Teman itu Cermin Diri
Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
makhluk sosial manusia tak akan bisa lepas dengan interaksi sesamanya.
Dari aktifitas interaksi tersebut, terciptalah sebuah hubungan sosial
yakni pertemanan dan atau persahabatan.
Sebagai seorang muslim, tentunya dalam
berteman memiliki kaidah penting yang akan mempengaruhi kehidupan kita.
Teman biasanya menjadi orang terdekat kita setelah keluarga dalam
aktifitas kita. Teman juga menjadi partner paling asik untuk sama-sama
saling mendukung untuk mencapai sesuatu.
Nah, teman juga ikut andil dalam
mempengaruhi pola fikir, perilaku, dan gaya hidup kita. Karenanya,
berhati-hatilah dalam memilih teman sepergaulan. Fenomena tawuran yang
mengakibatkan kematian remaja setaraf SMP SMA baru-baru ini adalah wujud
dari sebuah pertemanan yang kurang benar. Mereka saling berteman karena
untuk melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan umum bahkan justru
merugikan diri sendiri. Akibat salah memilih teman, betapa banyaknya
korban-korban berjatuhan seperti narkoba, minum minuman keras, ganja,
sex bebas, dll. Naudzubillah..
Mari kita simak beberapa perkataan
Sahabat dan hadist rosulullah tentang hubungan pertemanan. Teman itu,
mencerminkan siapa diri kita.
“Jangan engkau tanya tentang seseorang, tanyalah tentang temannya, karena setiap orang itu akan meneladani temannya.” (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu).
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927).
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Permisalan teman
duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan
tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan
memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan
mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan
membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak
sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
“ah, lu jangan pilih-pilih teman lu, nggak baik”. Kadang kita sering mendengar pernyataan ini dari suara teman-teman lain.
Kawan, hidup hanya sekali, dan Allah
memberikan kebebasan bagi kita untuk memilihnya, berteman dengan
orang-orang shalih lagi berilmu, atau berteman dengan mereka yang
berbuat sia-sia bahkan maksiat dariNya. Memilih teman untuk saling
menguatkan dalam ketaqwaan itu wajib, tapi jangan juga menjauhi sama
sekali teman-teman kita yang masih dalam tanda kutip ‘butuh diarahkan’.
Justru merekalah ladang amal (objek dakwah) kita kawan, untuk membantu
mereka agar kembali ke jalan yang sesuai tuntunan agama kita. Islam.
Selamat memilih teman, dan memilih ladang amal, bersabar dan berhati-hatilah dalam membersamainya.
Salam Semangat !
0 komentar:
Posting Komentar