh hati-hati dari Jundub bin Abdullah radhiallahu ‘anhu, ia berkata:

“Sesungguhnya bagian badan manusia yang pertama kali membusuk adalah perutnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang mampu untuk memakan makanan yang halal saja, maka hendaknya dia usahakan.”

Ini adalah nasihat yang begitu mendalam dan wasiat yang begitu berharga.

Ayyuhal mukminun,

Ingatlah! Kita semua pada hari kiamat nanti akan diberikan dua pertanyaan tentang harta kita: Dari mana didapatkan? Dan kemana ia dikeluarkan? Dan masuk dalam hal ini adalah memberi sogokan dan menerimanya.

Dalam hadits Abu Barzah al-Aslami radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ï·º bersabda:

“Tidak akan bergeser tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sampai ia ditanya tentang empat perkara. (Yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang jasadnya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan kemanakah ia meletakkannya, dan tentang ilmunya, apakah yang telah ia amalkan”. (HR. at-Tirmidzi dan ad-Darimi).

Orang yang cerdas, mereka akan menyiapkan jawaban yang benar pada setiap pertanyaan ini.

Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua untuk tetap dalam amal shaleh dan perkataan yang benar. Dan semoga Dia melindungi kita dari hal-hal yang haram dan syubhat. Kita juga memohon agar Dia menjaga agama kita. Dan melindungi kita serta seluruh kaum muslim dari kejelekan baik yang tampak maupun yang tersembunyi.



Oleh tim KhotbahJumat.com


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution