Selasa, 19 Mei 2015

Menerima Diri Apa Adanya

5 Kiat Menerima Diri Apa Adanya

Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau, demikian bunyi sebuah ungkapan. Kadang kita memang lebih suka membanding-bandingkan nasib kita dengan orang lain, daripada bersyukur dan menerima keadaan diri.

 
Jika dibiarkan, kebiasaan membanding-bandingkan ini bisa berdampak buruk terhadap cara pandang kita terhadap diri. Tentu saja, jika kita sendiri tidak bisa menghargai diri, bagaimana kita mengharapkan penghargaan dari orang lain?


Pentingnya mengubah pola pikir dan mulai meningkatkan penerimaan diri, Dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ (K), psikiater dari Talenta Center mengungkapkan hal ini;
 
  1. Catat kelebihan dan kekurangan diri.

Dengan mencatat kelebihan dan kekurangannya, kita belajar untuk makin mengenali diri sendiri. Bagaimana bisa menerima keadaan diri jika belum mengenal utuh siapa diri kita?
  1. Berfokuslah pada kelebihan, bukan pada kekurangan!

“Duh lenganku tampak besar sekali? Ah kenapa banyak sekali jerawat di wajahku, gajiku kecil sekali dibanding si dia.” Jangan sibuk pada kekurangan seperti ini. Coba tonjolkan kelebihan yang ada, “Tidak apa gaji kecil yang penting anak-anakku bisa tumbuh cerdas dan membanggakan. Tidak masalah sedikit gemuk, yang penting sehat dan tidak mudah sakit!”
  1. Buatlah Goal Setting!

Apa sih yang kita inginkan untuk diri kita? Kebanyakan orang lebih senang mengeluh apa yang tidak dimilikinya daripada berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Tulislah hal-hal yang kita ingin peroleh dalam waktu dekat! Misalnya: saya ingin rutin berolahraga dan mengurangi lingkar perut dalam 2 bulan, saya ingin bisa membaca Quran lancar bulan ini, saya harus belajar berani tampil di depan umum, saya harus menyelesaikan membaca dua buku pekan ini. Dengan demikian, perhatian dan energi kita akan terpusat pada hal-hal yang kita inginkan, bukan pada yang tidak kita sukai, sehingga yang datang adalah apa yang kita pikirkan.
  1. Bergaul dengan orang yang “lebih susah”

Banyak orang yang lebih sulit kondisinya daripada kita. Misalnya, tertimpa penyakit, dililit utang, sulit memperoleh keturunan, dsb. Dengan bergaul dan menjalin silaturahim dengan mereka, kita akan semakin menyadari, betapa kita tidak pantas mengeluh.
  1. Awali dengan bersyukur!

Bersyukur merupakan kunci penerimaan diri. Maka awali segalanya dengan mensyukuri apa yang kita peroleh hari ini! Bukankah kita masih bisa bernafas? Masih bisa makan? Apalagi yang kurang?



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution