Orang Paling Cerdas di Dunia
Ilmu yang ada di dunia ini tidak terbatas pada ilmu sains, ilmu
kuliah, ilmu bisnis, ilmu dalam dunia pekerjaan, dsb. Ilmu luas sekali
cakupannya.
Islam adalah agama yang sempura. Segala aspek dijelaskan bagaimana
untuk menjalani kehidupan yang seharusnya. Kita tahu misi di dunia hanya
untuk beribadah kepada Allah. Dan orang yang berhasil/ sukses adalah
orang yang berhasil mencapai tujuannya, yakni dicintai Allah.
Cakupan Ilmu Islam sebagai agama sempurna, saya ilustrasikan secara sederhananya sbb,
Akidah (keimanan) adalah hal penting dan yang utama. Karena inilah
esensi/pokok dalam Islam, yakni tauhid (meng-esa-kan Allah). Hanya Allah
yang kita sembah, hanya Allah yang kita takutkan, takut jauh dari-Nya,
hanya Allah alasan kita menjalani hidup (beribadah/ikhtiar karena Allah)
(Semoga Allah melindungi kita dari kesyirikan). Dalam akidah juga
dijelaskan rukun iman, dll. Sebelum beramal dan ilmu tentang yang
lain-lain, yang pertama harus dibenahi adalah mengenal Allah.
Setelah keimanan, ilmu tentang amaliyah, yakni ilmu bagaimana cara
kita beramal. Bagaimana sholat, cara berwudhu’, cara menunaikan ibadah
haji, hukum zakat, termasuk juga ilmu tentang keduniaan (ilmu teknik
sipil, ilmu ekonomi, ilmu berwirausaha, dsb). Ilmu keduniaan ini hanya
sebagaian kecil saja dari banyaknya ilmu yang harus didapat dalam
beramal (saya tandai dengan warna hijau di atas). Ketika keimanan yang
kuat dan punya ilmu bagaimana cara beramal, maka tinggal melaksanakan
amal tersebut dilakukan karena Allah (wujud pengabdian pada Allah)
semampu kita.
Sekarang ke pokok pertanyaan, siapakah yang paling cerdas di dunia?
Saya misalkan dalam kelas kuliah ada dua orang. Jika si A hanya fokus
pad satu mata kuliah X yang bebannya hanya 1 sks saja namun karena
terlalu fokusnya pada mata kuliah ini, 23 sks yang lain justru tidak
maksimal bahkan terabaikan (nggak lulus), dan ini pun mata kuliah umum
(bukan wajib). Dan si B meskipun tidak sepandai A dalam mata kuliah X
yang 1 sks tersebut, tapi ia tidak terpaku pada mata kuliah itu saja,
tapi semua mata kuliah sebanyak 24 sks yang diambil ia maksimalkan
sehingga total nilainya jauh lebih besar dari si A. Dari sini kita tahu
kalau si B lebih cerdas daripada si A karena ia tidak terjebak pada satu
mata kuliah saja dan mempersiapakn segalanya dengan baik.
Dan orang yang paling cerdas di dunia adalah….. beberapa pasti ada yang sudah tahu jawabannya
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)
Yak, orang yang paling cerdas adalah mereka yang paling banyak inget
mati dan yang paling baik mempersiapkan. Loh? Kok bukan yang jago
matematika, juara olimpiade sains, master entrepreneur, yang IQ jenius,
dsb? Seperti contoh di atas. Nggak ada guna nilai 1 mata kuliah yang
cuma 1 sks paling bagus tapi 23 sks lain nggak ada yang lulus. Percuma
cuma pinter masalah ilmu keduniaan (yang saya tandain ijo, seperti ilmu
fisika, matematika,juara olimpiade sains, master entrepreneur, yang IQ
jenius,) tapi hal lain yang sangat utama malah ditinggalkan. Kita
(termasuk penulis sendiri) sering terjebak pada yang ijo-ijo di atas
(ilmu keduniaan), mengira jika pintar dalam suatu ilmu (istilahnya ilmu
keduniaan), maka ialah yang cerdas. Sering terjebak bahwa yang IQ paling
tinggi, ialah yang cerdas. Sering kita terjebak nilai/ilmu yang harus
kita kejar dan amalkan adalah tentang keduniaan. Akhirnya kita terjebak
pada hal tersebut dan melupakan lain yang jauh lebih penting. Kita nggak
mengenal Allah dengan baik, jarang inget Allah, sholat gesit, dll.
Mereka yang paling cerdas adalah yang paling banyak inget mati dan
tahu cara mempersiapkannya. Mana ilmu yang diutamakan, mana yang perlu,
mana yang tidak perlu, dsb agar bisa beramal sebaik mungkin agar
dirahmati dan dicintai Allah.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Ali-Imran:110)
0 komentar:
Posting Komentar