6 (Enam) Ciri Khas Para Pecinta Dunia
Sahabat, selayaknya seorang muslim memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara saja. Kehidupan dunia haruslah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan kekal di hari akhir. Namun seringkali, manusia salah memaknai kehidupan di dunia. Hingga akhirnya dia menginginkan segala kemewahan dalam kehidupannya dan tanpa sadar telah menjadi seorang pecinta dunia yang fanatik.
Sahabat, selayaknya seorang muslim memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara saja. Kehidupan dunia haruslah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan kekal di hari akhir. Namun seringkali, manusia salah memaknai kehidupan di dunia. Hingga akhirnya dia menginginkan segala kemewahan dalam kehidupannya dan tanpa sadar telah menjadi seorang pecinta dunia yang fanatik.
Seringkali manusia tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi seorang
pecinta dunia. Karenanya, kita perlu mengetahui bagaimanakah ciri khas
para pecinta dunia. Inilah 6 ciri khas para pecinta dunia:
1. Tidak tertarik pada urusan akhirat
Dirinya terlalu sibuk memenuhi ambisinya untuk menimbun harta benda sebanyak-banyaknya, sehingga tidak tertarik pada urusan akhirat.
Padahal Allah Ta’ala berfirman: “Akan tetapi ternyata kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, sementara akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’la : 16-17)
2. Mencari harta dengan rakus sehingga tidak lagi peduli akan halal dan haramnya
Kecintaannya pada dunia telah membuat mata hati terpejam akan halal dan haramnya harta yang diperoleh. Tidak perduli lagi bahwa uang yang didapatkan adalah uang suap atau dari sumber haram lainnya.
3. Munculnya rasa bakhil dan tidak pernah puas akan apa yang diperoleh
Rasa bakhil menutupi mata hatinya, hingga enggan bersedekah dan mengulurkan hartanya untuk kemaslahatan saudaranya yang sedang membutuhkan. Menutup mata pada kesulitan orang lain, sementara dirinya mampu untuk membantu.
4. Ibadahnya menjadi lalai oleh urusan dunia
"Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia serta perhiasannya maka Kami akan sempurnakan bagi mereka balasan atas amal-amal mereka di dunia itu dalam keadaan mereka tidak dirugikan sama sekali. Mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan balasan apa-apa di akhirat kecuali neraka, lenyaplah sudah apa yang dahulu mereka perbuat di sana, dan sia-sia amal yang dahulu mereka lakukan.” (QS. Hud : 15)
5. Mengabaikan etika dalam berusaha dan bekerja
Semua etika diterabas demi orientasi dan ambisinya pada harta ataupun jabatan.
6. Hidupnya jauh dari ketenangan dan keberkahan
Nabi saw pernah mengatakan pada Hakim bin Hizam: “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472)
Rasa cinta duniawi akan menjauhkan ketertarikan seorang hamba kepada kehidupan akhirat. Padahal sejatinya, nilai kehidupan dunia sangatlah rendah dibandingkan keutamaan akhirat. Dan sesungguhnya rasa cintanya yang berlebihan terhadap dunia akan menjadi penghalang dari hidayah Allah atas dirinya.
Karena itulah, hendaknya seorang muslim mengedepankan sikap qana’ah sehingga hidupnya tenang karena ia menerima dengan ikhlas semua pemberian Allah SWT, setelah maksimal dalam ikhtiar di jalan yang diridhoi oleh-Nya
Sahabat Baik ku…….Selamat Menunaikan Sholat Dhuha terbaik kita pagi ini, sekiranya nikmat sehat kita peroleh, Semoga kenikmatan dunia tak melalaikan kita mendirikan sholat dhuha .
1. Tidak tertarik pada urusan akhirat
Dirinya terlalu sibuk memenuhi ambisinya untuk menimbun harta benda sebanyak-banyaknya, sehingga tidak tertarik pada urusan akhirat.
Padahal Allah Ta’ala berfirman: “Akan tetapi ternyata kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, sementara akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’la : 16-17)
2. Mencari harta dengan rakus sehingga tidak lagi peduli akan halal dan haramnya
Kecintaannya pada dunia telah membuat mata hati terpejam akan halal dan haramnya harta yang diperoleh. Tidak perduli lagi bahwa uang yang didapatkan adalah uang suap atau dari sumber haram lainnya.
3. Munculnya rasa bakhil dan tidak pernah puas akan apa yang diperoleh
Rasa bakhil menutupi mata hatinya, hingga enggan bersedekah dan mengulurkan hartanya untuk kemaslahatan saudaranya yang sedang membutuhkan. Menutup mata pada kesulitan orang lain, sementara dirinya mampu untuk membantu.
4. Ibadahnya menjadi lalai oleh urusan dunia
"Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia serta perhiasannya maka Kami akan sempurnakan bagi mereka balasan atas amal-amal mereka di dunia itu dalam keadaan mereka tidak dirugikan sama sekali. Mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan balasan apa-apa di akhirat kecuali neraka, lenyaplah sudah apa yang dahulu mereka perbuat di sana, dan sia-sia amal yang dahulu mereka lakukan.” (QS. Hud : 15)
5. Mengabaikan etika dalam berusaha dan bekerja
Semua etika diterabas demi orientasi dan ambisinya pada harta ataupun jabatan.
6. Hidupnya jauh dari ketenangan dan keberkahan
Nabi saw pernah mengatakan pada Hakim bin Hizam: “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472)
Rasa cinta duniawi akan menjauhkan ketertarikan seorang hamba kepada kehidupan akhirat. Padahal sejatinya, nilai kehidupan dunia sangatlah rendah dibandingkan keutamaan akhirat. Dan sesungguhnya rasa cintanya yang berlebihan terhadap dunia akan menjadi penghalang dari hidayah Allah atas dirinya.
Karena itulah, hendaknya seorang muslim mengedepankan sikap qana’ah sehingga hidupnya tenang karena ia menerima dengan ikhlas semua pemberian Allah SWT, setelah maksimal dalam ikhtiar di jalan yang diridhoi oleh-Nya
Sahabat Baik ku…….Selamat Menunaikan Sholat Dhuha terbaik kita pagi ini, sekiranya nikmat sehat kita peroleh, Semoga kenikmatan dunia tak melalaikan kita mendirikan sholat dhuha .
Salam
kiriman dari Sulistiono Sutopo
0 komentar:
Posting Komentar