Amar ma’ruf Nahi Munkar Menurut Ajaran Islam
Dalam hadist- hadist banyak dijumpai keterangan yang memerintahkan
supaya mengajak berbuat baik dan melarang perbuatan munkar. Malah hal
tersebut dinyatakan memiliki kedudukan yang lebih tinggi nilainya
daripada Jihad membunuh orang yang ingkar pada Allah dan Rosulnya.
Dalam salah satu hadis di riwayatkan “Abu Zar al ghiffari berkata :
Abu Bakar Siddik R.A bertanya pada Nabi : Ya Rosullallah, adakah jihad
yang lain kecuali memerangi orang-orang musyrikin, orang yang
mempersekutukan Allah ? Rosullullah menjawab : ada, hai abu bakar.
Bahwasanya Allah Ta’ala mempunyai pejuang-pejuang (mujahidin) dimuka
bumiini yang lebih utama dari pada pahlawan-pahlawan (syuhada) yang
hidup, yang memperoleh rezeki, yang berjalan diatas muka bumi. Allah
bangga dengan mereka, pada malaikat malaikat di langit dan dihiasi untuk
mereka itu surge, sebagaimana Ummu Salamah berhias untuk rosullullah.
Abu Bakar bertanya lagi: siapakah mereka itu ya Rosullullah ? “ Nabi
menjawab “ Orang - orang yang mengajak berbuat baik (ma’ruf) dan
melarang berbuat jahat (munkar), berkasih- kasihan pada jalan Allah dan
marah pada jalan Allah”.
Pada hadist diatas , Rosullullah menegaskan bahwa bakti orang yang
melakukan Amar ma’ruf nahi munkar itu adalah suatu jihad yang memiliki
nilai tinggi pada sisi Allah SWT. Fungsi dan kedudukan kaum muslimin
dalam menghadapi tugas kemasyarakatan ditegaskan dalam Al- Qur’an : “
Kamu adalah ummat yang paling baik, yang dilahirkan untuk kepentingan
manusia, menyuruh mengerjakan yang baik dan melarang membuat yang jahat,
serta beriman pada Allah”. ( Al –Imran 110).
Pada ayat tersebut diatas ditegaskan oleh tuhan, bahwa kaum muslimin
memiliki kedudukan yang tinggi di tengah-tengah umat manusia, sebab
mereka mempunyai tiga sikap hidup yang nyata, yaitu :
1. Menyuruh berbuat baik 2. Melarang berbuat jahat 3. Beriman pada Allah.
Disinilah terletak keistimewaan doktrin (ajaran) islam, karena ketiga
sikap hidup yang positif itu tidaklah dijumpai pada ajaran – ajaran
agama yang lain. Tidak ada agama lain yang mengajarkan begitu tegas
bahwa “mengajak berbuat baik dan melarang berbuat jahat “ sebagai satu
kewajiban pribadi bagi tiap-tiap pemeluknya, seperti yang di ajarkan
oleh islam.
Lebih jauh islam adalah satu agama yang mengandung ajaran-ajaran
kemasyarakatan yang mengatur hubungan antara manusia denga manusia
bagaikan satu tubuh, jika sebagian menderita sakit maka seluruh tubuh
akan merasakannya. Tidaklah cukup seorang muslim menjadi seorang yang
baik saja yang hanya hiodup untuk kebahagiaan dan kemanfaatan dirinya.
Tapi disamping itu dia harus memberikan kebahagiaan dan kemanfaatan
kepada manusia yang lain dengan jalan mengajak berbuat baik seperti
kebaikan yang diperbuatnya.
Tidak cukup seorang muslim sekedar mencegah dirinya sendiri tidak
berbuat jahat, tapi dia harus pula melarang manusia yang lain supaya
tidak melakukan kejahatan. Inilah yang di maksud dengan keistimewaan
doktrin(ajaran0islam.Justru karena keistimewaan itu maka kaum muslimin
di karuniakan allah kedudukan yang paling baik diantara ummat –ummat
dalam sejarah dari Zaman ke Zaman.
0 komentar:
Posting Komentar