Senin, 07 April 2014

Menjalin Pertemanan

Teman yang Membahagiakan
Menjalin pertemanan tentu hal yang menyenangkan bukan? Apalagi pertemanan yang terjalin sudah cukup lama, bahkan sudah menjadi pelengkap satu sama lain. Tawa, sedih, suka duka, canda pasti pernah dirasakan bersama. Dan tak hanya itu, banyak pelajaran yang bisa diambil dalam hubungan pertemanan. 
Bagaimana mempertahanakan sebuah hubungan pertemanan??


1. Pasang Niat
 
Diantara kita banyak yang melupakan hal ini.  Menjalin hubungan pertemanan begitu saja tanpa ada niat dan visi menambah kebaikan.  Padahal, bukankah kebaikan itu bernilai pahala? Nahhh… coba landasi niat baik pertemanan karena Allah Ta’ala. Insya Allah kalau hal ini menjadi pijakan dasar pertemanan pasti segala permasalahan yang terjadi dalam pertemanan dapat terselesaikan dan bahkan bisa jadi lebih baik dan lebih dekat. Kecewa, kesal, marah pasti ada dalam pertemanan. Namun menjaga niat dan visi hanya karena Allah, Insya Allah, segala permasalahan terpecahkan dengan baik.

2. Kenali Temanmu
 
Sudah mengenal lama, apa yakin bisa menilai seseorang secara keseluruhan? Bukankah sifat seseorang bisa berubah-ubah? Mmmm…. Point terpenting juga dalam menjaga kelanggengan pertemanan adalah mengenali Ia sepanjang pertemanan berlangsung lalu teruslah beradaptasi. Dalam proses adaptasi itu, coba kenali pahami hal apa yang membuatnya marah , kecewa atau bahkan suatu hal yang bisa mengubahnya.

Jangan sampai ternyata ada perkataan yang membuatnya minder, tersinggung atau merasa rendah diri. Hindari suudzan dan juga latih diri agar teman kitapun tidak memunculkan perasaaan suudzan. Karena bisa jadi prasangka buruk (suudzon) muncul karena kita sendiri yang membuat peluang prasangka tersebut.

3. Memberilah 

Bukankah ajaran kita juga mengajarkan untuk saling menyanyangi? Salah satunya adalah melalui pemberian hadiah. Ini salah satu cara agar timbul kasih sayang diantara kita. Banyak cara lain juga untuk memunculkan rasa kasih saying, misalnya pasang  foto bersama di Display Picture BB ,saling mengirim pesan pengingat dan yang pasti hal yang tidak boleh dilupakan juga mendoakan dia dalam keadaaan dia tahu atau tidak. Bukankah mendoakan orang lain, sama saja mendoakan diri kita sendiri? Yuks sebut nama teman dalam panjatan doa kepada Allah SWT.

4. Perhatikan Gaya hidup

Kenapa perhatian terhadap  gaya hidup teman adalah salah satu caranya? Hmmm.. coba deh, muhasabah lagi gaya hidup kita. karena bisa jadi gaya hidup kita yang berkecukupan membuat teman minder,  sengaja atau tidak membuat hati teman lemah dengan perkataan yang menyudutkannya. Misalnya, bukankah dalam pertemanan berbeda pendapatan pasti akan terjadi?

Pendapatan berbeda tentu gaya hidup pun berbeda. Disinilah point kita untuk bisa menempatkan diri, karena bisa jadi gaya hidup kita yang berkecukupan secara tidak sengaja terbawa hingga kepertemanan, sehingga teman yang biasa-biasa saja agak sungkan untuk bergabung kepada kita.

Tempatkan posisi kita di tempat yang aman. Coba masuki dan pahami gaya hidupnya. Walaupun berbeda pendapatan jangan sampai menyinggung atau bahkan teman yang awalnya nyaman menjadi tidak nyaman saat bersama kita. alhasil sayang banget seandainya kehilangan satu teman karena keegoisan kita.

     5. Maafkanlah

Tidak dipungkiri perbedaan pendapat dalam pertemanan pasti ada. Kuncinya adalah memaafkan. Coba tekan lagi ego yang ada dalam diri, ingat kembali niat awal pertemanan. Kalau hanya Allah yang menjadi landasan awal pertemanan memaafkan itu akan mudah. Dan iringi juga dengan berbuat baik maskipun pernah tersakiti. Lakukanlah kebaikan itu. karena Allah Maha Tahu dan tidak mungkin disia-siakan. Yakinlah setiap perbuatan memiliki ganjarannya.

Dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan yang buruk itu seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya atau engkau membelinya atau engkau hanya akan mencium harumnya. Sementara pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium bau yang tidak sedap” (Bukhari dan Muslim).

Melalui hadits tersebut, semoga kita senantiasa menjadi seorang teman yang selalu membawa “keharuman” (red-Kebahagiaan) untuk teman kita, karena sejatinya bila seorang teman sudah bahagia bersama kita tidak menutup kemungkinan terbukanya ragam ilmu yang akan kita peroleh dan pintu silaturrahmi pun akan luas terbuka


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution