Mendapat Dua Kedekatan Karena Qurban
Sosok
Ustadz Felix Siauw tentu sudah tidak asing lagi bagi sebagian umat Islam
di Indonesia, pasalnya, Ustadz yang menjadi mualaf semenjak 2002 ini
merupakan pendakwah yang sering muncul diberbagai media termasuk media
televisi. Baginya berdakwah merupakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Sementara aktivitasnya sehari-hari adalah penulis buku dan berwirausaha
dengan memiliki toko busana muslimah khususnya jilbab. Saat ditanya
mengenai kurban, Ustadz Felix Siauw memiliki pengalaman unik mengenai kurban pertamanya.
Dia
mengaku pertama kali berkurban pada tahun 2006 saat masih kuliah di
institut pertanian Bogor (IPB). Sebagaimana muslim lainnya, sebagai
seorang muslim ia juga sangat ingin berkurban, namun pada saat itu ia
belum memiliki cukup uang untuk membeli hewan kurban, hingga pada 2006
beberapa hari sebelum hari raya
idul adha ayahnya yang masih non muslim meneleponnya. Ayahnya
menanyakan kepada ustadz Felix apakah dirinya tidak berkurban, lantas
ustadz Felix mengatakan bahwa dirinya tidak berkurban karena tidak
memiliki uang untuk membeli hewan kurban. Tanpa disangka, ternyata sang
ayah menawarkan akan membelikan hewan kurban untuk ustadz Felix
berkurban, dan iapun menerima. Inilah pertama kali ustadz Felix
berkurban.
Ustadz
felix siauw MENDAPAT DUA KEDEKATAN KARENA KURBAN Kini Ustadz Felix
menjalankan ibadah kurban hampir di setiap tahunnya. Baginya Ibadah
kurban memiliki manfaat ganda, yaitu, manfaat sosial dan manfaat
sipiritual atau manfaat hablumminannas dan hablumminallah.
Hablumminannas
tercermin dalam bentuk silaturahim dan memberikan manfaat sosial berupa
berbagi daging hewan kurban dengan sesama terutama yang tidak mampu
sehingga mampu mendekatkan para mudhohi (orang yang berkurban) kepada
saudarasaudaranya sesama muslim. Sementara itu manfaat hablumminallah
tercermin dalam bentuk kedekatan kepada Allah karena berkurban merupakan
bentuk rasa cinta dan rasa syukur kepada Allah. Sebagaimana firman
Allah “Dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah“ (Qs.
Alkautsar:2)
Bagi
ustadz Felix, kurban juga memiliki nilai syiar karena kita bisa
bersilaturrahim tidak hanya kepada saudara-saudara kita yang tidak
mampu, tetapi kurban juga bisa dibagikan kepada yang kaya sekalipun
untuk mencerminkan kita peduli dan sebagai wujud silaturrahim. Bahkan
umat non muslimpun boleh diberi daging kurban,
ini bisa menunjukkan bahwa Islam itu peduli dan berkasih sayang.
Sebagai tanda cinta dan syukur kepada Allah, keinginan berkurban harus
bermula dari kebutuhan diri kita yang ingin dekat kepada Allah bukan
karena diminta oleh orang lain.
Logika
kurban yang harus dibangun adalah bahwa kitalah yang butuh berkurban
karena ingin lebih dekat dan bersyukur kepada Allah, bukan karena
diminta oleh orang lain yang tak mampu. Bukti bahwa kurban merupakan
tanda cinta adalah bahwa hewan yang akan kita gunakan untuk berkurban
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Ini berarti harus hewan yang
terbaik dan biasanya harganya mahal. Ini berarti bahwa kita
diperintahkan Allah untuk memberikan harta terbaik kita, bukan sembarang
hewan. Selain yang akan memakan daging kurban tersebut adalah
saudara-saudara kita, juga karena kebaikan itu ketika kita memberikan
sebagian harta yang kita cintai.
Menurut
Ustadz Felix, bagi orang orang yang sibuk dan tidak punya waktu
sekarang bisa berkurban dengan mudah melalui berbagai lembaga pelayanan
kurban semacam DPU Daarut Tauhiid, DD, Al-Azhar dan lain-lain. baik
berkurban melalui lembaga - lembaga tersebut maupun diurus sendiri
melalui ulama setempat semuanya baik. Bila melalui lembaga mungkin bisa
menjangkau daerah-daerah terpencil atau daerah daerahkorban
perang atau bencana alam dan tentu itu baik. Namun jika berkurban
melalui diri sendiri atau personal melalui ulama setempat dimana kita
tinggal, itu juga baik karena kita bisa dekat dan bersilaturrahim secara
langsung dengan saudara-saudara yang ada di sekitar kita. Ia juga
berharap kedepan ada tabungan kurban yang dikelola dengan baik, baik
oleh bank-bank syariah maupun lembaga lainnya.
Ia
mencontohkan bahwa kebanyakan orang yang akan berkurban biasanya akan
membeli hewan kurban sesaat sebelum Idul Adha sehingga biasanya hanya
bagi orang-orang yang mampu saja. Namun jika ada tabungan kurban orang
yang tidak dalam kategori kaya secara materi namun ingin berkurban
barangkali bisa berkurban dengan menabung selama waktu tertentu,
sehingga tidak terasa berat. Dan tentu ini sangat memudahkan. Hingga
saat ini menurut Ustadz yang keturunan Tionghoa ini, belum ada tabungan
kurban. Kalaupun ada masihlah sangat sedikit atau belum begitu popular.
0 komentar:
Posting Komentar