Senin, 21 September 2015

Lemahnya Hadits Ibadah Qurban

Hadits-hadits lemah seputar ibadah qurban
Hendaknya ditinggalkan jika kita menemukan tulisan atau mendengar seorang muslim / muslimah yang dikatakan ‘pandai agama’ ketika berdalil menggunakan hadits-hadits yang lemah (dhoif). Sebab sama saja kita berdusta atas nama Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Kita menyandarkan hadits tersebut pada Rasulullah, padahal hadits tersebut ada kelemahan riwayat padanya alias bukan dari Rasulullah. Apapun haditsnya, jika lemah kita tinggalkan, sebagaimana hadits lemah seputar ibadah qurban berikut ini:

1. Hadits tentang kesempurnaan sembelihan

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku diperintahkan pada hari Adha sebagai hari raya. Allah subhanahu wa ta’ala menghadiahkannya untuk umat ini.” Seorang sahabat bertanya: “Bagaimana pendapatmu (kabarkan kepada saya) jika aku tidak mendapatkan kecuali sembelihan hewan betina, apakah aku menyembelihnya?” Beliau menjawab: “Jangan. Akan tetapi ambillah dari rambut dan kukumu, cukur kumis serta bulu kemaluanmu. Itu semua sebagai kesempurnaan sembelihanmu di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.” (HR. Abu Dawud no. 2786)

Kelemahan hadits tersebut ada pada salah seorang perawi hadits bernama ‘Isa bin Hilal Ash-Shadafi. Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah mendhaifkannya dalam Dha’if Abi Dawud. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)

2. Hadits tentang sembelihan khusus untuk orang meninggal

Dari Hanasy ia berkata: “Aku melihat ‘Ali bin Abi Thalib sedang menyembelih dua ekor domba. Kemudian aku bertanya: ‘Apa ini?’ Ali pun menjawab: ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku agar aku menyembelih hewan qurban untuknya, dan akupun menyembelihkan untuknya.” (HR. Abu Dawud no. 2786, At-Tirmidzi no. 1495)

Sanad hadits ini lemah, terdapat di dalamnya seorang rawi yang bernama Abul Hasna`, yang dia tidak dikenal. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)

3. Hadits tentang pahala bagi orang yang berqurban

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pada setiap hewan qurban, terdapat kebaikan di setiap rambut bagi pemiliknya.” (HR. At-Tirmidzi. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Hadits ini maudhu’ (palsu).”)

4. Hewan qurban merupakan tunggangan di atas shirath

“Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia adalah tunggangan kalian di atas shirath.”
Hadits ini lemah sekali (dha’if jiddan). Dalam sanadnya ada Yahya bin Ubaidullah bin Abdullah bin Mauhab Al-Madani, dia bukanlah rawi yang tsiqah, bahkan matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan oleh para ulama). Juga ayahnya, Ubaidullah bin Abdullah, adalah seorang yang majhul. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani rahimahullah (2/14, no. hadits 527, dan 3/114, no. hadits 1255), Dha’iful Jami’ (no. 824). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 60 dan 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)

“Gemukkanlah hewan qurban kalian, karena dia adalah tunggangan kalian di atas shirath.”

Hadits dengan lafadz ini tidak ada asalnya. Ibnu Shalah rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak dikenal, tidak pula tsabit (benar datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 64, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)

5. Darah sembelihan jatuh di tempat penyimpanan Allah

“Wahai sekalian manusia, berqurbanlah dan harapkanlah pahala dari darahnya. Karena meskipun darahnya jatuh ke bumi namun sesungguhnya dia jatuh ke tempat penyimpanan Allah k.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul Ausath)

Hadits ini maudhu’ (palsu). Dalam sanadnya ada ‘Amr bin Al-Hushain Al-’Uqaili, dia matrukul hadits, sebagaimana dinyatakan Al-Haitsami Rahimahullah. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani Rahimahullah (2/16, no. hadits 530). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
Semoga kita tidak meyakini Hadits lemah seputar ibadah qurbanyang yang telah disebutkan di atas.




(Tulisan ini saya kutip dari majalah islam Asy-Syariah Edisi 036)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution