Rabu, 02 Oktober 2013

Dzikir Atau Mengingat Allah Swt

Keutamaan Dzikirullah (Mengingat Allah) 

Assalamualaikum , Sahabat-ku yang dimuliakan Allah , Cahaya Kemuliaan Sayyidina Muhammad Saw semoga menanungi hati anda dan keluarga dengan rahmat dan keberkahan

Sahabatku Dzikir atau mengingat Allah Swt adalah adalah amalan yg begitu mulia ,dengan berdzikir akan membuat kita semakin dekat dengan Allah Swt , dzikir merupakan perintah Allah Swt kepada hamba-hambaNya Agar mereka semakin dekat kepada Allah  ,sebagaiman firman Allah Swt

وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

 

"Dan sesungguhnya berdzikir kepada Allah itu adalah lebih besar -keutamaannya-." (al-'Ankabut: 45)

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
 
"Maka berdzikirlah engkau semua kepadaKu, tentu Aku akan ingat padamu semua." (al-Baqarah: 152)

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
 
"Dan berdzikirlah engkau semua kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua berbahagia." (al-Jumu'ah: 10)
 
وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةًۭ وَأَجْرًا عَظِيمًۭا
 
"Dan orang-orang'yang berdzikir kepada Allah, lelaki dan perempuan dengan sebanyak-banyaknya, maka Allah menyediakan kepada mereka itu pengampunan serta pahala yang besar." (al-Ahzab: 35)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًۭا كَثِيرًۭا
 
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya dan Maha Sucikanlah Allah itu di waktu pagi dan sore," sampai akhir ayat. (al-Ahzab: 41)

تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًۭا
 
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun".(Al-Israa 44)

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

 
Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Hasyr 1)

Sahabatku jika seorang hamba berdzikir , mengingat Allah Swt maka disaat itu Allah Swt pun sedang mengingatnya Sebagaiaman Firman Allah Swt dalam Hadist Qudsi :

قَالَ رَسُوْلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ، إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ، بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً. (صحيح البخاري) وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ (صحيح البخاري)
 
Sabda Rasulullah SAW: “Dia Allah berfirman: “Aku bersama prasangka hambaKu, dan Aku Bersamanya ketika ia mengingatKu, jika ia mengingat/menyebutku dalam kesendirian, maka Aku Mengingatnya dalam DzatKu, jika ia mengingatKu, ditempat yang ramai, maka Aku mengingatnya ditempat yang lebih ramai (para malaikat2 suci) (Shahih Bukhari)
Allah SWT berfirman: “Aku bersama hambaKu, saat hambaKu mengingatku dan bergerak bibirnya menyebut namaKu” (Shahih Bukhari)

Sahabatku Kekuatan terbesar di langit dan Bumi untuk Makhluk adalah dzikrullah, jika mereka mengingat Allah disaat itu Allah bersama mereka, maka siapa lagi yang bisa mengalahkannya dari alam semesta ini jika Allah sedang bersamanya, tentunya bukan bersama dengan dzat Nya tetapi bersama dengan sayang dan cinta Nya, kalau seseorang sedang di lihat Allah dalam keadaan cinta, siapa pula yang bisa menyentuhnya, makhluk ghaib dan makhluk yang dhahir oidak satupun bisa berbuat apapun kecuali kehendak Dzat Nya.

Sahabatku dunia dan seisinya pun takkan mampu menggantikan kebersamaan dengan Allah , satu detik engkau bersama Allah maka jauh lebih indah dan berharga dari dunia dan seisinya “ sedetik bersama Allah jauh lebih baik dan berharga daripada seribu kali melihat surga” , adakah yang lebih indah dari kebersamaan dengan Allah ? Subhanallah , beruntunglah sanubari yang senantiasa mengingat Allah , Beruntunglah mereka yang ketika dibangkitkan menghadap Allah dengan Kerinduannya , keberuntungan mereka abadi selama-lamanya..

