skip to main |
skip to sidebar
Azab Akhirat Jauh Lebih Pedih
Sahabat, mari kita bersama renungkan tentang azab akhirat yang akan kita
terima. Semoga bisa memicu sikap kita agar lebih baik di dunia ini.
Bayangkanlah,
betapa panasnya lahar yang mengalir dari letusan gunung berapi.
Kemudian, bayangkan bahwa Anda berada di dalam lahar itu. Nah,
ketahuilah bahwa panas dunia ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh
panas neraka. Bisakah kita membayangkan pedihnya disiksa dengan api yang
lebih panas tujuh puluh kali dari api dunia ini.
Sungguh kepedihan yang tak terperikan. Maka, sungguh beruntunglah orang
yang memanfaatkan kesempatan taubat yang diberikan Allah. Dan, merugilah
orang yang diberi kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya. Penyesalan
di akhirat nanti tidak akan berguna sedikit pun. Penyesalan di dunia
adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih
ampunan-Nya.
Jadi, jika kita berbuat suatu dosa namun tidak mendapat hukumannya,
waspadalah akan azab akhirat. Justru seorang mu'min yang diberi hukuman
oleh Allah di dunia atas dosa-dosanya, berarti telah bebas dari hukuman
akhirat jika ia benar-benar bertaubat. Contohnya adalah seseorang yang
dirajam karena berzina, niscaya jika ia ikhlas menjalaninya maka itu
sudah cukup baginya.
Oleh karena itu, Rasulullah berkata kepada orang yang mencela wanita
yang dirajam karena berzina bahwa wanita itu telah bertaubat dan jika
taubatnya itu dibagikan kepada penduduk Madinah niscaya akan mencukupi
mereka. Dengan ditegakkannya rajam atasnya berarti ia telah bebas dari
azab akhirat atas perbuatan zina.
Allah SWT Berfirman : "Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia
disebabkan yang mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di
atas permukaan bumi ini satu makhluk melata pun, akan tetapi Allah
menangguhkan mereka sampai waktu yang telah ditentukan. Maka apabila
datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat
hamba-hamba-Nya." (Faathir: 45)
Pelaku dosa merasa tidak berdosa dengan perbuatannya karena ia tidak
langsung mendapat hukumannya. Ia merasa bebas dan merdeka berbuat tanpa
ada yang akan menghukumnya. Dengan begitu, ia semakin tenggelam dalam
dosa dan kesesatannya. Begitu juga orang yang melihat mereka tanpa ilmu
dan iman. Melihat orang-orang jahat dan pendosa tidak mendapatkan
hukuman atas perbuatan mereka hal itu akan mendorong mereka untuk ikut
langkah mereka, karena keburukan itu gampang menularnya daripada
kebaikan. Menularkan keburukan tak perlu kampanye susah payah. Cukup
lakukan dan berikan contoh, niscaya akan banyak yang meniru. Sebaliknya,
kebaikan harus disebarkan dengan susah payah agar orang mau
mengikutinya.
Seseorang mungkin dengan mudah bisa lepas dari hukum manusia atau hukum
dunia. Tetapi, ia tidak akan bisa menghindar sama sekali dari hukum
Allah di akhirat kelak. Ia tidak akan dapat meminta penangguhan sedikit
pun, karena ia telah diberikan penangguhan itu di dunia, namun ia tidak
memanfaatkannya. Sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui
akan keadaan hamba-hamba-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi
dari Allah.
Maka, janganlah seseorang yang berbuat dosa tetapi belum mendapat azab
atas perbuatannya menyangka bahwa Allah tidak tahu atau tidak murka
dengan perbuatannya. Jika ia berpikiran demikian, sungguh ia telah
tertipu oleh kebodohannya sendiri. Sesungghnya azab dunia itu jauh lebih
ringan daripada azab akhirat. Azab akhirat jauh lebih berat dan lebih
pedih di luar yang dapat dibayangkan manusia.
Maka, sungguh beruntunglah orang yang memanfaatkan kesempatan taubat
yang diberikan Allah. Dan, merugilah orang yang diberi kesempatan tetapi
tidak memanfaatkannya. Penyesalan di akhirat nanti tidak akan berguna
sedikit pun. Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk
kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar