Mengapa Kita Terus Menyalahkan Orang Lain ?
Jika kita bisa
menghargai dan memaklumi orang lain, maka mereka pun akan melakukan hal
yang sama pada kita. Mari kita ciptakan dunia tanpa persengketaan dan
dunia dimana manusia saling menghargai satu sama lain.
Dalam banyak kasus,
kita sering menilai rendah orang lain. Kita selalu menyalahkan orang
lain tanpa mengetahui kekurangan diri kita. Kita selalu mengkritik orang
lain atas tindakan ceroboh mereka.
Padahal, kita belum tentu lebih baik
daripada mereka. Kita menganggap bahwa salah orang lain merupakan suatu
kegagalan. Salah satu contoh nyata adalah sebagai penonton sepak bola,
kita selalu mengolok-olok pemain yang salah dalam menendang bola,
padahal bila kita sendiri yang menendang bola tersebut, belum tentu
tendangan kita lebih baik daripada tendangan pemain tersebut.
Kita selalu menyalahkan para pejabat pemerintah dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengatur negara, padahal jika kita adalah salah satu dari pejabat pemerintah, apakah kita bisa mengatur negara ini lebih baik ?. Bahkan kita akan melempar seekor ayam yang membuang kotoran di rumah kita dengan batu besar, kita mengatakan bahwa ayam itu bodoh dan kurang ajar.
Kita selalu menyalahkan para pejabat pemerintah dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengatur negara, padahal jika kita adalah salah satu dari pejabat pemerintah, apakah kita bisa mengatur negara ini lebih baik ?. Bahkan kita akan melempar seekor ayam yang membuang kotoran di rumah kita dengan batu besar, kita mengatakan bahwa ayam itu bodoh dan kurang ajar.
Padahal
jika kita ditakdirkan menjadi seekor ayam, kita pun akan melakukan hal
yang sama yaitu membuang kotoran sembarangan. Sebenarnya kita sama
dengan mereka dan belum tentu lebih baik daripada mereka. Jadi jangan
karena menuruti ego dan emosional, kita merasa bahwa yang mereka lakukan
adalah suatu kesalahan besar atau suatu kebodohan padahal kita sendiri
sebenarnya sama dengan mereka.
Ini merupakan suatu penyakit dan aib yang harus kita hindari, sebisanya kita harus memaklumi kesalahan dan kecerobohan orang lain selagi kesalahan dan kecerobohan itu tidak berlebihan.
Mari kita berpikir tentang diri kita sendiri, mengoreksi diri, dan mulai menghargai orang lain. Setiap manusia pasti melakukan kesalahan dan kecerobohan, tidak ada manusia yang terlahir tanpa suatu salah dan dosa. Jadi selayaknya kita mengaca pada kesalahan dan kekurangan diri kita. Kesalahan merupakan hal yang maklum dalam kehidupan. Orang yang baik adalah orang yang sadar akan kekurangan dirinya sendiri dan menghargai atas kekurangan orang lain.
Nah, pernahkah kita sendiri yang mendapat kritikan orang lain ?
Ini merupakan suatu penyakit dan aib yang harus kita hindari, sebisanya kita harus memaklumi kesalahan dan kecerobohan orang lain selagi kesalahan dan kecerobohan itu tidak berlebihan.
Mari kita berpikir tentang diri kita sendiri, mengoreksi diri, dan mulai menghargai orang lain. Setiap manusia pasti melakukan kesalahan dan kecerobohan, tidak ada manusia yang terlahir tanpa suatu salah dan dosa. Jadi selayaknya kita mengaca pada kesalahan dan kekurangan diri kita. Kesalahan merupakan hal yang maklum dalam kehidupan. Orang yang baik adalah orang yang sadar akan kekurangan dirinya sendiri dan menghargai atas kekurangan orang lain.
Nah, pernahkah kita sendiri yang mendapat kritikan orang lain ?
Misalnya kita menjadi
seorang ketua dalam organisasi tertentu, kita sudah berjuang dengan
semaksimal mungkin. Kita telah menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran
kita untuk kemajuan organisasi tersebut. Tetapi kita hanya mendapat
kritikan dan komplain yang kurang memuaskan. Lalu bagaimana perasaan
kita ???. Jika hal tersebut pernah terjadi kepadamu mungkinkah kita akan
dengan seenaknya menyalahkan orang lain ?.
Lalu apakah kita tidak boleh mengkritik kesalahan seseorang untuk menunjukkan salahnya ?
Tentu saja itu adalah hal yang baik, kita boleh mengkritik siapa saja atas kesalahan mereka. Terkadang seseorang memang mempunyai metode yang berbeda untuk menunjukkan kesalahan orang lain demi memperbaiki kesalahan tersebut. Kita boleh mengkritik, tetapi hal yang kurang baik adalah menyalahkan atas kecerobohan orang lain. Kita semua adalah makhluk yang selalu melakukan salah, salah terhadap diri sendiri, salah terhadang orang lain, dan salah terhadap lingkungan.
Untuk itu jangan melihat hanya pada kesalahan orang lain saja. Tapi juga lihatlah kebaikan apa yang telah mereka perbuat untuk kita. Selama manusia masih saling menyalahkan, mungkin ketentraman tidak akan datang. Jangan hanya bisa menyalahkan, tapi bantu mereka yang memperbaiki kesalahan mereka. Dan juga, berpikirlah saat kita melakukan hal yang sama seperti orang tersebut, sehingga kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
Saat melihat orang lain melakukan sebuah kesalahan yang sepele, jangan langsung menyalahkan, mengkritik, atau mengclaim ia dengan sebutan gagal dan sebagainya. Mari kita berpikir secara subjektif tentang diri kita sendiri. Beranganlah seandainya kita adalah orang tersebut, apakah kita bisa lebih baik daripada dia ? Jika tidak, maka mengapa kita harus mencelanya. Dan jika memang iya, seharusnya kita menasehatinya dengan tutur kata yang baik.
Tentu saja itu adalah hal yang baik, kita boleh mengkritik siapa saja atas kesalahan mereka. Terkadang seseorang memang mempunyai metode yang berbeda untuk menunjukkan kesalahan orang lain demi memperbaiki kesalahan tersebut. Kita boleh mengkritik, tetapi hal yang kurang baik adalah menyalahkan atas kecerobohan orang lain. Kita semua adalah makhluk yang selalu melakukan salah, salah terhadap diri sendiri, salah terhadang orang lain, dan salah terhadap lingkungan.
Untuk itu jangan melihat hanya pada kesalahan orang lain saja. Tapi juga lihatlah kebaikan apa yang telah mereka perbuat untuk kita. Selama manusia masih saling menyalahkan, mungkin ketentraman tidak akan datang. Jangan hanya bisa menyalahkan, tapi bantu mereka yang memperbaiki kesalahan mereka. Dan juga, berpikirlah saat kita melakukan hal yang sama seperti orang tersebut, sehingga kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
Saat melihat orang lain melakukan sebuah kesalahan yang sepele, jangan langsung menyalahkan, mengkritik, atau mengclaim ia dengan sebutan gagal dan sebagainya. Mari kita berpikir secara subjektif tentang diri kita sendiri. Beranganlah seandainya kita adalah orang tersebut, apakah kita bisa lebih baik daripada dia ? Jika tidak, maka mengapa kita harus mencelanya. Dan jika memang iya, seharusnya kita menasehatinya dengan tutur kata yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar