Teman yang Membahagiakan
Menjalin pertemanan tentu hal
yang menyenangkan bukan? Apalagi pertemanan yang terjalin sudah cukup lama,
bahkan sudah menjadi pelengkap satu sama lain. Tawa, sedih, suka duka, canda
pasti pernah dirasakan bersama. Dan tak hanya itu, banyak pelajaran yang bisa
diambil dalam hubungan pertemanan.
Bagaimana mempertahanakan sebuah hubungan
pertemanan??
1. Pasang Niat
Diantara
kita banyak yang melupakan hal ini.
Menjalin hubungan pertemanan begitu saja tanpa ada niat dan visi menambah
kebaikan. Padahal, bukankah kebaikan itu
bernilai pahala? Nahhh… coba landasi niat baik pertemanan karena Allah Ta’ala.
Insya Allah kalau hal ini menjadi pijakan dasar pertemanan pasti segala
permasalahan yang terjadi dalam pertemanan dapat terselesaikan dan bahkan bisa
jadi lebih baik dan lebih dekat. Kecewa, kesal, marah pasti ada dalam
pertemanan. Namun menjaga niat dan visi hanya karena Allah, Insya Allah, segala
permasalahan terpecahkan dengan baik.
2. Kenali
Temanmu
Sudah
mengenal lama, apa yakin bisa menilai seseorang secara keseluruhan? Bukankah
sifat seseorang bisa berubah-ubah? Mmmm…. Point terpenting juga dalam menjaga
kelanggengan pertemanan adalah mengenali Ia sepanjang pertemanan berlangsung
lalu teruslah beradaptasi. Dalam proses adaptasi itu, coba kenali pahami hal
apa yang membuatnya marah , kecewa atau bahkan suatu hal yang bisa mengubahnya.
Jangan
sampai ternyata ada perkataan yang membuatnya minder, tersinggung atau merasa
rendah diri. Hindari suudzan dan juga
latih diri agar teman kitapun tidak memunculkan perasaaan suudzan. Karena bisa jadi prasangka buruk (suudzon) muncul karena kita sendiri yang membuat peluang prasangka
tersebut.
c 3. Memberilah
Bukankah
ajaran kita juga mengajarkan untuk saling menyanyangi? Salah satunya adalah
melalui pemberian hadiah. Ini salah satu cara agar timbul kasih sayang diantara
kita. Banyak cara lain juga untuk memunculkan rasa kasih saying, misalnya
pasang foto bersama di Display Picture
BB ,saling mengirim pesan pengingat dan yang pasti hal yang tidak boleh
dilupakan juga mendoakan dia dalam keadaaan dia tahu atau tidak. Bukankah
mendoakan orang lain, sama saja mendoakan diri kita sendiri? Yuks sebut nama
teman dalam panjatan doa kepada Allah SWT.
4. Perhatikan
Gaya hidup
Kenapa
perhatian terhadap gaya hidup teman
adalah salah satu caranya? Hmmm.. coba deh, muhasabah lagi gaya hidup kita.
karena bisa jadi gaya hidup kita yang berkecukupan membuat teman minder, sengaja atau tidak membuat hati teman lemah
dengan perkataan yang menyudutkannya. Misalnya, bukankah dalam pertemanan
berbeda pendapatan pasti akan terjadi?
Pendapatan
berbeda tentu gaya hidup pun berbeda. Disinilah point kita untuk bisa menempatkan diri, karena bisa jadi gaya hidup
kita yang berkecukupan secara tidak sengaja terbawa hingga kepertemanan,
sehingga teman yang biasa-biasa saja agak sungkan untuk bergabung kepada kita.
Tempatkan
posisi kita di tempat yang aman. Coba masuki dan pahami gaya hidupnya. Walaupun
berbeda pendapatan jangan sampai menyinggung atau bahkan teman yang awalnya nyaman
menjadi tidak nyaman saat bersama kita. alhasil sayang banget seandainya
kehilangan satu teman karena keegoisan kita.
5. Maafkanlah
Tidak
dipungkiri perbedaan pendapat dalam pertemanan pasti ada. Kuncinya adalah
memaafkan. Coba tekan lagi ego yang ada dalam diri, ingat kembali niat awal
pertemanan. Kalau hanya Allah yang menjadi landasan awal pertemanan memaafkan
itu akan mudah. Dan iringi juga dengan berbuat baik maskipun pernah tersakiti.
Lakukanlah kebaikan itu. karena Allah Maha Tahu dan tidak mungkin disia-siakan.
Yakinlah setiap perbuatan memiliki ganjarannya.
Dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan
yang buruk itu seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak
wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya atau engkau membelinya atau
engkau hanya akan mencium harumnya. Sementara pandai besi mungkin akan membakar
bajumu atau engkau akan mencium bau yang tidak sedap” (Bukhari dan Muslim).
Melalui hadits tersebut, semoga kita senantiasa menjadi seorang
teman yang selalu membawa “keharuman” (red-Kebahagiaan) untuk teman kita,
karena sejatinya bila seorang teman sudah bahagia bersama kita tidak menutup
kemungkinan terbukanya ragam ilmu yang akan kita peroleh dan pintu silaturrahmi
pun akan luas terbuka.
0 komentar:
Posting Komentar