Kamis, 17 Desember 2015

Jangan Sungkan Beristighfar

Beristighfarlah


Orang yang beristighfar itu membuat Allah bahagia melebihi bahagianya orang yang untanya kembali padanya setelah sebelumnya hilang di gurun. (HR Al Bukhari-Muslim). Yang beristighfar itu dicintai Allah (Qs. 2: 222). Orang yang bertaubat adalah kekasih kesayangan-Nya (HR Ibn Majah). Yang beristighfar itu diampuni khilafnya, dihapus kesalahannya, & disembuhkan dari dosanya seperti terobatinya penyakit. (Qatadah, RA). Yang beristighfar itu diampuni dosanya bagai selamatnya terpidana yang dimaafkan korbannya, dihapuskan bukti-buktinya, serta dipulihkan namanya.

Yang beristighfar selamat dari neraka seperti selamatnya puncak gunung dari gelapnya jurang dan selamatnya timur dari sentuhan barat. (HR An Nasa’i). Yang beristighfar mendapatkan balasan surga, di bawahnya mengalir sungai-sungai, dia kekal di dalamnya, sebaik-baik pahala amal. (QS 3: 135-136)

Yang beristighfar itu mengecewakan syaithan yang bersumpah dengan kemuliaan Allah untuk sesatkan manusia selama ruh di jasadnya. (HR Ahmad). Yang beristighfar membuat syaithan putus asa sebab segala jerih payahnya di dunia justru membuat si hamba termuliakan di surga. (Ali, RA). Istighfar meredam ‘adzab yang nyaris saja menimpa (Qs. 8: 33). Allah takkan mengilhamkan istighfar pada mereka yang hendak diadzab. (Ali, RA).

Sesiapa beristighfar menjadi gembira dalam setiap duka, merasa lapang dalam himpitan beban hidup, & datang rizqi dari arah yang tak terduga (HR Ahmad & Abu Dawud). Rizqi seseorang bisa tertahan oleh dosa-dosanya (HR Ahmad), pembukanya adalah istighfar, maka langit & bumi curahkan rizqi. (QS 71: 10-12)

Istighfar itu membersihkan hati, setelah dikeruhkan dosa yang bagai noktah hitam. (HR At Tirmidzi). Ketika hati kita bersih, suci pula pikiran dan perilaku kita. Seseorang DIANGKAT DERAJAT-nya di surga, lalu dia bertanya kepada Allah: “Mengapa derajatku terangkat?” Dijawab oleh Allah: “Karena #istighfar anakmu untukmu.” (HR Ahmad)

Istighfar adalah sunnah Nabi SAW yang beliau tekankan. Bahkan beliau terbiasa beristighfar setiap harinya sebanyak 70 dan 100 kali. (HR Al Bukhari). Mari kita ikuti sunnah beliau karena mengikuti sunnah itu mulia.

Yang beristighfar adalah sebaik-baik anak Adam yang semuanya melakukan kesalahan dan semulia-mulia hamba-Nya. (HR At Tirmidzi, Ibn Majah, Al Hakim). Istighfar adalah sifat dari hamba Allah yang sejati yang melekat dengan sifat sabar, benar, berketaatan, & dermawan. (QS 3: 15-17). Istighfar itu menyelamatkan dari sifat zhalim, sebab yang tak mau bertaubat pada hakikatnya telah menzalimi diri dan orang lain. (QS 7: 23, 49: 11). Istighfar itu mempermudah karunia KETURUNAN dan harta luar biasa berupa kebun produktif dan sungai pribadi yang mengalir. (QS 71: 10-12)

Istighfar itu mencegah paceklik kekeringan, mengundang hujan yang menyuburkan bumi, dan menguatkan negara serta bangsa. (QS 11: 52). Istighfar menghadirkan keberuntungan (QS 24: 31). ‘Aisyah berkata: beruntunglah yang catatan amalnya terisi banyak istighfar (HR Al Bukhari).

Istighfar itu menjadikan keburukan dan kejahatan dalam diri diganti Allah dengan tersemayamnya kebajikan (QS 25: 70). 

Istighfar itu menjaga iman si pendosa “..Selama dia bertaubat dan yakin tiada yang dapat mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang mukmin” (HR Ahmad). 

Istighfar mempertahankan keberadaan iman. Hasan Al Bashri berkata “Orang yang berdosa kemudian bertaubat, kemudian berdosa lagi, dan bertaubat lagi, begitu seterusnya, masih termasuk ciri-ciri seorang mukmin.”

Semoga Allah menjaga kita dari banyak berdosa sehingga tak sempat beristighfar. Semoga kita dijadikan-Nya sibuk beristighfar dan tak sempat berbuat dosa.



Oleh: Salim A.Fillah 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution