Pilihan Dari Allah Adalah yang Terbaik
Sungguh memberikan pelajaran berharga bahwa apa yang dipilihkan oleh
Allah buat kita adalah yang terbaik. Boleh jadi apa menurut kita buruk
ternyata baik bagi Allah, dan sebaliknya boleh jadi apa yang baik
menurut ternyata buruk bagi Allah SWT. Oleh karena itu, janganlah kita
suka berburuk sangka kepada Allah SWT
Suatu masa, ada seorang raja yang sangat menyayangi rakyatnya,
setiap rakyatnya mendapat musibah dia selalu mengatakan Al Khair
Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, sehingga menjadi
lapanglah hati rakyatnya mendengar hal ini.
Suatu hari sang raja mendapat musibah jari tangannya putus, lalu
ia mengadu kepada salah seorang menteri kesayangannya, dan menteri
tersebut mengatakan kepada raja hal yang biasa ia katakan pada
rakyatnya, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.
Mendengar hal ini sang raja murka dan memenjarakan perdana menteri tadi.
Suatu hari raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka
tersesat jauh di dalam hutan dan tertangkap sekelompok penyembah roh.
Satu persatu pasukan raja di sembelih untuk di persembahkan ke dewa
penyembah roh tadi hingga tiba giliran araja mereka melihat jari raja
yang terputus sehingga mereka tidak jadi menyembelih raja karena
dianggap cacat. akhirnya raja selamat dan kembali ke istananya.
Raja segera membebaskan menteri yang ia penjarakan tadi dan
berkata benar apa yang engkau bilang wahai menteri Al Khair
Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, lalu ia menceritakan
apa yang terjadi pada menteri tadi.
Dan sang raja bertanya pada menteri lalu apakah penjara bagimu
adalah yang terbaik pilihan Allah? sang menteri menjawab benar wahai
raja, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.
Sang raja bertanya apa terus apakah hikmahnya bagimu wahai menteri?
Menteri menjawab seandainya saya tidak masuk penjara tentunya saya akan ikut bersama raja berburu dan tentunya saya sudah disembelih bersama pasukan lainnya. namun Allah menyelematkan saya dengan memasukkan saya ke penjara.
dari situs Percikan Iman
0 komentar:
Posting Komentar