Membuka Pintu Rezeki
Yakinlah bahwa
rezeki itu bersumber dari Allah!
Sobat, rezeki kita
tidak bergantung pada gaji yang kita terima.Rezeki kita tidak bergantung pada
karier dan prestasi kita.Rezeki kita tidak bergantung pada jabatan dan
kedudukan kita.Rezeki kita tidak bergantung hanya menjadi pegawai negeri! Tapi
rezeki kita bergantung hanya pada Allah saja. Titik dan ndak pakai koma.
Sobat,
di jaman yang serba materialistik dan sekuleristik ini banyak orang yang berkeyakinan bahwa
rezeki bersumber dari pekerjaan,usaha, kerja keras, kecerdasan, relasi dan
sebagainya. Itu salah besar teman sebabnya rezeki itu hanya satu yaitu Arrizku
biyadillah.Rizki itu semata-mata datangnya dari Allah.Pekerjaan, usaha, kerja
keras,kecerdasan, dan relasi hanyalah
alhaal – media/sarana untuk menjemput rezeki dan itulah ladang amal
sholeh apakah kita pergunakan sesuai dengan aturan Allah atau tidak disitulah
berlaku hisab Allah. Allah tidak bertanya banyak atau tidaknya rezeki yang kita
peroleh tapi Allah akan menghisab kita bagaimana cara mengusahakan dalam
menjemput rezeki itu dan bagaimana cara mendistribusikan rezeki yang
kita peroleh itu. Bukankah rezeki itu semuanya bersumber dari Allah SWT.
Jangankan
manusia yang sudah dikaruniahi dengan potensi akal, hati dan indera yang lima,
semut yang berada di dalam batu pun diberi rezeki oleh Sang Maha Pemberi
Rezeki.
Allah SWT berfirman :
“
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.
Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis)
dalam kitab yang nyata.” (TQS. Hud (11) ayat 6).
Sobat,
jika kita sudah yakin bahwa rezeki bersumber dari Allah SWT, maka : Kita tidak perlu takut sekiranya harus
diberhentikan dan kehilangan pekerjaan yang selama ini menopang kehidupan kita
dan keluarga. Kita tidak perlu takut muncul para pesaing yang menyaingi usaha
dan karier kita. Kita tidak perlu takut ditinggalkan relasi atau konsumen kita.
Kita tidak perlu takut diancam atau dimusuhi kawan atau atasan kita. Kita tidak
perlu takut menjadi miskin atau kaya. Intinya, tidak ada yang perlu kita
takutkan dan khawatirkan tentang rezeki kita! Yang terpenting adalah lakukan
yang terbaik sesuai aturan-Nya dalam mengusahakan menjemput rezeki bagi kita
dan mendistribusikannya secara halal dan sesuai syariatnya. Insya Allah akan
membawa keberkahan hidup.
Rezeki
kita tidak bergantung pada gaji yang kita terima.Rezeki kita tidak bergantung
pada karier dan prestasi kita.Rezeki kita tidak bergantung pada jabatan dan
kedudukan kita.Rezeki kita tidak bergantung hanya menjadi pegawai negeri! Tapi
rezeki kita bergantung hanya pada Allah saja. Titik dan ndak pakai koma.
Berikut
ini sobat, beberapa amalan yang Insya Allah bisa mempercepat dan meningkatkan
rezeki kita masing-masing :
- Yakinkan diri sampai benar-benar masuk dalam otak bawah sadar kita bahwa Rezeki itu bersumber dari Allah SWT. Insya Allah ada banyak limpahan rezeki yang akan kita dapatkan dan pantang menyerah untuk berusaha menjemput rezeki dari-Nya.
- Melanggengkan sholat dhuha tentu sobat tidak meninggalkan sholat wajib. Dalam hadits Qudsi “Allah berfirman: Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan sholat empat rokaat pada pagi hari (sholat dhuha) karena aku akan mencukupi kebutuhanmu hingga sore hari.”( HR. Abu Daud ).
- Membiasakan bersedekah. Tentang keajaiban sedekah banyak diungkap dan dibicarakan panjang lebar dari berbagai kitab para salafushalih atau buku-buku di era saat ini. Ada banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menyatakan Allah telah menjamin akan melipatgandakan dan mengganti sedekah yang dikeluarkan dengan balasan rezeki yang berkali lipat. Bisa kit abaca diantaranya QS Al-hadid ayat 18, QS Al-Baqarah ayat 261. Baginda Rasulullah Saw juga bersabda, “Setiap pagi turunlah dua malaikat dari langit yang saling menyeru dan berdo’a. Salah satu malaikat berdo’a, Ya Allah berikanlah ganjaran kepada orang yang bersedekah.’ Sedangkan malaikat yang lainnya berdo’a, ‘Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang yang kikir,”
- Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Sahabat Anas bin Malik mengatakan, baginda Nabi Muhammad Saw, bersabda,” Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada orang tuanya dan menyambung tali silaturahmi.”
- Istiqomah dalam membaca Al qur’an, sholawat nabi serta melakukan amar ma’ruf nahi munkar.( Dakwah di jalan Allah). Bukankah Rasul pernah menyampaikan,” Sebaik-baik diantara kalian orang yang belajar Al qur’an dan mengamalkannya.(mendakwahkannya). Dalam riwayat lainnya : “ Sesungguhnya orang yang berilmu ( yang mendakwahkan ilmunya) akan dimintakan ampun baginya oleh makhluk yang di langit dan makhluk yang di bumi, hingga ikan-ikan dalam lautan. ( HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah ).
- Terus menjalin silaturahmi. Sayyidina Ali Ra pernah mengemukakan bahwa Rasulullah Saw,bersabda, “ Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari mati dalam keadaan tidak baik, hendaklah ia gemar menyambung tali silaturahmi.” ( HR. Bukhari). Ternyata ilmu marketing modern benar-benar mengakui ajaran rasul ini inilah yang mereka sebut dengan istilah the power of networking.
- Memperbanyak Istighfar dan do’a adalah kunci pembuka keberkahan rezeki. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, Rasulullah Saw bersabda, “ Barangsiapa yang senantiasa membaca istighfar, niscaya Allah akan melapangkan dari segala kesempitan, menghilangkan duka cita dan kesusahan, memberikan rezeki tanpa terduga-duga.”
Dikisahkan
ada seorang Bapak yang kehidupannya amat
sederhana sebagai PNS jujur yang berputra 7 dan 3 orang anak yatim piatu yang
dia asuh. Aktif mendirikan masjid di kampungnya sebagai panitia,membina
anak-anak kampung untuk menjadi baik, Kepingin sekali Bapak tadi menunaikan
ibadah haji akan tetapi Tabungan pensiunan yang dia rencanakan ternyata tidak
cukup. Tapi beliau tetap sabar dan istiqomah berjuang di jalan Allah, beliau
sekalipun tidak pernah tinggal sholat tahajud dan dhuha sudah menjadi
kebiasaan. Subhaanallah! Allah Yang Maha Pemberi Rezeki memberikan kejaiban dan
rezeki yang tak disangka-sangka. Saat beliau silaturahmi ke sanak kerabat di
luar kota, beliau bercerita tentang keinginan untuk berangkat haji setelah
keluar tabungan pensiun PNS nya hanya tidak cukup utk berangkat, rupanya Allah
mengetuk hati salah satu saudaranya yang pengusaha yang tidak jadi berangkat
karena sesuatu hal tapi dia bernadzar akan memberangkatkan haji 1 orang tahun
itu. Akhirnya singkat cerita Bapak Tadi bisa berangkat haji lantaran berkah
silaturrahmi. Subhaanallah.
Di
akhir artikel ini saya sampaikan do’a yang saya terima dari almarhum ibu,
beliau ijazahkan kepada penulis yang tiap kali dibacakan saat sujud syukur setelah
sholat. Allahumma
ikhfini bihalalika ‘an haramika wa aghnini bifadhlika ‘amman siwak. “Ya
Allah, cukupkanlah aku dengan (rezeki-Mu) yang halal serta jauhkan dari yang
haram. Dan berilah aku kekayaan tanpa tandingan.” Amin Ya Rabbal’alamin.
Salam
Dahsyat dan Luar Biasa!
(
Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H,S.Sos.I,M.Si, Penulis buku Al Quwwah ar
ruhiyah kekuatan spirit tanpa batas. www.faqihsyarif.com
dan emai mumtaz.oke@gmail.com )
0 komentar:
Posting Komentar