Jika Tidak Ikhlas
Alamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang
Maha Menguasai seluruh alam ini, menggolongkan kita sebagai
hamba-hamba-Nya yang terampil menjaga kebersihan hati. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya
Alloh tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta
kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi)
Saudaraku,
yang membuat hidup ini terasa berat adalah jikalau hati tidak ikhlas
dalam beramal. Meski amal yang dilakukan adalah amal yang ringan, namun
jika tidak ikhlas maka akan terasa sangat menyusahkan. Orang yang ikhlas
akan ringan saja menjalani hidup ini karena besar atau kecil amal yang
ia lakukan, ia akan senantiasa menikmatinya karena yakin Alloh Maha
Mengetahui dan Maha Menepati Janji. Sedangkan orang yang tidak ikhlas,
meski hanya memindahkan bungkus permen yang tercecer ke dalam tong
sampah, akan terasa berat jikalau tidak ada orang yang melihatnya.
Sungguh
rumit hidup orang yang tidak ikhlas, kemana-mana yang dicari adalah
penilaian makhluk. Melakukan apapun ia selalu berharap-harap dipuji
orang lain, berharap-harap diberi balas jasa oleh orang lain, berharap
dihargai, disanjung oleh orang lain. Dan, jika ia sudah beramal namun
tidak mendapatkan hal tersebut, betapa nelangsa hatinya. Sehingga ia
tidak mendapatkan apapun dari amalnya kecuali lelah belaka.
Inilah
orang yang riya’, yang berharap-harap amalnya dilihat dan dipuji orang
lain. Sangat rugi orang yang riya’, karena amalnya akan hangus begitu
saja. Abu Sa’id Al Khudri menyampaikan sebuah riwayat bahwa suatu ketika
Rosululloh Saw. pernah mengingatkan akan bahaya Dajjal. Lantas beliau
bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih aku takutkan bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al Masih Ad Dajjal?” Para sahabat berkata, “Tentu ya Rosululloh.” Kemudian beliau bersabda, “Syirik khofi (syirik yang samar) di mana seseorang sholat lalu ia perbagus sholatnya agar dilihat orang lain.” (HR. Ibnu Majah)
Semoga Alloh Swt. senantiasa memberi petunjuk kepada kita sehingga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang ikhlas. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar