Nabi Muhammad dan Wanita Ideal yang Layak untuk Dinikahi
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Dunia laksana perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah.”
Dalam riwayat yang lain: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya dalam urusan akhirat.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Setelah takwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik dibanding istri yang shalehah dan cantik yang:
1. Jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya dia selalu taat.
2. Jika suaminya memandangnya dia menyenangkan.
3. Jika suaminya menyumpahinya dia selalu memperbaiki dirinya.
4. Dan jika suaminya meninggalkannya (bepergian) dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya.”
2. Jika suaminya memandangnya dia menyenangkan.
3. Jika suaminya menyumpahinya dia selalu memperbaiki dirinya.
4. Dan jika suaminya meninggalkannya (bepergian) dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
1. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena memandang kemuliaan derajatnya, maka Allah Swt. tidak akan menambah baginya kecuali kehinaan.
2. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena memandang hartanya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kefakiran.
3. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita karena kecantikannya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kerendahan.
4. Dan barangsiapa menikah dengan sorang wanita tanpa tujuan lain kecuali agar dia lebih mampu meredam gejolak pandangannya dan lebih dapat memelihara kesucian seksualnya dari perbuatan zina atau dia hanya ingin menyambung ikatan kekeluargaan, maka Allah Swt. akan selalu memberkahinya bagi istrinya.
2. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena memandang hartanya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kefakiran.
3. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita karena kecantikannya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kerendahan.
4. Dan barangsiapa menikah dengan sorang wanita tanpa tujuan lain kecuali agar dia lebih mampu meredam gejolak pandangannya dan lebih dapat memelihara kesucian seksualnya dari perbuatan zina atau dia hanya ingin menyambung ikatan kekeluargaan, maka Allah Swt. akan selalu memberkahinya bagi istrinya.
Sedangkan seorang hamba sahaya yang jelek rupa dan hitam kulitnya, namun kuat imannya adalah lebih utama.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Barangsiapa
mempunyai anak dan mampu untuk mengawinkannya, namun dia tidak mau
mengawinkannya. Kemudian anaknya berbuat zina, maka keduanya berdosa.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Seorang wanita dinikahi karena 4 hal, yaitu: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaklah kamu menikah dengan wanita yang kuat agamanya agar kamu memperoleh kebahagiaan.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa
ingin menghadap ke haribaan Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka
kawinlah dengan wanita yang merdeka.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Ada 4 resep kebahagiaan bagi seseorang yaitu:
1. Istrinya adalah wanita shalehah.
2. Putra-putrinya baik-baik.
3. Pergaulannya bersama orang-orang shaleh.
4. Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri.
2. Putra-putrinya baik-baik.
3. Pergaulannya bersama orang-orang shaleh.
4. Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri.
Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik wanita dari umatku ialah yang berwajah ceria dan sedikit maharnya.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan wanita
yang periang dan banyak anaknya. Karena sesungguhnya aku akan
membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi terdahulu
kelak pada hari kiamat.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda kepada Zaid bin Tsabit: “Hai Zaid, apakah engkau sudah kawin?”
Zaid menjawab: “Belum.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Kawinlah, maka engkau akan selalu terjaga sebagaimana engkau menjaga diri. Dan janganlah sekali-kali kawin dengan lima golongan wanita.”
Zaid bertanya: “Siapakah mereka ya Rasulullah?”
Rasulullah Saw. menjawab: “Mereka adalah: syahbarah, lahbarah, nahbarah, handarah dan lafut.”
Zaid berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak mengerti apa yang engkau katakan.”
Maka Nabi Muhammad Saw. menjelaskan:
1. Syahbarah ialah wanita yang bermata abu-abu dan jelek tutur katanya.
2. Lahbarah ialah wanita yang tinggi dan kurus.
3. Nahbarah ialah wanita tua yang senang membelakangi suaminya (ketika tidur).
4. Handarah ialah wanita yang cebol dan tercela.
5. Lafut ialah wanita yang melahirkan anak dari laki-laki selain kamu.”
2. Lahbarah ialah wanita yang tinggi dan kurus.
3. Nahbarah ialah wanita tua yang senang membelakangi suaminya (ketika tidur).
4. Handarah ialah wanita yang cebol dan tercela.
5. Lafut ialah wanita yang melahirkan anak dari laki-laki selain kamu.”
Satu riwayat menceritakan: “Seorang laki-laki datang menghadap kepada Rasulullah Saw. dan berkata: “Ya Rasulullah, aku menemukan seorang wanita yang baik dan cantik, tetapi dia mandul. Apakah aku boleh mengawininya?”
Rasulullah Saw. menjawab: “Jangan.”
Kemudian dia datang lagi kepada Rasulullah untuk kedua kalinya. Nabi Muhammad Saw. tetap melarangnya. Dia pun datang lagi untuk ketiga kalinya. Nabi Muhammad Saw. pun tetap melarangnya menikahi wanita itu, dan beliau Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan wanita yang selalu menyenangkan hati dan banyak anaknya. Karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah keturunan kalian.”
0 komentar:
Posting Komentar