KEUTAMAAN KALIMAT – KALIMAT DZIKIR
 
Yang pertama kita bahas adalah Kalimat Subhanallah Wabihamdihi
Sahabatku ,Dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan, kenapa?

karena kita menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati sebagaimana sabda Rasullulah Saw :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

 
Sabda Rasulullah SAW : “Maukah kukabarkan pada kalian ucapan yang paling dicintai Allah?", ku katakan (Abu Dzar ra) : “Wahai Rasulullah SAW, kabarkan padaku ucapan yang paling dicintai Allah SWT”, bersabda Rasulullah SAW : “Ucapan yang paling dicintai Allah SWT adalah: "Subhanallahi wabihamdih (Maha Suci Allah dan padaNya pujian luhur.” ( Shahih Muslim )

Hadits tentang keutamaan bacaan tasbih ini terdapat sekitar 12 riwayat di dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, yang menjelaskan makna kemuliaan bacaan ini. Di dalm Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَـانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
“Dua kalimat yg ringan di lidah pahalanya berat di timbangan dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih adalah: Subhaanallaah wabihamdih subhaanallaahil ‘azhiim.”

Dan dalam riwayat lainnya :

سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Kedua riwayat Shahih Al Bukhari ini menunjukkan bahwa kalimat “subhanallah wabihamdih”, merupakan kalimat yang ringan diucapkan dengan lisan, dan berat di mizan (timbangan amal), dan sangat dimuliakan dan dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala.

Kalimat tasbih adalah mensucikan nama Allah subhanahu wata’ala meskipun Allah tidak butuh disucikan, namun cahaya kesuciannya kembali berpijar kepada kita, karena rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Barangsiapa yang membaca: “Subhanallah wabihamdihi” dalam sehari seratus kali, maka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air laut.”

Demikian agungnya makna kalimat “Subhanallah wabihamdihi, Maha Suci Allah”. Allah Maha Suci namun kita mensucikan Allah di dalam hati kita agar kita disucikan oleh Allah, disucikan dosa, disucikan dari musibah, disucikan dari penyakit, disucikan dari gundah, disucikan dari segala niat yang hina, dan disucikan di dunia dan akhirah.

Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari di dalam kitab Adab Al Mufrad bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita bahwa ketika nabi Nuh As akan wafat ia memanggil anak-anaknya dan berkata:wahai anak-anakku jika aku wafat nanti maka aku wasiatkan kepada kalian dua kalimat, yang pertama : “Laa ilaaha illallah” dan yang kedua : “Subhanallah wabihamdih”,

mengapa?

karena kalimat Laa ilaaha illallah jika ditimbang dengan seluruh alam semesta maka akan lebih berat kalimat Laa ilaaha illallah. Sedangkan kalimat Subhanallah wabihamdih adalah shalatnya seluruh makhluk selain jin dan manusia, dan dari kalimat ini Allah memberi rizki seluruh hamba-hamba-Nya, semakin banyak orang yang mengulang-ulang kalimat ini, maka akan semakin diluaskan rizkinya zhahir dan batin. Maka jika ingin diluaskan rizki oleh Allah perbanyaklah bacaan Subhanallah wabihamdih, diucapkan dengan lisan dan hatimu, semakin engkau memuji dan mensucikan Allah, maka Allah akan membuatmu semakin suci dan semakin terpuji
.
Begitu juga kemuliaan kalimat “ الحمدلله ” (Alhamdullilah) yang juga merupakan kalimat yang sangat pendek, namun telah disabdakan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

اَلْحَمْدُللهِ تَمْلأُ اْلمِيْزَانَ

“ Kalimat “Al Hamdulillah” memenuhi timbangan”  (Sahih Muslim)

Mengapa demikian?, karena makna yang begitu dalam dimana kalimat “ الحمدلله” adalah pujian untuk Allah, dan pujian itu muncul dari rasa cinta, maka jika cinta kepada Allah telah bergemuruh di dalam hati seorang hamba, maka hal itu akan memenuhi timbangan amal baik seseorang. Maksud dari penuhnya timbangan tersebut adalah bahwa Allah subhanahu wata’ala telah mencintainya, dan jika Allah telah mencintainya maka seluruh dosa-dosanya bisa berupa menjadi pahala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

وَلَا شَيْئَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنَ اللهِ وَلِذلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ


“ Dan tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada pujian ,oleh sebab itu Dia (Allah) memuji DzatNya” (Sahih Bukhari)

Mengapa Allah subhanahu wata’ala memuji dzatNya?,

karena Allah subhanahu wata’ala memang berhak untuk dipuji, jika seorang hamba memuji Allah subhanahu wata’ala dan ia mnegetahui bahwa Allah subhanahu wata’ala suka dipuji, kemudian hamba tersebut memuji Allah maka Allah akan memuliakannya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan hal tersebut kepada ummat beliau supaya mereka banyak memuji Allah subhanahu wata’ala, namun bukan berarti Allah subhanahu wata’ala butuh pujian kita, tidak seperti manusia yang diantara sifat fitrah manusia adalah suka dipuji dan tidak senang dihina, meskipun bagi orang-orang yang mencapai derajat yang tinggi dari para shalihin maka bagi mereka sama saja antara dipuji atau dihina. Maka jika seseorang suka dipuji maka mungkin saja ada keinginan buruk dalam dirinya dengan pujian itu, namun jika Allah menyukai pujian maka karena Allah memang berhak untuk dipuji, dan tiada yang berhak dipuji selainNya yang telah menciptakan kerajaan alam semesta. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam megajarkan kepada kita untuk banyak memuji Allah subhanahu wata’ala. sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :

اَلْحَمْدُلله تَمْلأُ الْمِيْزَانَ وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لله تَمْلآنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ


“ Alhamdulillah memenuhi (memberatkan) timbangan, dan Subhanallah waalhamdulillah keduanya memenuhi ruang yang ada di langit dan bumi, dan shalat itu adalah cahaya” (Sahih Muslim)

dengan membaca subhanallah wabihamdihi setiap harinya 100 kali maka hatimu akan merasa tenang, harimu akan lebih tenang dibanding hari yang engkau tidak membacanya, wajahmu akan lebih cerah daripada hari yang engkau tidak membacanya, perasaanmu lebih sejuk dibandingkan di hari yang engkau tidak membacanya. Begitu juga setiap selesai shalat membaca Subhanallah 33 x, Alhamdulillah 33 x, dan Allahu Akbar 33 x atau 34 kemudian diakhiri dengan bacaan Laailaaha illallah wahadahu laa syariika lah, lahu almulku wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu, namun dengan mendalami maknanya, jangan beramal untuk kau mendapatkan balasan dari Allah, jadikanlah amalan kita untuk mencapai keridhaan-Nya, maka Allah akan memberikan apa yang kita inginkan sebelum kita memintanya. Allah Maha Mengetahui hajat kita di masa ini, esok dan yang akan datang. Dan Allah Maha Tau apa yang harus dijauhkan dari kita dan apa yang harus diberikan kepada kita, Allah subhanahu wata’ala yang akan memilihkan yang terbaik dan yang terindah untuk kita, Allah subhanahu wata’ala akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada kita, jika Allah akan memberi apa yang kita kehendaki sebelum kita meminta, terlebih lagi jika kita memintanya.

: أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
(صحيح البخاري)


Sabda Rasulullah SAW: Orang yang paling beruntung mendapat syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), ikhlas dari hatinya atau dari dirinya” (Shahih Bukhari)

hujjatul islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani berkata di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa karena itulah kalimat ini selalu diajarkan oleh ulama’ untuk diulang-ulang dan terus direnungkan kedalaman maknanya, karena seluruh makna alam semesta berpadu dalam makna kalimat ini, karena seluruh rahasia alam semesta sebelum diciptakan, setelah diciptakan dan setelah sirna kesemuanya berpadu dalam kalimat ini, segala sesuatu dari hal-hal yang terlihat, yang terdengar, semua bentuk dan sifat, serta semua ciptaan Allah yang ada di alam ini tidak terlepas daripada kalimat “Laa ilaaha illallah” . Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Al Imam Al Bukhari di dalam kitab Adab Al Mufrad, yang menukil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana Rasulullah bersabda bahwa nabi Nuh berwasiat kepada putranya :

يَا إِبْنِيْ أُوْصِيْكَ بِكَلِمَتَيْنِ :"سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ وَلَاإِلهَ إِلَّا اللهُ

“ Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu dengan dua kalimat : “ Subhanallah wabihamdihi, dan Laailaaha illallah”

“Laailaaha illallah”, jika kalimat ini ditimbang dengan seluruh alam yang ada maka kalimat ini akan lebih berat, karena seluruh kalimat tidak ada jika tidak ada Allah subhanahu wata’ala, maka berpadu seluruh kejadian, seluruh sifat dan pemikiran, seluruh ketentuan yang pernah terjadi atau yang akan terjadi kesemuanya tidak akan pernah terlepas dari rantai dan kekuatan kalimat “Laailaaha illallah”, maka inilah kalimat yang terkuat, kalimat yang terdahsyat, kalimat yang terluhur dan kalimat inilah yang telah disabdakan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa yang mengucapkan “Laailaaha illallah” dari dasar hatinya atau dari dirinya, maka dialah orang yang paling beruntung yang mendapatkan syafaatku”

Demikian Allah banggakan orang yang menyebut Nama Allah Allah, bahkan Allah selalu sampaikan pada Sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ اللَّهُ
 
Tidak akan datang hari Kiamat hingga tak ada lagi dimuka bumi yang menyebut nama Allah,,, Allah.. ,demikian riwayat Shahih Muslim

Hari kiamat akan datang jika di Bumi tidak ada lagi yang menyebut Nama Allah, itulah tanda hari kiamat yang pasti datang, jika Bumi masih ramai dengan Dzikir Jalallah (dzikir jalalah adalah dzikir Yaa Allah Yaa Allah), oleh sebab itu para ulama dan para Mujadid Akhir zaman Makmurkan Dzikir Ya Allah Ya Allah, karna sudah akhir zaman semakin dekat maka semakin dekatlah akhir zaman namun akan semakin mundur dan memuai usia dunia ini, selama gemuruh Nama Allah masih di gemuruhkan di muka bumi.

Bayangkan Kehancuran alam semesta, jagat raya yang demikian luas di hancur leburkan oleh Allah subhanahu wata'ala, dengan kehendak Nya, dengan Kewibawaan Nya, dengan Keagungan Nya, dengan kehendak dan Kekuatan Nya, masih Allah tahan hanya karena seorang menyebut nama Allahu Allah. Jiwa satu orang ummat Muhammad menyebut Nama Allah tertahan dari bencana Kiamat.Dan tidak ada yang lebih berwibawa dari nama Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى أَنْ لَاتُقَالَ فِي الأَرْضِ الله الله

 
" Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga tidak lagi diucapkan "Allah Allah" di dunia" Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ اَلله الله

 
" Tidak akan terjadi hari kiamat pada seseorang yang mengucapkan "Allah Allah"

Tidak akan datang hari kiamat selama masih ada yang memanggil nama Allah, dan tidak pula akan datang hari kiamat menimpa seseorang yang menyebut nama Allahu Allahu. Jangan kita melihat orangnya, namun kita lihat kewibawaan nama Allah subhanahu wata'ala, satu jiwa yang menyebut nama Allah, hal itu menahan hancurnya alam semesta, jangankan hanya 1 atau dua gunung 20 gunung pun akan reda dengan kewibawaan cahaya nama Allah

lalu kalimat Allahu Akbar sangat luas, sekilas maknanya adalah kalimat itu menafikan seluruh kekuatan makhluk, hanya Allah swt, menafikan seluruh nama makhluk, hanya Allah swt Yang Maha ada, Maha berkuasa atas segala hajatku, maha berkuasa atas menyingkirkan segala musibahku, dst dst..maka mereka yg mengucap kalimat itu mereka telah menafikan seluruh kekuatan makhluk, hingga terbit kekuatan Allah pada gerak geriknya dan hari harinya,

Saudaraku yg kumuliakan, saya beri anda dzikir terdahsyat dari semua dzikir, dzikir ini dinamai oleh Guru Mulia saya dg sebutan Sultonuddzikir (Raja dari semua dzikir), yaitu "ALLAH...", inilah raja dari semua dzikir,mulailah mengamalkannya, karena berpadu seluruh dzikir dan berpadu seluruh nama Nya swt pada nama ini, berpadu pada nama ini seluruh kekuatan, seluruh kebahagiaan, seluruh kenikmatan, seluruh keindahan, seluruh keabadian, sema berpadu pada nama ini.dan akan berakhir pula seluruh nama pada nama ini, dan akan berawal seluruh nama nama bahagia dari nama ini pula.

mulailah.. ucapkan dg relung hati yg menggemuruh dengan rintihan.. Allah... Allah.. Allah.. mulailah saudaraku, benamkan seluruh isi hatimu dan seluruh pikiranmu dan seluruh Lahar api yg bergejolak dengan kegundahanmu itu.. benamkan pada Nama Agung Nya swt...

Demi Allah.. rubuhkan seluruh bumi, langit dan alam semesta dalam pikiran anda pada nama ini, maka dalam beberapa detik saja anda akan segera menemui tenang dan sejuk, lalu bila anda teruskan berkali kali, sehari dua hari, hari ketiga anda sudah lupa dg segala kesedihan.

SUNGGUH DENGAN MENGINGAT ALLAH TENANGLAH SANUBARI (QS Arra'd 28).


TAMBAHAN

keutamaan Dzikir-dzikir yang lain :

Rasul saw yg bersabda : Barangsiapa yg selesai shalat membaca subhanallah 33X, ALhamdulillah 33X, Allahu Akbar 33X, dan itu adalah 99, lalu ia menyempurnakannya dengan Laa ilaha illallahu wahdahu Laa Syarikalah, Lahul Mulku walahul Hamdu, Yuhyi wa Yumit, wa huwa ala kulli syay'in qadir, maka diampuni dosa dosanya walau sebanyak buih di Lautan (Shahih Muslim), dan pula teriwayatkan tentang sunnahnya hal ini juga pada Shahih Bukhari dan lainnya.

Keutamaan : Subhaanalloohi wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illalloohu walloohu akbar (100x)
Dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dan dari kakeknya RA, da berkata : Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah seratus kali di waktu pagi, seratus kali diwaktu sore, maka dia laksana orang yang melaksanakan haji seratus kali . Barangsiapa yang bertahmid kepada Allah seratus kali diwaktu pagi dan seratus kali diwaktu sore, maka dia laksana orang yang membawa seratus kuda perang di jalan Allah; atau dia berkata :  ikut berperang seratus kali. Barang siapa mengucapkan tahlil (la ilaha illallah) seratus kali di waktu pagi, dan seratus kali di waktu sore, maka dia laksana orang yang memerdekakan seratus budak dari anak cucu Nabi Ismail. Barangsiapa mengucapkan takbir seratus kali diwaktu pagi, dan seratus kali diwaktu sore, maka tidak ada seorangpun yang dapat menandingi amalannya dihari itu kecuali ada orang lain yang melakukan hal yang sama atau lebih dari yang dia amalkan" Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan beliau berkata: Hadits hasan, Imam An Nasa'i juga meriwayatkan hal yang sama (Dha'iful Jami' 5630)

Dzikir Selanjutnya yaitu diambil dari Wirdulatif karangan HUJJATUL ISLAM AL IMAM ABDULLAH BIN ALWIALHADDAD :

Maha Suci Allah sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi.
Subhanallahi ‘adada maa baina dzalik,

Maha Suci Allah sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan dibumi.
Subhanallahi ‘adada maa huwa khooliq,

Maha Suci Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya.
Alhamdulillahi ‘adada maa kholaqo fissama’.

Segala Puji bagi Allah sebanyak ciptaan langit.
Alhamdulillahi ‘adada maa kholaqo fil ardh,

Segala Puji bagi Allah sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi.
Alhamdulillahi ‘adada maa baina dzalik.

Segala Puji bagi Allah sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan dibumi.
Alhamdulillahi ‘adada maa huwa khooliq.

Segala Puji bagi Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya.
Laa ilaha illallahu’adada maa kholaqo fissamaa’.

Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ciptaan langit.
Laa ilaha illallahu ‘adada maa kholaqo fil ardhi,

Tiada Tuhan selain Allah sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi.
Laa ilaha illallahu ‘adada maa baina dzalik,

Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan dibumi.
Laa ilaha illallahu ‘adada maa huwa khooliq.

Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya.
Allahu akbar ‘adada maa kholaqo fissama’.

Allah Maha Besar sebanyak ciptaan langit.
Allahu akbar ‘adada maa kholaqo fil ardhi,

Allah Maha Besar sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi.

Allahu akbar ‘adada maa baina dzalik.
Allah Maha Besar sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan dibumi.

Allahu akbar ‘adada maa huwa khooliq.
Allah Maha Besar sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya. 
  Laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa kholaqo fissama’. 

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung sebanyak ciptaan langit. 

Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa kholaqo fil ardh,
Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi. 

La haulaa walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa baina dzalik. 

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan dibumi . 

Laa haulaa walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa huwa khooliq. 

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung  sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya.

Keutamaannya

Dari Juwairiyah ra : Sungguh Nabi saw keluar menuju shalat subuh dan Juwayriyah  berdzikir di tempat sujudnya, lalu Rasul saw pulang selepas dhuha, dan Juwairiyah ra  masih duduk   di tempatnya,   lalu   Rasul saw  bersabda :”kau   masih duduk disini sejak  subuh tadi?”, maka Juwairiyah berkata : betul, maka Rasul saw : “Aku sudah berdzikir  sesudahmu   dengan   hanya   4   kalimat   saja   3X,   jika   ditimbang   maka   lebih   berat   dari semua dzikirmu sedari tadi, ucapkanlah : Subhanallah…. Dst. (Riyadhusshalihin oleh  Imam Annawawiy)

Dari   hadits  abu  Hurairah   ra  sabda   Rasulullah   saw  : Subhanallahil    ‘adhiim….dst,  diriwayatkan Imam Muslim dan Imam 4, dari hadits Ibn Abbas ra. (Ma’arijul Qabul).Dari Aisyah binti sa’ad bin Abi Waqqash ra dari ayahnya, bahwa ia masuk bersama  Rasulullah   saw   pada   seorang   wanita   dihadapannya   terdapat   banyak   biji  atau   batu  untuk menghitung berdzikir, maka Rasul saw bersabda : Kuberitahu engkau dengan yg  lebih   mudah   dari   itu/lebih   afdhal?,   maka   ucapkanlah   Subhanallah   adada   maa…dst, dan Allahu Akbar seperti itu pula, dan Alhamdulillah seperti itu pula, dan Laa ilahaIllallah seperti itu pula, dan Laa haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adhim seperti  itu pula” (Syi’bul iman oleh Imam Albaihaqiy).

Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir ‘adada kulli dzarrotin alfa marroh. 

 Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan alam  semesta   dan   bagi   Nya   segala   pujian.   Maha   menghidupkan   dan   Maha   mewafatkan   dan   Dia Allah berkuasa atas segala sesuatu, sebanyak semua debu dan butiran-butiran dan seribu kali.

Dari   Abu   Hurairah   ra,  Sungguh    Rasulullah   saw   bersabda   :  “Laa  ilaaha  illallahu  wahdahu…dst, dalam suatu hari 100X, maka baginya pahala membebaskan 10 orang  budak,   dan   dituliskan   100   pahala,   dan   dihapus   darinya   100   dosa,   dan   ia   dijaga   dari syaitan   di   hari   itu   hingga   sore,   dan   tiadalah   orang   lain   yg   mempunyai   amal   lebih  darinya   di   hari   itu   kecuali   yg   beramal   lebih   banyak   dari   itu”   (Shahih   Bukhari   dan  shahih Muslim)  Dalam   dzikir   ini   Imam   Haddad   meringkasnya   1X   saja   namun   diakhiri   dg   kalimat   :  “adada kulli dzarrah alf marrah”  (sebanyak setiap debu, 1000X).

Dzikir Fida

"Subhanallah wa Bihamdih" seribu kali (1.000 x) dan "Laa ilaaHha illallaHh " tujuh puluh ribu kali (70.000 x) adalah dzikir fida , yaitu pelepasan dari kemurkaan Allah, ada yg membacanya 5 ribu x saja, ada yg bermacam macam, diantaranya adalah untuk membebaskan dosa orang yg dihimpit dikubur, atau masalah masalah yg terkait dg kemurkaan Allah swt, saya pernah mempunyai teman yg ibunya wafat dan ibunya itu tidak memakai jilbab (belum) hingga wafatnya, maka guru mulia  mengatakan padanya : kau baca Laa ilaha illallah 5000X diniatkan uruk ibumu untuk dzikir fida, (fida = pembebasan).

tata caranya adalah dg membacanya seraya berniat dengan kemuliaan kalimat terluhur itu agar hal yg sulit atau ditahan oleh Allah bisa dikabulkan untuk dibebaskan. dan tidak mustahil membacanya hingga 70 tibu kali. dan tiada batas pelarangan dalam segi jumlahnya. Alhamdullilah Selesai Juga pembahasan tentang keutamaan Dzikirullah . hanya itu yang Alfaqir dapat sampaikan, demikian sedikit pembahasan tentang "KEUTAMAAN DZIKIRULLAH " semoga dengan membaca postingan kita ini semakin menambah rasa cinta dan rindu kita kepada Allah Swt serta limu ini bermanfaat bagi kita .


Didengar,diketik dan dirangkum oleh : Al-faqir Dino Al-depoky
Sumber ilmu : Tausiyah(ceramah) Al-habaib Munzir Fuad Al-musawa

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution