Masalah-masalah di Tempat Kerja dan Solusi Mengatasinya
Semua orang yang pernah menjadi karyawan di suatu perusahaan pasti
setuju bahwa tak ada pekerjaan yang mulus tanpa masalah. Semua bidang
pekerjaan pasti pernah mengalami berbagai macam problematika yang
menghadang.
Ada beberapa hal yang sering menjadi masalah di tempat kerja, seperti
kesulitan untuk menjalin kerjasama dengan atasan dan rekan kerja, beban
pekerjaan yang terlalu berat dan tak sesuai dengan kapasitasnya,
bahkan ada juga yang sampai bosan setengah mati di kantor karena tak ada
pekerjaan yang perlu dilakukan.
Pada saat seperti itu, keinginan untuk kabur dari lingkungan yang
tak menyenangkan pasti ada dan biasanya yang dilakukan adalah resign (mengundurkan diri) dan mencari pekerjaan baru alias pindah kantor. Namun resign
tidak selalu jadi jalan keluar yang paling tepat untuk semua masalah di
lingkungan pekerjaan. Karena tidak ada jaminan di tempat yang baru akan
lebih baik. Bahkan, bisa jadi malah lebih buruk dari suasana kantor
yang sebelumnya. Selain suasana kerja baru yang mungkin saja tak
menyenangkan, kamu juga harus berjuang melawan rasa sesal karena salah
mengambil keputusan. Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik sebelum
mengambil keputusan untuk resign, apakah masalah yang ada masih
bisa diatasi atau tidak. Jangan sampai mengambil keputusan hanya karena
emosi atau sekedar untuk lari dari masalah.
Berikut ini merupakan beberapa masalah/keluhan yang sering memicu seseorang untuk resign beserta solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:
- Gaji kurang
Gaji kurang sering menjadi alasan karyawan untuk resign. Sebagai manusia normal, adalah wajar bila tak mengenal istilah cukup/puas. Apalagi berbagai kebutuhan hidup dengan harga-harga yang mencekik saat ini, sangatlah wajar bila seseorang mengharapkan gaji yang lebih. Namun, apakah karena masalah itu kita langsung buru-buru memutuskan untuk resign? Bagaimana solusi yang terbaik mengatasi masalah ini?
Solusi: Dalam menyikapi hal ini, sebaiknya yang dilakukan adalah survey dengan rekan-rekan kamu yang bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Bila kisaran gajinya masih sama, atau hanya beda-beda tipis, kemungkinan kamu tak harus menyalahkan gaji kamu yang kurang. Mungkin perlu melakukan tindakan cost efficiency atau mulai mencari sumber penghasilan tambahan. Bila memungkinkan kamu bisa meminta kenaikan gaji kepada atasan. Bila di perusahaan lain ternyata range salary untuk posisi kamu saat ini jauh lebih tinggi, mungkin bisa dipertimbangkan juga dari sisi lainnya, misalnya lingkungan kerja yang nyaman, tunjangan/fasilitas lain yang diberikan, kemungkinan untuk jenjang karir yang lebih baik, atau keuntungan-keuntungan lainnya yang mungkin saja tidak akan ditemui di tempat kerja yang gajinya lebih besar itu. - Tidak ada Bonus
Bonus bulanan, tahunan biasanya diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang mungkin ingin memberikan reward bagi karyawan sesuai dengan kinerjanya dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini biasanya bukan merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, kecuali dari awal sudah tercantum dalam surat perjanjian kerja. Namun demikian, masih sering terdengar keluhan mengenai ketiadaan bonus, apalagi bila pada jaman sebelumnya pernah ada acara pemberian bonus.
Solusi: Tetaplah bekerja dan memberikan peforma yang terbaik dengan pertimbangan bahwa bila kinerja semakin baik, maka keuntungan yang didapat perusahaan akan semakin besar dan perusahaan bisa memberikan bonus kepada karyawan-karyawannya.
- Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing
Tidak ada business trip ke luar negeri, tidak ada training untuk menambah skill, tidak ada company outing adalah beberapa keluhan yang juga menjadi masalah di tempat kerja. Hal itu bagi perusahaan yang sedari awal menjanjikannya atau pernah mengadakannya memang menjadi harapan tertentu bagi karyawan. Namun bila ternyata setelah berjalan sekian tahun dan peluang untuk hal itu ternyata cukup kecil, maka harap bersabar dulu. Biasanya memang program demikian ditujukan bagi jabatan atau posisi tertentu dalam perusahaan. Kecuali untuk company outing, biasanya dilakukan beramai-ramai dan itu pun tergantung pada kondisi keuangan perusahaan.
Solusi: Daripada harus pusing karena ini, untuk menambah wawasan dan pengalaman bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan, atau mengikuti seminar-seminar. Jika alasannya hanya karena ini, rasanya agak terburu-buru bila langsung mengambil keputusan untuk resign. Terlebih di jaman seperti sekarang ini mencari pekerjaan sangatlah susah. Pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan. - Atasan Galak/Otoriter
Atasan model begini berpotensi besar bikin kita tertekan batin. Atasan galak ditambah pula dengan sikapnya yang kurang menghargai pendapat bawahan dan menganggap bawahan selalu jadi pihak yang salah dalam setiap situasi.
Solusi: Perlu diketahui, si bos marah besar tentu ada sebabnya. Mari introspeksi diri dulu. Dari kejadian pertama kita diomelin, tentunya kita bisa menebak seperti apa karakter atasan kita tersebut. Hasil kerja seperti apa yang ia sukai dan yang tidak ia sukai. Bila sudah tau, berusahalah memberikan hasil kerja terbaik yang bisa anda lakukan. Lihat juga sisi positifnya, bos model begitu akan membuat kita tetap rendah hati dan menyadari bahwa kita masih harus banyak belajar untuk mencapai kesempurnaan. Nah, kalo sudah berusaha sebaik mungkin, dan si bos masih suka marah-marah tidak jelas, sangatlah wajar bila pada akhirnya kamu mengambil keputusan untuk resign, karena meski bawahan kamu juga manusia yang tidak bisa diperlakukan seenaknya.
- Atasan Cuek/tidak perhatian
Dibanding bos galak, mungkin bisa lebih baik dengan model bos cuek. Namun ada kalanya kita sudah berusaha semaksimal mungkin dengan prestasi kerja segemilang mungkin, namun si bos tak peduli dan tak pernah memberikan reward apapun atau sekedar memuji.
Solusi:Sebaiknya kita kembali ke motivasi awal untuk bekerja bukanlah untuk mengesankan siapa-siapa. Tetaplah bekerja dengan baik dan sadarilah bahwa Tuhan maha tau dan tak ada hal baik yang akan sia-sia.
- Rekan kerja nggak asik/nggak menghargai
Masalah ini sedikit banyak tentu akan mengganggu kinerja kamu. Bila hanya satu dua orang saja yang nggak asyik/nggak menghargai, mungkin kamu masih bisa cuek dengan hal tersebut. Bagaimana bila semua orang melakukan hal yang sama?
Solusi: Langkah pertama yang bisa dilakukan tentunya adalah introspeksi diri. Sudahkah bersikap baik dan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja? Bila belum, resign bukanlah jalan keluar untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Karena kemungkinan besar masalahnya ada dalam diri kamu sendiri. Jadi harus berubah dan berusaha beradaptasi. Jangan berharap selalu dimengerti orang lain. Orang-orang memiliki terlalu banyak beban hidup yang harus dipikirkan dari pada pusing-pusing memikirkan bagaimana caranya membuat anda bahagia di kantor. Kalau cukup nyali, bisa melakukan survey, kira-kira hal apa yang tidak disukai oleh rekan kerja kamu dari dirimu, tanyakan dengan jujur dan katakan bahwa kamu ingin memperbaiki diri.
- Rekan kerja suka menjatuhkan
Tak dapat dipungkiri, politik di dunia kerja memang kadang kejam, kadang untuk mencapai suatu maksud dan tujuan, seseorang tak sungkan-sungkan menghalalkan berbagai cara, sampai cara-cara yang tidak manusiawi sekalipun. Salah satunya adalah menjatuhkan rekan di depan atasan untuk membuat dirinya menjadi yang terbaik, mencuri ide-ide brilianmu dan mengklaim itu idenya. Bagaimana caranya bisa bertahan dengan rekan kerja seperti itu?
Solusi: The answer is tetap bekerja dengan baik dan jangan terlibat di dalamnya. Cueklah walau mungkin diri kitalah yang akan disingkirkan tapi yakinlah bahwa rejeki setiap orang sudah diatur oleh Tuhan. Dan tetaplah semangat, tetaplah berikan performa terbaikmu.
- Pekerjaan Overload/mirip kerja rodi
Pekerjaan overload atau melebihi kapasitas yang membuatmu sering terpaksa jadi sukarelawan dengan membawa pulang pekerjaan ke rumah. Bila terjadi pada hari-hari tertentu mungkin bisa diterima, Bagaimana kalau setiap hari harus begitu?
Solusi: Bila beban kerja yang kamu dapatkan sesuai pula dengan upah atau keuntungan lain yang kamu dapatkan, tentunya kamu harus bertahan di kondisi tersebut. Karena memang biasanya untuk gaji yang lumayan besar, maka beban pekerjaan pun akan semakin bertambah berat. Yang perlu dilakukan adalah belajar mengatur pekerjaan dengan baik. Buat jadwal pekerjaan dan lakukan dengan disiplin.Cari cara kreatif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar tidak menumpuk. Bila memang sudah tak tertanggulangi, coba dikomunikasikan dengan atasan untuk mengambil kebijakan terbaik.
- Bosan nggak ada kerjaan/ Job description nggak jelas
Setiap hari menuju kantor dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan : “Hari ini gw mo ngapain yah di kantor?” Hal ini bisa terjadi juga untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu, dimana job description tidak jelas dan bisa terjadi juga bila karena masalah tertentu, misalnya seorang atasan tidak lagi memberikan pekerjaan kepadamu karena merasa kamu tidak kompeten dalam hal itu. Pada jenis pekerjaan yang terlalu santai, bagi orang-orang tertentu mungkin bisa sangat membosankan.
Solusi: Berpikir kreatif untuk menemukan hal-hal baru yang bisa dilakukan di kantor, tentunya yang mendukung pekerjaan utama. Waktu yang ada juga bias diisi dengan belajar banyak hal dan memiliki kesempatan untuk menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya. Dengan cara-cara seperti ini, tak menutup kemungkinan atasan yang pada awalnya mungkin enggan memberikan pekerjaan kepada kamu malah justru melihat kelebihan lain yang ada dalam diri kamu. Dan pada akhirnya kamu justru menjadi salah satu karyawan yang bisa diandalakannya.
- Pekerjaan nggak sesuai minat
Tuhan menciptakan setiap orang dengan minat dan bakat yang berbeda tentu ada maksudnya, agar bisa diaplikasikan dengan baik sesuai dengan bakatnya itu. Namun, kadang kita tidak menyadari apa yang sebenarnya bakat dan minat kita. Sehingga, memilih karir dan pekerjaan yang kurang tepat dan kita pun kurang menikmati pekerjaan tersebut.
Solusi: Bila memang kamu sudah terlanjur bekerja di karir yang kurang kamu minati, kamu bisa mencoba untuk bertahan dengan mulai mencoba menyukai dan menikmati pekerjaan tersebut. Cobalah juga untuk menggali dan mempelajari bidang tersebut. Jangan buru-buru memutuskan untuk resign karena bisa jadi kamu juga memiliki talenta di bidang tersebut. Bila memang kamu sudah berusaha mencoba namun minat dan kemampuan kamu memang bukan di sana, tidak ada salahnya bila kamu ingin beralih ke profesi lain yang benar-benar sesuai dengan bidangmu. Pastinya, pertimbangkan baik-baik segala keputusanmu agar tidak sampai salah memilih pekerjaan untuk yang kedua kalinya.
- Gak ada promosi/kenaikan jabatan
Sudah bertahun-tahun kerja di perusahaan tersebut dan kamu masih berada di level yang sama? No progress? Bagaimana sebaiknya?
Solusi: Semua pihak pasti tahu dan bisa menilai jenis karyawan yang pantas dipromosikan atau tidak. Jika kamu memang pantas, maka peluang akan selalu ada untuk jabatan dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Kalau belum? Perlu belajar dulu, lalu buktikan bahwa kamu memang sudah pantas untuk jabatan yang lebih tinggi dengan hasil kerja yang excellent. Tapi perlu kamu lihat juga kondisi di perusahaan tempat kamu bekerja, apakah memang ada sistem yang memadai mengenai promosi jabatan.
- Jarak rumah ke kantor jauh banget
Perjalanan yang jauh dan melelahkan plus acara macet yang hampir membunuh semangat kerja?
Solusi: Belajarlah mengatur waktu dengan baik. Kamu bisa ngekos atau beli rumah di dekat kantor. Kalau hal itu tidak memungkinkan, sadarilah, bahwa kamu tidak sendirian. Hampir semua karyawan di kota besar mengalaminya Tetaplah semangat menjalani hari-hari sibukmu!
0 komentar:
Posting Komentar