Rabu, 28 September 2016

Tidak Ikhlas

Jika Tidak Ikhlas

Alamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menguasai seluruh alam ini, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang terampil menjaga kebersihan hati. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.


Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya Alloh tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi)

Saudaraku, yang membuat hidup ini terasa berat adalah jikalau hati tidak ikhlas dalam beramal. Meski amal yang dilakukan adalah amal yang ringan, namun jika tidak ikhlas maka akan terasa sangat menyusahkan. Orang yang ikhlas akan ringan saja menjalani hidup ini karena besar atau kecil amal yang ia lakukan, ia akan senantiasa menikmatinya karena yakin Alloh Maha Mengetahui dan Maha Menepati Janji. Sedangkan orang yang tidak ikhlas, meski hanya memindahkan bungkus permen yang tercecer ke dalam tong sampah, akan terasa berat jikalau tidak ada orang yang melihatnya.

Sungguh rumit hidup orang yang tidak ikhlas, kemana-mana yang dicari adalah penilaian makhluk. Melakukan apapun ia selalu berharap-harap dipuji orang lain, berharap-harap diberi balas jasa oleh orang lain, berharap dihargai, disanjung oleh orang lain. Dan, jika ia sudah beramal namun tidak mendapatkan hal tersebut, betapa nelangsa hatinya. Sehingga ia tidak mendapatkan apapun dari amalnya kecuali lelah belaka.

Inilah orang yang riya’, yang berharap-harap amalnya dilihat dan dipuji orang lain. Sangat rugi orang yang riya’, karena amalnya akan hangus begitu saja. Abu Sa’id Al Khudri menyampaikan sebuah riwayat bahwa suatu ketika Rosululloh Saw. pernah mengingatkan akan bahaya Dajjal. Lantas beliau bersabda, “Maukah kukabarkan pada kalian apa yang lebih aku takutkan bagi kalian menurutku dibanding dari fitnah Al Masih Ad Dajjal?” Para sahabat berkata, “Tentu ya Rosululloh.” Kemudian beliau bersabda, “Syirik khofi (syirik yang samar) di mana seseorang sholat lalu ia perbagus sholatnya agar dilihat orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Semoga Alloh Swt. senantiasa memberi petunjuk kepada kita sehingga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang ikhlas. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.



Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution